The Team

961 219 28
                                    

"Sorry, gue telat."

Doyoung mengalihkan perhatian dari layar laptop ke arah pemuda yang baru saja datang dan segera meletakkan semua barang bawaan di meja sebelahnya.

"Ternyata agak lama tadi nentuin jadwal asistensi Manajemen Stratejik, anak-anak di kelas rata-rata udah punya jadwal asistensi sendiri-sendiri buat matkul lain. Lo udah lama disini?" tanya Jaehyun sambil menyalakan laptop miliknya sendiri.

Sebenarnya kalau bisa memilih, Doyoung lebih nyaman melakukan pertemuan di tempat yang lebih privat, seperti di rumah kos-nya. Berbeda dengan tempat kos Jaehyun yang mayoritas dihuni oleh mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis, rumah sementara Doyoung selama kuliah itu justru lebih banyak diisi oleh anak-anak Fakultas Hukum dan Fasilkom karena letaknya yang lebih berdekatan dengan kedua fakultas tersebut. Dimana berarti, akan lebih sedikit juga peluang untuk bertemu sesama mahasiswa FEB yang kemungkinan besar mengenali Jaehyun.

Tapi Doyoung tahu bahwa mereka harus memanfaatkan setiap waktu yang ada sebaik mungkin, contohnya saat-saat menunggu jadwal kelas selanjutnya seperti sekarang. Akan sangat tidak efektif jika harus bolak-balik antara kampus dan kosan di saat langit masih terang, sedangkan jam malam di kosannya sendiri juga terbatas.

Ruang baca skripsi yang terletak di lantai 4 perpustakaan akhirnya menjadi base camp yang paling sempurna untuk keduanya, apalagi di awal semester seperti sekarang. Tidak banyak yang mau menghabiskan waktu untuk giat belajar sedini itu. Kalaupun ada pengunjung, biasanya adalah mahasiswa tingkat akhir yang sudah terlalu pusing dengan tugas akhirnya untuk terlalu iseng memperhatikan Jaehyun dan Doyoung yang mengambil posisi di pojok ruangan.

"Belum kok, kelas gue juga baru bubar sekitar lima belas menit lalu."

Jaehyun tersenyum menatap Doyoung. "Mau mulai langsung?" tanyanya sambil membalik-balik lembaran kertas di notebook bersampul hitam miliknya.

"Boleh dari gue dulu? List gue cuma satu orang kok."

Jaehyun mengangguk mengiyakan.

Tersisa tiga hari lagi sebelum pendaftaran calon Ketua BEM resmi ditutup dan mereka sudah hampir 95% selesai dengan semua dokumen persyaratan yang harus di-submit ke panitia registrasi. Big thanks to Doyoung yang sangat membantu Jaehyun saat ia masih harus membagi waktu dengan tanggung jawab lainnya sebagai KaDep Olahraga.

Pertemuan keduanya hari ini dilakukan untuk membahas kandidat-kandidat yang potensial untuk diajak bergabung sebagai bagian dari tim sukses mereka. Sebenarnya, seperti yang Yifan pernah sampaikan, hal ini tidak wajib untuk diberikan pada saat pendaftaran. Namun, Doyoung mengusulkan untuk mulai melakukan proses pendekatan sedari awal, karena rasanya akan butuh waktu untuk memilih individu-individu yang bisa mendukung visi dan misi yang akan mereka usung selama kampanye nanti.

"Gue mau Lee Taeyong."

Jaehyun baru saja selesai menuliskan angka satu di kertas ketika mendengar nama yang keluar dari bibir Doyoung. Kedua alis tebalnya terangkat saat menatap langsung mata partner-nya, mencoba memastikan bahwa ia tidak salah dengar tadi. "Gue ga tau kalo kalian masih keep in touch setelah lulus SMA."

Ada sebersit perasaan kecewa yang muncul di hati Jaehyun. Jika Doyoung masih berhubungan dekat dengan Taeyong, yang notabene adalah rival terbesar pemuda ini saat SMA, lalu mengapa seolah-olah hanya kepada Jaehyun ia menjauh?

"Enggak juga. Hanya kebetulan pernah beberapa kali sekelas bareng."

"Gue ga yakin dia bakalan mau, tho'. Ngeliat temen-temen sepermainan Taeyong sekarang, gue rasa dia bakalan masuk dalam kubu yang ngedukung Jungkook," tutur Jaehyun dengan nada ogah-ogahan.

"I'll try to talk to him," janji Doyoung.

Melihat bagaimana Jaehyun malah memainkan pulpen dengan berkali-kali membuat pola melingkar di satu-satunya angka yang menghiasi kertas putih polos itu, membuat Doyoung tanpa sadar menggerakan tangan kanannya.

Project AlphaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang