xx. hazel nora (1/2 ;M)

1.9K 122 182
                                    

Nat's Note : Terinspirasi dari teaser photo dynamite. Ini bukan request alias ide gw sendiri, dan ini cerita fantasy dalam artian sempit, ada bumbu2 fiksi nyerempet horror tapi tenang, nggak serem kok wkwk.

Gaes part ini mengandung konten menjijikkan, jadi tanggung sendiri ya,

PENTING⚠️, BUAT SPOILER : Ini alur ceritanya mirip stigma (part 4-6), tinggal dibalik aja tokohnya. Kalo stigma Namjoon yang diberi kutukan, kalo ini....selamat membaca :)

.

.

.

Kala itu jingga sinar senja meredup perlahan, berganti petang bersama rintik hujan mengiringi langkah sesosok pria berjas hitam.

Kaki panjangnya melangkah pada gang setapak yang berujung menanjak. Sebagaimana tubuh tegapnya yang kian menghilang termakan kabut malam.

Lalu masker hitamnya dilepas begitu dirasa dirinya telah sampai di sebuah toko besar yang terpelosok dari keramaian kota.

Tap tap tap

"Malam, Tuan. Selamat datang, ada yang bisa saya bantu?" Tawar seorang pria yang berdiri tepat di samping pintu masuk.

"Stok sex doll terbaik di lantai berapa?"

Mendengarnya, si pelayan sedikit melebarkan mata berbinar. Yang mana pada biasanya pelanggan selalu menanyakan beberapa alat terapi atau boneka seks setengah badan, tapi tidak untuk pria hitam satu ini.

"Sebelumnya, stok terbaik ada di lantai 6, tentunya dengan kualitas diatas rata-rata boneka pada umumnya."

"Bisa antarkan saya kesana?"

"Tentu saja, Tuan." Ujar pria pelayan bersama gelagatnya terlewat senang.

Tap tap tap

"Sebelumnya, mohon maaf. Umm..." Sang pelayan memberikan gestur seolah ingin tahu nama dari pelanggan hebatnya malam ini.

"Kim Namjoon."

"Baik, Tuan Kim. Untuk boneka kelas 1 kami hanya menyediakan full body. Untuk jenisnya impor dengan jejeran nama seperti gynoid, wife dutch, love doll. Tapi mayoritas stok yang tersedia didominasi dari pasar Jepang. Untuk lokal dari Korea sendiri, teratas ada di kelas 3, tentunya dengan harga yang lebih murah karena perbedaan kualitas silikon juga kelebihan lainnya."

Sembari terus melangkah dan mendengarkan, pria berpakaian serba hitam yang bernama Namjoon itu mengedar pandangan. Mengamati jejeran boneka kelas bawah yang terpajang rapi di lemari kaca.

"Baik, Tuan. Kita menaiki lift untuk menuju lantai 6."

Namjoon menurut, berdiri dalam diam begitu arogan kala laki-laki pelayan menekan tombol lift.

Tidak lama, keduanya sampai pada lantai teratas. Terlihat dengan jelas jejeran boneka manekin yang terpajang bebas tanpa kaca.

"Anda bisa menyentuh kulitnya."

"Terasa nyata." Namjoon berujar takjub.

Ia tidak berhenti mencubit kulit kenyal boneka perempuan yang sedang duduk pada kursi mewah selayaknya singgasana.

"Bisa saya menyentuh bagian dalamnya?"

"Mohon maaf, untuk boneka sampel terletak disana. Anda bisa menyentuh semuanya. Karena bahan yang digunakan untuk kelas 1 semuanya sama."

"Baik. Terimakasih." Namjoon hendak melangkah sebelum satu instruksi terakhir mengalihkannya,

"Saya akan menunggu di meja administrasi, apabila anda sudah memiliki keputusan bulat, silahkan tekan tombol hijau yang terletak tidak jauh dari boneka pilihan anda."

RV's Scrapbook (Open Request)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang