Part 15 : Cravings

617 87 22
                                    

CHOCOLATE IN LOVE
.
.
.
Happy Reading ❤

Mianhaee karena telat update :(
Lupa waktu soalnya saking sibuknya, mianhaee 😭Vote & Comment Juseyo~

Irene terbangun sembari memegang kepalanya, ia sesekali meringis karena merasakan kepalanya yang sangat berat. Ia tersadar kalau saat ini, ia sudah kembali ke hotel, seingatnya semalam ia tertidur dipelukan Sehun sambil menunggu hujan reda.

Irene mengalihkan arah pandangnya begitu ia mendengar dengkuran halus dari sebelahnya dan ternyata itu adalah Sehun. Yap, mereka tidur di ranjang yang sama.

Ia menatap Sehun yang sedang terlelap itu dengan seksama. Entah sudah ke-berapa kalinya ia menatap wajah tertidur Sehun tapi ia tidak pernah merasakan sedikit kebosanan. Mungkin, mulai saat ini ia harus bangun lebih awal dari pria itu untuk menyaksikan pemandangan seperti ini di pagi hari.

Namun, belum lama ia menatap wajah pria itu, ia merasakan ada gejolak di dalam perutnya yang mendesak untuk dikeluarkan. Dengan segera, Irene membekap mulutnya sendiri lalu berlari terbirit masuk ke dalam kamar mandi untuk memuntahkannya.

"Hoekk,, hoeekk"

Irene menekan perutnya begitu ia merasakan mual yang tidak hentinya. Ia berusaha untuk memuntahkan isi perutnya tapi tidak ada yang keluar selain cairan putih yang seperti air. Ia baru menyadari bahwa dari kemarin ia belum mengisi perutnya.

Suara Irene yang tengah memuntahkan sesuatu membuat Sehun terjaga, kemudian pria itu dengan segera pergi menghampiri gadis itu untuk memastikan apa yang sedang terjadi.

"Tidak! Tetap pada tempatmu Sehun-ssi" Irene mengulur tangannya mengisyaratkan agar Sehun tidak menghampirinya saat ini.

"Apa yang terjadi?" Sehun berdiri di depan pintu kamar mandi sambil memperhatikan Irene dengan raut wajah khawatir.

"Aniyo, A-aku hoekk"

Melihat Irene yang seperti itu langsung membuat Sehun menghampiri gadis itu. Sehun mencoba membantu dengan memijat tengkuk Irene.

"Kau kenapa?" tanya Sehun sembari memapah gadis itu untuk keluar dari kamar mandi.

"Huh.. aku tidak tau, tiba-tiba perutku merasa mual dan kepala ku sangat pusing"

"Duduk dulu disini, aku akan membuatkan mu teh panas" Sehun mengarahkan Irene untuk duduk di tepi ranjang.

"Ah ya Sehun-ssi" panggil Irene pada Sehun yang sedang menyeduh teh untuknya.

Sehun hanya berdehem menanggapi Irene, kemudian Irene kembali melanjutkan apa yang ingin ia tanyakan.

"Kemarin, seingatku aku memakai hoodie milikmu tapi sekarang kenapa aku sudah memakai piyama?" Akhirnya pertanyaan itu terlontarkan olehnya.

Sehun yang mendengar pertanyaan itu langsung menghentikan kegiatannya sebentar sambil berdehem.

"A-ah, itu-- aku meminta bantuan pada pelayan hotel, yah pelayan hotel!" ujar Sehun kemudian diakhiri dengan menyengir.

Walaupun Irene masih bingung, gadis itu hanya ber'O' ria saja.

"Minumlah" Irene menerima segelas teh dari Sehun dan mencoba untuk meminumnya.

Namun, baru saja ia meminum seteguk, perutnya kembali bergejolak yang membuatnya kembali lari ke kamar mandi untuk muntah.

Hal itu justru membuat Sehun semakin khawatir dan akhirnya memutuskan untuk segera kembali ke Seoul saat itu juga.

CHOCOLATE IN LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang