v. stigma (2/3 ;M)

2.5K 151 96
                                    

Zraashhh

Temaram bulan purnama menyaksikan sepasang kaki pemberani melawan ilalang liar, dengan sesekali duri pepohonan menggores daerah mata kaki. Lengan maskulinnya yang mengerikan, memerangkap satu tubuh layaknya putri tidur yang lemah.

Membawanya mengarungi malam. Bersama sesekali lolongan menggema di udara. Kaki besar juga panjangnya melangkah cepat. Terlampau cepat begitu jantan. Ranting liar tidak dijadikan halangan. Hasrat buasnya terlewat kuat. Layaknya menculik gadis muda yang dibawa jauh. Jauh dari ramainya manusia berada.

Begitu sepasang kakinya berhenti. Ia telah sampai.

Terlihat gubuk yang mungkin dikata sekelompok manusia tidak terpakai juga berhantu. Namun baginya, gubuk menyerupai rumah lengkap itu adalah usaha terkerasnya untuk menyembunyikan Taehyung. Keringat juga tenaganya yang dihabiskan untuk menciptakan rumah tinggal, dirasa tidak sia-sia sebagaimana cahaya malam yang memantul ujung air terjun di dekatnya selayak berlian. Bersama samudra bintang sebagai hal pertama yang menyambut keduanya.

 Bersama samudra bintang sebagai hal pertama yang menyambut keduanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Indah.

Warna mata yang sebelumnya merah tajam. Perlahan sekali, tinggi badannya memendek. Otot lengannya yang jantan berlebihan, menyusut layaknya laki-laki normal. Bulu sepanjang tubuh yang menciut masuk melalui pori kulit kasarnya, diikuti dengan moncong mengerikan yang terganti oleh runcingnya hidung juga rahang tegas.

Tampan bagi manusia siapa saja yang melihatnya. Namun cukup berantakan disaat yang sama, sebagaimana beberapa gores luka masih tercetak juga tato kutukan yang melekat pada tengkuk.

Sekilas ditatapnya wajah tertidur yang bersembunyi pada dada bidang. Cantik. Manis. Menawan. Tanpa sadar jilatan sensual menyapu bibir bawah yang mendadak kering.

Tap tap tap

Kaki panjangnya melangkah masuk dalam rumah hasil karyanya. Menidurkan tubuh mungil itu tepat diatas ranjang dengan posisi menyamping. Sejenak mengagumi lekuk tubuh yang terbalut pakaian lengkap.

Mendecak kesal sebagaimana mata nakalnya yang menginginkan tubuh itu telanjang. Maka diambilnya posisi jongkok di sanding ranjang, arah matanya mematung kaku. Ditatapnya dua gundukan dada yang membusung penuh.

'Sial. Dia laki-laki, bagaimana bisa memiliki bentuk dada yang menggoda seperti itu.'

Lalu arah matanya turun, menuju kedua kaki yang terkatup rapat, cantik sekali. Terlebih lekuk pantat yang menunggit sempurna. Sesak.

"Aarnhs-shit," Namjoon merasakan sesak pada celananya.

"Aku akan bersabar hingga pagi," Geramnya buas.

.

.

.

Sayup-sayup membuka mata, jemari lentiknya tergerak perlahan. Sebagaimana cahaya pagi yang menerobos melalui ranting juga celah jendela yang agaknya terbuka.

RV's Scrapbook (Open Request)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang