Karin berlari menuju pintu masuk pengunjung rumah sakit tempat Fey dirawat. Ia baru saja dihubungi seorang laki-laki yang katanya menolong Fey saat jatuh pingsan tadi.
Karin mengambil ponsel dan menghubungi kembali orang tadi.
"Saya sudah depan pintu pengunjung, anda dimana?""Saya menggunakan kemeja biru" Karin mencari sosok yang sesuai dengan ciri-cirinya.
Begitu menemukan sosok itu melambaikan tangan. Lelaki itu menggunakan nametag seperti milik Fey namun terdapat pin kuning, Karin tak paham apa maksudnya.
"Reno?" Karin memastikan, melirik nametag. Dr. Reno Kurniawan, SMF IKA.
"Maaf, dokter Reno?" Reno hanya tertawa, ia mengangguk memaklumi. Reno mempersilahkan Karin mengikutinya.
"Nggak papa kok! Mari, Fey sudah dipindah keruang rawat inap! Tadi di bantu beberapa teman ruangannya!"
"Makasih ya dok! Dimana ruangannya Fey?"
"Di paviliun, sudah persetujuan Fey!" Karin
menganggukkan kepalanya."Makasih banyak ya!"
"Bukan saya kok, sebagian besar teman-teman ruangannya sama bu kepala ruang tadi yang ngurus!" Reno pun menceritakan kronologi Fey pingsan tadi pagi.
"Katanya kenapa dok?"
"Hipoglikemi, gastitris terus gejala typus!"
"Ya ampun Fey kenapa rombongan gitu? Hipoglikemi? Gulanya rendah dok? Lah kurang makan dong? Tsk, anak itu ngeyel amat!"
"Mohon maaf mbak, Fey akhir-akhir ini lagi ada masalah?"
"Lagi oleng aja dok dia! Kalo masalahnya bukan kapasitas saya yang ngejelasin biar Fey yang jawab! Eh, tapi dokter siapanya Fey?" Reno hanya menggarukkan kepala.
'Masa iya gue jawab gue naksir temen elu?'
"Saya residen anak yang kebetulan ke ruangan tadi. Udah kenal kok!" Karin memincingkan matanya curiga.
'Apa iya seperhatian itu dan secemas ini kalau cuma sekedar residen dan perawat'
"Dokter emang belum nikah?"
"Heh?"
"Udah??"
"Belum kok, masih belum ada calon!"
"Gebetan pasti udah!"
"Ada, eh!" Reno hampir keceplosan. Karin tertawa, berhasil mengecoh.
"Naksir temen saya ya, kan? Si Fey itu baru putus dok, lagi healing dia!" Bocoran dari Karin membuat Reno menggaruk lehernya yang tak gatal.
Tanpa disadari mereka sudah tiba di paviliun tempat Fey dirawat.
"Silahkan Mbak Karin!" Reno mengetuk pintu kemudian membukanya. Ada sosok perempuan menunggu Fey yang tengah tertidur.
"Mbak Karin ya? Temennya Fey?"
"Oh, iya saya. Mbak temen kerjanya Fey?"
"Iya saya Prihartati, panggil aja Pri anak-anak manggil saya gitu."
"Iya mbak salam kenal! Gimana Fey?"
"Masih tidur dia, tadi sempet bangun. Ngedrop dia. Yaudah Mbak saya pamit pulang ya, orang tua Fey belum kita kasih tahu, kata Fey jangan."
"Biar aku aja mbak, makasih ya udah mau nungguin Fey bentar!"
Mbak Pri pun pamit, kemudian menyapa Reno yang masih sibuk dengan ponselnya di sofa.

KAMU SEDANG MEMBACA
It's Okay, Love!
RomanceFelichia atau sering dipanggil Fey perawat neonatal intensif care unit (NICU) yang tengah bangkit tertatih dari hatinya yang terluka. Luka ini lebih dalam dibanding saat ia batal menikah. Hidupnya terporos dirumah sakit dan rumah sakit. Diiringi den...