The First Meeting

902 195 26
                                    

"Sooo..ada yang mau ditanyakan dari penjelasan tadi?" Doyoung membuka sesi pertanyaan setelah dirinya dan Jaehyun selesai menjelaskan visi dan misi untuk kampanye mendatang.

Ini adalah pertemuan perdana tim sukses mereka. Pagi tadi, di hari terakhir registrasi, Jaehyun dan Doyoung akhirnya resmi mendaftar sebagai kandidat Ketua dan Wakil Ketua BEM Fakultas Ekonomi dan Bisnis SM University. Tanpa membuang waktu, keduanya sepakat untuk langsung mengumpulkan seluruh anggota tim malam itu juga, kebetulan ini hari Jumat sehingga harapannya rapat ini tidak akan mengganggu waktu belajar mereka.

Tangan Yuta refleks terangkat paling pertama. Sejak tadi ia sudah tidak sabar untuk bertanya. 

"Kalian berdua bener pacaran?"

Haechan tersedak air Aqua yang sedang diminumnya. Mark yang duduk di sebelahnya, menepuk-nepuk punggung pemuda yang sedang terbatuk-batuk itu sambil mengelap cipratan air di meja yang berasal dari sedikit air yang tak sengaja muncrat dari mulut Haechan dengan tisu. Jaehyun sendiri hanya bisa menutup muka dengan kedua telapak tangannya. Sedangkan, lima pasang mata lainnya menatap Doyoung yang masih berdiri kebingungan.

"Seinget gue Jaehyun minta gue untuk jadi Wakil, bukan buat jadi pacar," jawab Doyoung lugu. "Lagian, kenapa bisa kepikiran kita berdua pacaran?" tantangnya balik.

Beberapa hari sejak insiden Jaehyun bertandang ke kosan-nya, Doyoung mulai menyadari pandangan berbeda dari orang-orang yang ditemuinya di kampus. Bukan tatapan yang tidak menyenangkan, hanya saja rasanya semua mata itu terlalu penuh selidik. 

Dirinya bahkan pernah sengaja duduk di kursi paling belakang di kelas hanya untuk membuktikan dugaan tersebut, dan indeed dari sudut pandangan matanya, dia bisa melihat beberapa teman sekelas yang mencuri pandang ke arahnya sepanjang proses pembelajaran berlangsung.

Doyoung sendiri tidak mau terlalu ambil pusing karena toh ia sudah bisa memprediksi hal ini pasti akan terjadi. Nama Jaehyun sudah terkenal bahkan sejak hari pertama orientasi mahasiswa baru. Semua orang penasaran dengan sosok siswa yang berhasil meraih nilai UN tertinggi di seluruh penjuru negeri. Wajah Jaehyun yang tampan ibarat bahan bakar yang semakin membuat api popularitas pemuda ini membumbung tinggi di angkasa. Doyoung hanya tidak menyangka bahwa beritanya akan menyebar secepat itu.

"Dia pasti abis baca artikel NCT Daily," ujar Taeyong dengan malas. Jadwal kegiatannya cukup padat akhir pekan besok sehingga dalam hati ia berharap pertemuan ini segera selesai, agar bisa lekas pulang ke apartemennya.

"NCT Daily apaan sih?" tanya Doyoung sambil sedikit membungkuk dan setengah berbisik ke arah Taeyong yang duduk di sisinya.

BRAK

Gantian Haechan yang refleks menggebrak meja dengan botol Aqua yang sudah habis setengah isinya, mengagetkan semua orang yang ada disitu. "Lo ga tau NCT Daily??!"

Mata Doyoung terbelalak lebar saking terkejutnya dengan suara tadi. Pasalnya :

1. Doyoung dari dulu memang tergolong tipe orang yang kagetan. Jangankan suara keras tiba-tiba seperti tadi, dia bisa terkejut sesederhana seperti saat namanya dipanggil ketika ia tengah melamun atau sedang berkonsentrasi keras terhadap sesuatu;

2. Sepengetahuannya Lee Haechan ini satu tingkat di bawahnya, lalu kenapa ia dengan santai ber-lo-gue dengan seseorang yang baru dikenal dan  jelas-jelas adalah seniornya?

3. Memangnya NCT Daily itu sepenting SIAK-NG? Sampai-sampai semua orang di ruangan ini terperangah menatapnya.

"Mm guys, kayaknya kita bisa arrange sesi khusus untuk... i don't know..semacam malam keakraban mungkin? Untuk lebih mengenal satu sama lain. But, i think tonight is not the night," Johnny mencoba menengahi. Jam menunjukkan pukul sembilan malam dan ia menyadari gerak-gerik Taeyong yang tak berhenti mengecek jam di ponselnya sejak beberapa menit lalu.

Project AlphaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang