[writer side]
"hah— anjing." umpat seorang cowok bernama jaendra myron —atau yang lebih kita kenal dengan sebutan jaemin saat memasuki sebuah mobil nissan kicks berwarna hitam. cowok itu melepaskan topinya dan memasang raut muram, membuat cowok lain yang duduk di kursi pengemudi menatapnya sinis.
"apa? you nailed it huh?" tanya mark. "kan gue bilang masuk lewat pintu belakang, udah gue cek kemarin. kalau gagal sih lo yang emang gak bisa ngancem."
"masuk ke rumah jia udah, yang gagal itu ke jean, jerk."
"kenapa lagi dia?"
"tetep gak kau ketemu gue anjing. habis dihipnotis apa dia sama gengnya haechan?"
mark tertawa remeh. "lo-nya yang susah tolol."
secara gak sengaja jaemin melihat pantulan bayangan seseorang yang ada di jok belakang. jaemin mengerutkan keningnya dan sesaat kemudian dia berkata, "lo ngapain disini?"
orang itu mengeluarkan kepulan asap vapenya dan menatap jaemin sinis. "mau-mau gue." balas hyunjin. "lo mau tau kenapa jean udah gak mau sama lo? karena emang elo-nya yang terlalu tolol. cewek mah ujung-ujungnya bakalan balik ke cowok baik yang alay kayak haechan."
"haechan diputusin bukan karena dia terlalu baik, tapi karena dia sok asik aja alias attention whore anjir."
"gak ada yang beres." umpat mark. "mana barangnya? udah lo kirim?"
"udah, bacot lo. hampir ketahuan securitynya. untung dikira gula biasa, sialan."
"berhenti aja lah lo berdua." hyunjin menegur. "kata shena, dinda udah kasih clue ke jia kalau lo berdua itu dealer. otomatis mereka bakalan saling ngasih tau. ada apa-apa, langsung meninggal lo berdua."
"bicara doang lo kentut."
"emang sekarang dinda sama shena kemana?"
"shena gak tau lari kemana, dinda udah bareng jeno terus. haha, iyalah. mana mau dia betah sama lo."
"siap bang jago."
"pengedar gak bakalan sejahat pemakai, ya gak bro?"
"hahaha, cari aman aja."
"eh, bohemian rhapsody ya? tumben. kencengin volumenya."
hyunjin menggeleng-gelengkan kepala kemudian mengikat setengah rambut pirangnya yang mulai panjang. dia pun bersandar pada kaca mobil sambil memainkan ponsel, tapi matanya secara mendadak menangkap tiga orang yang berjalan ke arah mobil mark. mobil yang tengah terparkir di area sepi tersebut membuat hyunjin menaikkan satu alisnya, apa ada orang lain yang diundang mark atau jaemin?
tiga orang itu —haechan, yangyang dan felix berjalan dengan masing-masing benda di tangannya. tongkat kasti untuk haechan, besi panjang untuk yangyang, serta dua rotan untuk felix. mereka berjalan dengan santainya, dengan wajah yang gak seperti biasanya. mata haechan yang biasanya manis sekarang berganti sangat menyeramkan.
haechan kan udah sering bilang, siapa pun yang menggangu jia, dia gak akan lepas dari tangannya. and he really proved it. bahkan yangyang dan felix dengan suka hati menjadi relawan karena terlanjur emosi tingkat poseidon pada mark dan teman-temannya yang lain.
"itu polisi?" tanya jaemin yang masih ada di dalam mobil.
mark memincingkan matanya, menunggu ketiga orang itu benar-benar dekat. saat mereka sudah berada tepat di depan mobil mark, haechan tiba-tiba naik ke atas mobil dan memukul kaca depan mobil nissan kicks tersebut secara brutal.
lain halnya dengan haechan, yangyang mengambil aba-aba sebelum meluapkan emosinya. "kali ini balas dendam kita gak main-main. karmanya dari kita langsung." yangyang mengambil jeda sebentar dengan memukul spion sebelah kiri mobil mark. "gak ada pengampunan ya, bangsat."
KAMU SEDANG MEMBACA
HELLO KARMA ✓
Fanfiction❝Even you say sorry for million times, the wound will stay forever.❞ Kata Haikal Chandrakanta. © Love Agæn Series, 2020 LEE HAECHAN ーAlternative Universe