jimjalabim, rame!
—
pagi ini, yangyang serta felix menjemput gue dari rumah untuk berangkat ke rumah sakit. kita belum mendapat kabar renjun sama sekali, bahkan orangtuanya pun masih belum mendapatkan petunjuk. gue berusaha menghubungi luia, dan hal yang sama terjadi, luia gak menjawab telepon gue. renjun adalah orang yang belum sepenuhnya pulih, tapi dia malah menghilang secara misterius begitu aja tanpa meninggalkan kabar sedikitpun.
"ji, lo udah telpon lui?" tanya felix.
"udah, tapi ponselnya mendadak gak aktif."
"anak anak sapi pada kemana ya tuhan—" eluh yangyang. "gue mau push rank nih dari kemarin gak jadi-jadi."
"makan tuh push rank bangsat, emang lo kira renjun sama luia jadi sales di dunia mobile legend?"
"di dunia lain ngab."
"sinting lo."
"kenapa lo berdua malah cekcok sih? capek tau gak kuping gue!" gue dengan kesalnya menghentikan adu argumen yangyang dan felix. "udah pusing malah dibikin pusing lagi!"
"ye—malah ngomel. heh, haechan gimana? gue kira kemarin dia bareng sama lo?"
gue terdiam, dan yangyang reflek menatap gue. sejak sore kemarin gue belum bertemu atau berhubungan via chat dengan haechan sama sekali.
"lo tuh ya jia, sama haechan, apa-apa bareng, kemana-mana bareng, pacaran lo berdua?" sekarang giliran felix yang mengomel sambil menyetir mobilnya masuk ke dalam basement rumah sakit. "lui pacaran sama renjun, lo sama haechan, ya kali gue sama yangyang? lo kata gue homo apa anjing?"
"enak aja." balas gue. "ya gak mungkinlah gue pacaran sama haechan. gak akan mungkin kita pacaran, orang gue sama dia sahabatan dari kecil."
"alah, munafik lo. sampe lo berdua nikah, gue harus jadi mc terus gue ketawain lo berdua, gue permaluin sampe kepikiran sampe lo punya 10 cucu."
"lo lagi sawan lix?" tanya yangyang. "daritadi lo ngomong kayak gak punya moral."
"apa? lo cemburu gak punya ayang?"
"ngapain pacaran, buang-buang waktu. cuih—"
"orang yang jomblo dari jaman zigot kayak lo mana tau indahnya mencintai."
"felix berisik banget anjing kayak simi-simi."
setelah mobil terparkir dengan baik, gue langsung turun dan berjalan masuk ke dalam rumah sakit. yangyang terus memanggil nama gue, tapi gue terus berjalan dan akhirnya tersadar kalau ponsel gue bergetar. begitu gue melihat layarnya, ternyata itu dari haechan.
"huh," gue menghela nafas. "apa?"
"lo dari kemarin demen banget ya ninggalin gue terus?"
"lo kan udah gede, ngapain mesti bareng gue mulu?"
KAMU SEDANG MEMBACA
HELLO KARMA ✓
Fiksi Penggemar❝Even you say sorry for million times, the wound will stay forever.❞ Kata Haikal Chandrakanta. © Love Agæn Series, 2020 LEE HAECHAN ーAlternative Universe