5. Pulang Bareng Pangeran Ganteng

3 1 0
                                    

"Oh saya anak Arsen Gonzales" kata Alka.

                                                                       ******   

Setelah Alka mengucapkan nama ayahnya, siswa siswi dikelas 11 Mipa 1 mulai berbisik bisik. Pasalnya ayah Alkana adalah seorang pembisnis terkenal yang juga dirumorkan sebagai Mafia dan boss di dunia malam.

"Ooh. Baiklah kalau begitu, kamu bisa duduk di samping Rico" kata Pak Kumis pada Alkana.

"Dan kamu Bu Teesya, silahkan habiskan minuman kamu di luar" kata Pak Kumis beralih ke Teesya yang sedari tadi menonton mereka sambil minum milkshakenya.

"Siap Pak" kata Teesya semangat.

"Akhirnya gue ga belajar" gumam Teesya bahagia dan berlalu ke luar kelas untuk bersantai santai meminum milkshake nya.

*****  

 Tak terasa jam pulang sekolah telah tiba. Teesya segera bersiap siap untuk pulang, ia sudah berpikir akan bersantai sambil menonton netflix dikamarnya.

"Gue duluan ya Re" kata Teesya kepada Rena.

"Oke Sya" kata Rena yang sedang sibuk menyatat materi di papan tulis.

"Terlalu rajin" pikir Teesya saat melihat Rena, namun ia tak ambil pusing tentang itu.

Teesya pun berjalan ke area depan sekolah menunggu jemputannya. Tiba-tiba sebuah mobil sedan berhenti di depannya.

Teesya sebenarnya tak ingin ambil pusing terhadap mobil yang berhenti di depannya, namun saat melihat sosok yang keluar dari dalam mobil, ia mulai gelisah.

"Sya, ayo pulang. Mama kangen" kata pria tersebut pada Teesya.

"Gue ga bisa" tolak Teesya.

"Tapi mama kangen Sya, lo udah lama ga ke tempat Mama" kata pria itu mendesak. 

"Gue ada Eskul" kata Teesya singkat.

" Gue tungguin" kata cowok itu memaksa.

"Ga usah" kata Teesya dan pergi dari hadapan pria itu, namun baru beberapa langkah Teesya berjalan tangannya sudah ditarik oleh pria itu.

"Afran!!" kata Teesya penuh penekanan pada cowok itu.

Cowok itu adalah Afran Ronzamelca, Kakak Teesya Runamelca yang berbeda satu tahun. Orang tua mereka bercerai dan Afran tinggal bersama ibu mereka sedangkan teesya sama ayah mereka.

"Gue cuma mau lo pulang, susah emang?" kata Afran mulai terpancing emosi.

"Ck. Gue ga mau bahas, gue mau eskul dulu. Bye" kata Teesya dan pergi dari hadapan Afran.

Dari kejauhan ada seorang pria yang menatap tak suka interaksi Afran dan Teesya. 

Teesya berlari ke arah pintu masuk di gedung tiga, ia akan memberitahu supirnya untuk menjemputnya disana saja.

Suasana mendung menemani Teesya yang sedang menunggu jemputan. Rintik-rintik hujan mulai jatuh ke bumi dan membasahi seluruh tempat yang dikunjunginya.

Tin!Tin!Tin!  

Teesya yang sedang melamun pun kaget, ia pikir Afran akan mengejarnya sampai disini.

"Ayo masuk Sya" teriak seseorang dari dalam mobil.

Tapi saat ia melihat pengemudi tersebut bukan Afran entah mengapa ia sedikit sedih.

"Anak baru, ngapain lo disini? Jangan bilang nyasar" tuduh Teesya saat melihat orang yang mengganggunya adalah Alkana.

"Gue salah keluar gerbang tadi, pas lewat ada lo. Masuk cepetan" kata Alka lagi.

"Apa perlu gue jemput terus gue bukain pintunya? Udah mulai deres nih hujannya" kata Alka saat melihat Teesya hanya diam.

"Ck. Gak perlu." kata Teesya dan langsung masuk ke mobil Alka.

Setelah memastikan Teesya masuk ke mobilnya dan memakai sabuk pengaman, Alka pun melajukan mobilnya menembus hujan.

"Eh! Lo mau bawa gue kemana?" tanya Teeya panik saat ia dan Alka meninggalkan area sekolah. 

"Pulanglah" jawab Alka singkat.

"Emang lo tau rumah gue?" tanya Teesya pada Alka.

" Jelaslah gue............. gak tau" kata Alka bercanda

"Sialan" umpat Teesya pada Alka.

"Your languange Baby" peringat Alka.

"Bacot elah. Balikin gue ke sekolah lagi gak! Supir gue udah jemput entar gue dikira anak hilang" kata Teesya kesal.

"Ck. malesin, mending lo telpon aja supir lo bilang udah dianter pulang sama pangeran ganteng" kata Alka narsis.

"Pe de-an njir" kata Teesya sambil menatap Alka jijik.

"Ga usah intens gitu liatin gue nya, tau kok ganteng" Narsis Alka lagi.

"Siapa yang mau liat orang narsis kek lo, jijik gue!" kata Teesya lalu mengalihkan tatapannya ke iphone nya.

"Jangan jijik entar cinta pula" kata Alka pada Teesya.

"....." 

Tidak ada jawaban dari Teesya, ia terlalu sibuk dengan ponselnya.

"jadi gue dianggurin nih" kata Alka dengan nada yang dibuat sedih, namun tetap tidak ada tanggapan dari Teesya.

"Ck. Chatan sama siapa sih? asik bener kayaknya, sampai cowok ganteng kayak gue di anggurin" kata Alka sebal.

"Aduh lo tuh cerewet banget elah" omel Teesya kesal karena Alka ngoceh mulu dari tadi.

"Lagian gue nanya di diemin" kata Alka membela diri.

"Chatan sama siapa sih?" lanjut Alka bertanya.

"Kepo" jawab Teesya seadanya.

"Bukan kepo, cuma nanya aja. Emang salah?" kata Alka dengan wajah cemberutnya. Baru kali ini ada cewek yang cuek padanya. Padahal biasanya semua cewek yang ada disampingnya akan selalu mencari perhatiannya. Yang jelas Alka tidak suka kalau Teesya hanya fokus pada ponselnya apalagi sambil tersenyum manis begitu.

Entah itu Ego nya yang marah karena di abaikan atau ada perasaan lain yang Alka tak tahu. Tapi kan ia dan Teesya baru bertemu beberapa jam yang lalu. Segalanya berkecamuk di pikiran Alka saat ini.

Merasa tidak tahan lagi dengan sikap Teesya yang semakin menjadi, bahkan cewek itu tertawa hanya karena sebuah ponsel yang isinya Alka ta tahu.

"Siapa sih Sya?" tanya Alka sambil menatap Teesya lamat-lamat.

******

To be Continue

T E E S Y ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang