7

19 3 2
                                    

"Rel,besok lan libur. Kita enaknya ngapain aja ya?" tanya Melly memangku tangan di dagu.

"Terserah Lo sih mau ngapain, tapi kalau gue pengennya tidur di rumah aja merehatkan badan"jawab Aurel berusaha membuka snack di tangannya.

" Lo mah tidur mulu kerjaannya, gimana kalo besok kita liburan bareng sekeluarga. Soalnya kan dah lama banget kita liburan sekeluarga"Melly.

"Males ah Mell,badan gue capek. Gue pengen di rumah aja" Aurel memakan snacknya.

"Nggak, pokoknya besok Lo harus ikut liburan. Kan nggak lucu Lo berada di rumah sendiri sedangkan yang lain ikut liburan" Melly.

"Oke. Gue ikut,sekarang gue mau tidur"Aurel berdiri berjalan keluar dari kamar Melly,baru beberapa langkah,Aurel berhenti lalu berbalik.

" oh iya,nih dompet Lo masih ada di gue"Aurel melempar dompet yang langsung di tangkap oleh Melly. Aurel mempercepat langkahnya berjalan ke kamar sebelum sesuatu akan terjadi. Melly memeriksa dompetnya lalu tiba-tiba...

Aurell!!

Teriakan keras Melly menggema mengagetkan seluruh penghuni rumah.Aurel tersenyum puas merasa senang,kali ini ia berhasil menjahili Melly. Membayangkan wajahnya yang memerah karena marah serta teriakannya. Dan tak lama lagi Melly akan mengamuk. Benar saja,Melly keluar berjalan ke kamar Aurel dan dengan sekuat tenaga ia menggedor pintu sangat keras. Aurel yang di dalam terlonjak kaget,ia diam tak urung membukakan pintu karena ia tau Melly akan mengamuk. Untung saja ia sudah mengunci kamarnya. Kalau tidak,dapat di pastikan hancurnya kamarnya akan terulang kembali karena ulah Melly. Tapi itu juga tak lepas darinya yang memulai terlebih dahulu seperti saat ini.

Suara gedoran pintu tak terdengar lagi,Aurel beranjak dari kasur berjalan ke kamar mandi untuk mencuci muka. Setelahnya Aurel berbaring di kasurnya menyelimuti dirinya lalu menutup mata perlahan karena rasa kantuk yang menyergap. Di saat itu juga seseorang bertudung dan berpakaian hitam muncul di kamarnya. Ia menatap wajah Aurel lekat lalu menyeringai. Orang itu mengangkat tangan,sebuah asap putih muncul lalu di arahkan pada Aurel. Setelah melancarkan aksinya orang bertudung itu menghilang. Tanpa di sadari ada orang yang mengikutinya dari belakang.

Sampai di tengah hutan,orang bertudung itu tiba-tiba berbalik dan menyerang orang yang mengikutinya. Orang bertudung itu mengeluarkan bola api di tangannya lalu di arahkan padanya. Orang itu melompat ke samping dan bola api melesat mengenai sebuah pohon,menimbulkan debuman yang cukup keras. Orang bertudung itu menyerang lagi,melemparkan bola api berkali-kali pada orang itu namun semua serangan dapat di hindari. Orang bertudung menggeram marah lalu memejamkan mata sebentar, beberapa saat orang bertudung membuka matanya yang berubah merah. Orang bertudung itu melayangkan pukulan pada orang itu dan mengenai bahunya membuat ia mundur beberapa langkah,mengusap bahunya pelan. Orang itu berjalan santai ke depan seolah tak merasakan sakit sedikitpun.orang bertudung itu berlari ke arahnya dan orang itu hanya diam.saat akan melayangkan serangan,saat yang sama tiba-tiba orang itu melesat berada tepat di belakang orang bertudung lalu memukul tengkuknya kemudian menendangnya kuat membuatnya terlempar beberapa meter ke depan dan jatuh tersungkur.orang itu berjalan mendekati lalu membuka tudungnya dan keduanya saling menatap. "Pemburu Mata Merah"." Pelindung Sayap Perak".kemudian secara bersamaan keduanya memutuskan tatapan itu lalu menghilang.

***
Suara kicauan burung bernyanyi seakan ikut berbahagia mewarnai di pagi hari.angin berhembus pelan menyapu wajah orang orang yang tengah beraktivitas.tetes embun pagi menyentuh tanah menyalurkan udara yang menyejukkan.

Hari ini adalah hari yang di tunggu-tunggu keluarga Om Sam. Terutama Melly yang sangat bersemangat,ia mempersiapkan segala yang di perlukan untuk pergi liburan sebelum waktu subuh datang. Berbeda dengan Aurel yang berkebalikan dengannya. Wajahnya tertekuk malas,ia memasukkan barang yang ia bawa dengan asal asalan ke dalam tas. Aurel berjalan keluar kamar menuruni tangga dengan langkah pelan menghampiri keluarga pamannya yang sudah siap berada di ruang bersantai.

Semua mata menatap ke arahnya dan terheran melihat Aurel. Melly berjalan menghampiri Aurel,memutar badannya kemudian menatap dari ujung rambut sampai ujung kaki. Melly melipat tangan kanannya dan memangku tangan kiri di dagunya.

"Dari penampilan Lo semua oke,dari fisik Lo,badan Lo sehat nggak ada yang sakit.tapi apa yang salah dengan Lo sehingga muka tertekuk kaya baju belum di setrika"Melly berdiri di depan Aurel.

"Mendingan Lo diem deh Mell,gue lagi nggak mood bercanda"Aurel.

" gue juga lagi nggak bercanda. Gue cuma penasaran sama perubahan sikap Lo. Lo kalau ada masalah cerita,jangan di pendam sendiri Rel"Melly khawatir.

"Gue nggak punya masalah Mell. Gue cuma kecapean aja. Kan kita mau liburan untuk refressing jadi Lo nggak usah khawatir gue baik-baik aja" Aurel menenangkan.

"Bener kak Mell,kakak nggak usah lebay deh. Kak Aurel kan nggak papa,iyakan kak?" Marvel merangkul Aurel mengedipkan matanya dan di sambut dengusan keduanya.

Khemm..
Om Sam berdehem membubarkan tiga manusia yang tengah berdebat dan menoleh pada Om Sam dengan wajah tanpa dosa juga cengiran ke tiganya.

"Mau sampai kapan kalian berdiri seperti patung di situ. Ayo!cepat berangkat,kalau tidak nanti di tinggal dan kalian berangkat sendiri-sendiri"Om Sam pergi meninggalkan mereka,ke tiganya menoleh saling pandang kemudian mereka berlari bersamaan saling mendorong dan mendahului. Membuat Tante Lidya menggelengkan kepala melihat kelakuan mereka.

Jam menunjukkan pukul 06.30 WIB.mobil Om Sam melaju di tengah jalan dengan kecepatan sedang membelah jalanan yang juga di lalui oleh berkendaraan bermotor juga beberapa orang yang bersepeda di pinggir jalan berolah raga pagi karena udara yang masih segar menyehatkan badan. Selain itu juga terlihat pejalan kaki yang hanya sekedar berlewat atau berbelanja karena beberapa warung makanan yang sudah buka.

Cahaya terang menembus kaca mobil yang tengah melaju. Membuat seorang perempuan berambut panjang yang tengah tertidur mengerja menutupi dengan tangannya karena cahaya yang mengenai matanya. Ia mendongakan wajah menatap ke atas dan ternyata Matahari tengah bersinar,menyinari sekitarnya.

Ia menolehkan pandangan,ia kaget sangat takjub. Pemandanagan berubah,ia melihat ke sekitar yang terlihat banyak pepohonan serta tumbuhan yang tumbuh lebat,bukit-bukit yang menjulang tinggi,jurang-jurang yang curam. Pemandangan di sekitar nya sangat cantik. Menyegarkan bagi siapa saja yang memandang.

Setelah menempuh perjalanan yang cukup panjang. Akhirnya mereka telah sampai di sebuah tempat yang jauh lebih indah. Di depan mereka terpampang jelas sebuah papan yang bertuliskan"Taman Bunga Raya"dengan cat dan di warnai sangat cantik. Mereka memasuki taman itu dan sebelumnya membayar tiket terlebih dahulu. Melly dan Aurel terkagum melihat berbagai semua jenis bunga tumbuh dan terawat dengan baik. CANTIK. Satu kata itu mewakili mereka yang tak sanggup berkata lagi. Melly dan Aurel tengah berlarian senang mengelilingi bunga-bunga di sekitar. Tak lupa mereka juga berfoto ria mengambil gambar dengan beberapa pose.

_________

Hai teman-teman ...selamat membaca dan sampai jumpa lagi di Capter selanjutnya.

Salam Hangat.
Hanna_0946602

Flower GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang