hai, sinting

2.6K 733 233
                                    

ramein komentarnya dong brou xixixi

sepi amat komen nih ayo spam biar dapat hadiah xixixi 👉🏻👈🏻

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

sepi amat komen nih ayo spam biar dapat hadiah xixixi 👉🏻👈🏻












"hati-hati ji." ucap luia yang berada di belakang gue saat menemani gue masuk ke dalam kamar gue. "lo ngerasa sakit gak?"

gue menggeleng.

"lo tidur aja ya? istirahatin pikiran lo."

"iya lui, thanks." balas gue sambil berbaring di atas ranjang.

"gue keluar dulu ya? mau nemenin renjun minum obat. sekalian mau nungguin yangyang sama felix."

"iya."

luia menepuk bahu gue kemudian berjalan keluar dari kamar. gak lama kemudian kehadirannya tergantikan dengan haechan yang menyimpan kunci mobilnya di atas meja belajar gue seraya menghela nafas berat.

"lo beneran gak mau makan dulu?" tanya haechan. "makan dulu, baru tidur."

"nanti." jawab gue sambil bangkit untuk duduk kembali. "gue capek."

haechan melipat kedua bibirnya dan beralih meraih gue lagi. gue gak tau sampai kapan haechan akan bosan melakukan hal ini, dia terlalu khawatir di saat gue yang seharusnya merasakan hal itu. "jangan jauh-jauh dari gue ya ji."

"iya."

dia menunduk untuk menatap gue. "bener?"

gue mengangguk.

dia lalu menenggelamkan gue lagi dalam pelukannya untuk kesekian kali dan mengusap rambut gue. haechan berperan seperti seorang kakak sekaligus pelindung gue, yang bahkan gue yakin dia malah gak memperhatikan dirinya sendiri akhir-akhir ini. gue jadi merasa bersalah karena dia seperti itu karena gue.

"chan."

"hm?"

"gimana kalau ternyata mark sama jaemin semakin menjadi?"

"udah lama. kenapa? lo takut?"

gue menggeleng. "gue takut bukan karena mereka ngancem gue."

"tapi?"

"gue takut lo yang mereka incar."

"hahaha." haechan tertawa. "terus kalau gue kenapa? gue bakalan hilang gitu? gue bakalan mati?"

"gak boleh ngomong kayak gitu."

haechan merenggangkan dekapannya dan menatap gue. "jadi lo takut gue ninggalin lo?"

"gue— gue gak mau gue kehilangan lo."

"gak akan pernah, jia."

"biasanya yang bilang kayak gitu—"

"ya jangan mikir kayak gitu dong."

"haechaaan!" teriak yangyang dari luar. oh, kayaknya dia dan felix udah datang. "sini dulu bantuin gue minggirin mobil!"

HELLO KARMA ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang