Aurel...Aurel...Aurel.
Aurel menghentikan langkahnya. Samar-samar ia mendengar bisikan lembut. Kepalanya ia tolehkan ke kanan dan ke kiri tapi tak mendapatinya. Aurel melangkahkan kakinya dan suara itu kembali terdengar. Aurel berhenti, ia menajamkan pendengarannya memastikan suara bisikan itu. Tanpa sadar Aurel melangkahkan kaki berjalan ke arah barat. Melly yang berada tak jauh darinya merasa curiga dan mengikutinya dari belakang.
"Rel Lo mau kemana?" Melly bertanya dan Aurel hanya diam dan terus berjalan. Sampai di sebuah ladang kecil yang hanya di tumbuhi bunga mawar. Langkah Aurel terhenti begitu pula Melly yang berada di sampingnya. Mata Aurel terpaku pada sekuntum mawar hitam yang tumbuh di antara mawar lainnya. Pandangan Aurel kosong,tangannya terulur ingin memetik mawar itu. Tapi gerakan tangannya terhenti,Melly memegang lengan Aurel.
"Rel,jangan metik bunga sembarangan" Melly mencegah Aurel. Aurel menoleh pada Melly,tiba-tiba menghempaskan tangan Melly dan matanya berkilat hitam. Melly terjengit kaget melihat mata Aurel dan memundurkan langkahnya merasa takut. Aurel melangkah maju,tangan terulur memetik mawar itu dan...
Brrukk
Aurelll
Melly berteriak dan berlari menghampiri Aurel yang sudah pingsan dengan jari tangannya yang meneteskan darah. Melly mengangkat kepala Aurel memangkunya. Ia menangis dan menggerak-gerakkan tubuh Aurel tapi percuma. Melly mengusap wajahnya yang sembab,tangannya merogoh dan mengambil ponselnya yang ada di dalam tas. Melly mengetikkan nomer di hpnya menelfon orangtuanya tapi tak kunjung di angkat oleh mereka. Melly meremas rambutnya kasar,wajahnya terlihat sembab dan merah. Ia tertunduk melihat wajah Aurel yang ada di pangkuannya dan setetes air mata jatuh mengenai wajah Aurel.
Wushh...
Lima orang muncul dan berjalan mendekati Melly tengah memangku Aurel yang pingsan. Melly menoleh,terkejut dengan kemunculan mereka.
"Apa yang terjadi padanya?" tanya Kevin.
"Dia tertusuk duri mawar hitam" jawab Melly.
DEG
"Apa?!" teriak Kevin. Sedangkan yang lain terkejut mendengar penuturan Melly.
Seseorang berjalan ke arah Melly dan tangan Aurel yang tertusuk. Wajahnya menegang dan tangannya mengepal.
"Dia terkena racun Mawar hitam dan racunnya mulai menyebar ke tubuhnya" jawab orang itu.
"Tidakk!Aurel Lo nggak boleh ninggalin gue. Lo harus tetap bersama gue dan menemani gue. Aurel buka mata Lo!" racau Melly meneteskan air mata.
"Racun Mawar hitam hanya bisa di lawan dengan Mawar biru langit untuk menyembuhkannya"
"Maksud Lo Mawar biru langit yang berada di bukit dewa dan terletak di puncak awan?"Kevin.
" Benar,selain bisa menyembuhkan penyakit dan menetralisir racun. Mawar itu juga terdapat sihir kuat yang bisa meningkatkan kekuatan pada tubuh"ucapnya.
"Tapi bukit itu di jaga oleh seekor naga merah yang menjaga mawar itu" sahut Leo.
"Gue bakal pergi ke bukit untuk mengambil mawar itu.sedangkan kalian tetap di sini jaga mereka" ucapnya beranjak dari tempat.
"Tunggu,Axel gue ikut Lo" Leo.
"Oke,kalian bertiga harus berhati-hati" Axel.Axel berdiri dengan Leo yang berada di sisinya. Mereka berpegangan tangan lalu menghilang.
Selepas kepergian Axel dan Leo Om Sam,Tante Lidya dan Marvel datang berlari menghampiri Melly dan Aurel. Wajah mereka tampak khawatir ,sedangkan Tante Lidya memeluk Aurel sambil menangis. Kevin dan Willy menghampiri dan menyapa mereka bertiga.
KAMU SEDANG MEMBACA
Flower Girl
FantasyGadis itu membuka matanya perlahan mengedarkan pandangannya ke segala arah,menelisik setiap tempat.gadis itu mencoba bangun dari tidurnya menapakkan kaki polosnya di atas lantai "Dingin" batinnya. Gadis itu berjalan menyusuri tempat itu dengan hati...