Chapter 05

358 38 0
                                    

Happy Reading♥️

Di ruang makan yang bernuansa hijau terang dan putih bersih dimana keluarga kecil yang terlihat damai. Namun tidak dengan hati Lyona yang sangat menahan amarah.

Ketika mengingat kejadian siang di sekolah barunya dengan pria menyebalkan yang menyebut Lyona seperti kanebo milik papinya.

Di ruang makan yang sunyi hanya terdengar suara sendok dan gatpu yang saling beradu.

"Ly gimana hari pertama sekolahnya sayang? Senang?"

Bey mulai memecahkan keheningan di ruang makan yang tenang.

"Yah lumayan sih pah."

Jawab Lyona dengan nada malas.

"Udah punya teman baru?"

"Udah pah 2 orang namanya Selena dan Alexa"

"Oh syukur kalau kamu sudah punya teman jari kamu tidak sendirian"

"Iya mah."

Beda dengan keluarga Wijaya yang terdengan pertengkaran antara Angkasa dengan Raisa. Mereka memang tidak pernah akur dalam situasi apapun namun mereka akan saling membujuk jika salah satunya mempunyai keinginan.

"BALIKIN DUIT GUE RAISAAAA!"

"PELIT BANGET LO JADI ABANG GUE CUMA NGAMBIL DUA RATUS RIBU DOANG DARI PANTAT CELENGAN AYAM LO!"

"MINIM AKHLAK LO GIGI KUDANIL!"

"BODO AMAT TERIAK SONO SEPUAS LO HAHAHAA"

"Angkasa baik hati, ganteng dan tidak sombong sabar"

Dengan nada rendah Angkasa mengusap dadanya yang menahan kesabaran. Dan perkelahian Angkasa dan Raisa sangat tidak berfaedah. Angkasa yang kehilangan uang dua ratus ribu nya dan Raisa mengambilnya hanya untuk membeli kerupuk kulit yang harganya hanya dua ribu rupiah.

"Woy anak-anak gue yang laknat bisa pada diam kaga? Gue impor juga lo pada ke tempat penjualan anak"

Tegur Davin sang papi yang kesal dengan kedua anaknya yang terus bertengkar di hadapannya.

"Kamu bilang apa sayang? Mau kirim anak-anak aku ke tempat penjualan anak?"

Tanya Rania sang istri kepada suaminya yang bicara bahwa anak-anaknya akan di kirim ke tempat penjualan anak. Rania menarik telinga Davin kencang.

Davin menyengir sambil menyatukan telapak tangannya di depan dada sambil meringis kesakitan akibat tarikan kuping ala Rania sang istri.

"Mau kirim anak-anak aku ke tempat penjualan anak yah sayang? Yang ada kamu aku kirim buat tidur di luar!"

"Ampun sayang maaf aku cuma bercanda doang sama mereka ga beneran kok"

Davin memasang wajah sedih sambil memohon pada Rania. Namun Rania tidak melepas tarikan telinganya pada Davin.

"Jangan biarin aku tidur diluar yah sayang nanti aku kedinginan masa kamu biarin seorang Davin Wijaya suamimu tercinta kedinginan wahai istriku tercinta Adinda Rania Soebandono."

Davin sungguh memasang wajah memohon dan polon di depan Rania, perlahan Rania melepaskan tarikan telinganya.

"Cuciin piring bekas makan!"

Dear Angkasa [End]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang