11

20 2 0
                                    

Aurel telah sadar dari komanya. Jemarinya bergerak-gerak dan kedua bola matanya terbuka perlahan menyesuaikan. Aurel melihat ke sekelilingnya yang tampak asing baginya. Ia mencoba mengingat kejadian yang menimpanya,seketika kepalanya merasa pusing berdenyut. Aurel menyandarkan badannya di tembok,masih merasa lemas tapi jauh lebih baik dari sebelumnya. Tenggorokan Aurel terasa kering ia merasa haus dan menoleh ke samping. Tangannya terulur meraih gelas dan teko berisi air minum namun tiba-tiba Aurel memegangi dadanya merasa kesakitan dan tangannya tak sengaja menyenggol teko lalu terjatuh di lantai. Aurel masih memegangi dadanya,tangan kirinya terkepal dan badannya berguling ke kanan dan ke kiri meronta kesakitan.

To-tolong... Ttolong...

Karena mendengar suara pecahan barang yang cukup keras kini semua orang berkumpul di kamar yang di tempati Aurel termasuk Melly dan Willy yang sudah sadar terlebih dahulu. Dan Alangkah kagetnya mereka melihat Aurel tidak dalam kondisi baik-baik saja. Wajah Aurel kembali pucat,seluruh badannya berkeringat dan suhu tubuhnya sangat tinggi di luar batas orang normal. Jangan di katakan penampilannya,bahkan itu tidak bisa di jelaskan. Aurel terlihat sangat kesakitan dan berusaha menahan rasa sakit yang amat sangat di bagian dadanya.

Tante Lidya menghampiri Aurel dan memeriksa pergelangan tangan serta lehernya. Tante Lidya membelakkan mata sampai tangannya refleks melepaskan tangan Aurel,membuat yang lainnya mengerutkan kening sekaligus khawatir. Marissa yang merasakan ada yang tidak beres ia berjalan menghampiri Aurel dan memeriksa tubuh Aurel dan hasilnya sama seperti Tante Lidya,ia juga terkejut. Marissa meletakkan tangan kanan di atas dahi Aurel sedangkan tangan kirinya memegang dahinya sendiri. Lalu memejamkan matanya sambil mengucapkan beberapa kalimat.

Beberapa detik kemudian berbagai macam cahaya warna warni menyelimuti tubuh Aurel dan perlahan-lahan tubuh Aurel terangkat ke atas juga cahaya itu semakin terang. Tubuh Marissa berkeringat dan tangannya bergetar,separuh tenaganya terkuras namun masih berusaha menyalurkan kekuatannya pada Aurel.

Kelima laki-laki itu membantu menyalurkan kekuatan masing-masing. Mereka berdiri mengelilingi Aurel,mengangkat tangan yang di arahkan pada Aurel dan memejamkan matanya. Seketika cahaya perak keluar dari tangan mereka dan melapisi tubuh Aurel bercampur dengan cahaya warna-warni dari tubuh Aurel.

Tiba-tiba langit berubah menjadi gelap,udara menjadi dingin. Membuat semua yang ada di dalam kamar itu terkejut, takut,dan khawatir karena cuaca tiba-tiba berubah drastis.

Tante Lidya dan Allsya yang merasakan akan terjadi sesuatu yang besar mereka berinisiatif membuat pelindung yang sangat kuat untuk menjaga mereka semua. Sebelum itu Tante Lidya dan Allsya harus membuat ilusi agar semua manusia biasa tak melihat kejadian alam sekarang ini. Akan berbahaya jika mereka melihat semua karena mereka tak akan sanggup merasakan kekuatannya dan juga akan berakibat pada mereka.

Awan gelap yang semula menutupi Bulan kini perlahan-lahan menyingkir menampakkan Bulan yang membulat sempurna. Namun yang berbeda Bulan itu berwarna Emas.

Setelah itu seluruh berbagai macam jenis bunga bermekaran mengeluarkan cahaya warna-warni sama seperti cahaya yang keluar dari tubuh Aurel. Lalu cahaya itu membumbung ke atas langit dan menyatu lalu mengarah pada Bulan Emas. Tepat mengenai di tengahnya,tiba-tiba Bulan itu bercahaya sangat terang dan cahaya itu terbagi menjadi dua emas dan perak menuju ke arah Aurel masuk kedalam tubuhnya. Tubuh Aurel berguncang hebat,cahaya itu bersinar terang dan saat bersamaan pelindung yang di buat Tante Lidya pecah menimbulkan suara berdebum karena berbenturan dengan cahaya yang masuk ke dalam tubuh Aurel.

_________

Selamat membaca...

Salam Hangat.Hanna_0946602

Flower GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang