Part 22 : Missing You

586 86 23
                                    

CHOCOLATE IN LOVE
.
.
.
Happy Reading ❤

Setelah mendapat wejangan dari eomma nya pada malam itu, Sehun semakin tergerak untuk membawa Irene kembali. Ia merasa seakan jiwa nya kembali hidup. Ia tidak bisa menyembunyikan perasaan yang membuncah hati nya pada malam itu. Setelah kepulangan eomma dan adiknya, ia segera menghubungi adik ipar nya yang katanya akan membantunya.

Memang pada awalnya ia mendapat makian dan omelan yang sangat panjang dari Sooyoung. Ia tidak bisa menghentikannya sebab ia tau itu adalah salah satu resiko yang perlu ia hadapi dari perbuatannya. Walaupun begitu, ia sangat berterimakasih pada adik ipar nya itu karena setelah acara mengomel, Sooyoung ternyata ingin membantunya.

Tapi pada saat itu, ia masih belum memikirkan rencana nya. Oleh sebab itu, ia hanya meminta Sooyoung untuk memberi tahu pada nya bagaimana keadaan Irene sebagai bantuan pertama. Ia sangat ingin mengetahui bagaimana keadaan gadis itu, apakah ia juga turut merasakan apa yang dirasakan Sehun saat itu atau malah sebaliknya?

Hari sudah berganti menjadi hari yang lain. Setiap hari nya Sehun selalu menanti kabar dari Sooyoung yang sayangnya tidak pernah menghubunginya seperti kesepakatan mereka malam itu. Sehun curiga, apa Sooyoung tidak serius untuk membantunya?

Saat ini Sehun sedang berada di dapur kesayangannya dengan apron yang melekat pada tubuh atletis nya. Ia saat ini sedang mengaduk semangkuk saus cokelat. Namun fokusnya tidak berada pada pekerjaannya saat ini. Arah pandangnya berkali-kali mengarah pada layar hitam benda pipih yang ia letakkan di samping mangkuk saus cokelat.

Ia menghembuskan napas nya pasrah. Seharusnya ia tidak perlu menunggu lagi kabar dari Sooyoung, ia bisa saja langsung menghubungi Irene. Tapi ia tidak berani melakukannya karena ia takut bahwa nanti Irene akan menolak panggilannya.

"Sehun-ssi!!"

Sehun dengan segera mengalihkan pandangan nya pada seorang wanita yang saat ini sudah berdiri di hadapan nya.

Irene. Wanita yang berhasil selalu memenuhi pikirannya belakangan terakhir ini. Wanita yang selalu merusak fokusnya untuk bekerja belakangan ini. Bagaikan mimpi yang indah, wanita itu saat ini sudah berada di hadapan nya dengan senyuman yang tidak pernah luntur dari wajah cantiknya.

"Irene?" gumamnya. Ia masih tidak percaya dengan apa yang ia lihat saat ini. Ia dengan cepat mengedipkan mata nya dan benar saja, itu hanyalah halusinasi nya saja.

Sehun melepaskan apron dan meletakannya di atas meja counter. Ia menumpu kedua tangannya pada meja itu. Ia berpikir bahwa ia sudah gila sekarang, ia tidak percaya bahwa ia baru saja mengalami halusinasi.

***

Dering nyaring ponsel menggema di sebuah ruangan nuansa khas gadis. Akibatnya gadis yang terlelap dengan memeluk sebuah bingkai foto itu terbangun dan mengerjapkan mata nya.

Butuh beberapa menit baginya untuk mengumpulkan nyawa nya kembali pada tubuhnya. Ia sedikit menguap dan mendapati bahwa dering ponselnya sudah tidak terdengar lagi, ia segera meraih benda pipih miliknya tersebut untuk mengecek siapa yang menelfonnya.

Park Sooyoung

Ada apa Sooyoung menelfonnya? Tanpa berpikir panjang, ia segera menekan tombol panggil untuk menghubungi kembali sahabatnya itu.

Tidak perlu menunggu lama untuk panggilannya dijawab oleh Sooyoung, sahabatnya itu selalu fast respon.

"Yeobeoseyo? Ada apa Sooyoung-ah?" ujarnya begitu panggilannya sudah tersambung.

CHOCOLATE IN LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang