"Ta'aruf itu apa?" tanya Romeo terus mengikuti langkah Rania sejak tadi.
Rania tidak menjawab dan memilih untuk mengabaikan. Ia terlalu malas menjawab semua pertanyaan Romeo. Lagi pula untuk apa pria itu tahu.
"Hei Nona Rania!" seru Romeo sebal dan secara tidak sengaja ia menabrak Rania yang tiba-tiba berhenti kemudian berbalik menatapnya tajam.
"Bisakah anda berhenti mengikuti saya? Tenang saja uang anda akan kembali dan Sinta akan mendapatkan hukuman setimpal! Saya tidak akan lari dari masalah." katanya kesal.
"Aku tidak membahas masalah uang dan gadis sialan itu! Aku bertanya tentang ta'aruf!" kata Romeo penuh penekanan.
"Bodo amat!" desis Rania dalam bahasa Indonesia yang sebenarnya di mengerti oleh Romeo.
"What?"
Rania kembali berbalik meninggal Romeo menuju gudang untuk mengambil pupuk. Romeo menghela napas panjang lalu memilih untuk duduk di belakang meja kasir.
"Apa yang anda lakukan disana?" tanya Rania tajam.
"Aku tidak akan mencuri uang dari toko ini yang tidak seberapa, kau tenang saja!"
Rania mendengus dan kembali melanjutkan tugasnya, "Ta'aruf berarti perkenalan." ujar Rania setelah cukup lama diam. Romeo melirik Rania yang sedang memberikan pupuk ke beberapa pot bunga seraya membersihkan daun-daun kering.
"Jika anda menyukai seorang gadis, anda bisa mengajaknya untuk berkenalan. Tetapi ini berbeda dari kenalan pada umumnya, kenalan ini cukup serius karena setelah mengenal satu sama lain dan ketika merasa cocok, maka pernikahanlah yang harus di langsungkan. Bukan pacaran," Rania berdiri dan berpindah ke sisi lain toko, "Saat berkenalan, anda harus memberikan cv lengkap anda beserta foto. Isi cv nya adalah biodata lengkap tentang diri anda lalu gadis itu juga akan memberikan cv ta'arufnya kemudian kalian bisa mempelajari satu sama lain dari cv ta'aruf dan ketika merasa cocok atau ada yang ingin di tanyakan. Anda harus datang ke rumah si gadis dengan membawa orang tua anda atau kakak, bisa juga adik anda. Bisa di bilang kerabat terdeka anda, lalu gadis itu juga akan menemui anda bersama kerabatnya juga baik orang tua atau saudaranya,"
"Di dalam ruangan yang sama dengan di dampingin kerabat masing-masing, anda bisa bertanya tentang isi cv begitu juga sebaliknya, mengobrol banyak hal tentang masa depan yang anda inginkan dan apa yang tidak anda suka. Lalu ketika merasa cocok, anda bisa melamarnya untuk di jadikan sebagai istri." Rania menghela napas, ia mengebalikan pupuk ke gudang lalu mencuci tangannya hingga bersih.
"Masa ta'aruf itu paling sebentar satu minggu, satu bulan dan paling lama enam bulan. Tapi ada juga yang menikah setalah tiga hari perkenalan. Di masa ta'aruf di perbolehkan jika anda ingin memata-matai gadis yang hendak anda nikahi seperti bertanya kepada tentangganya dan sahabat-sahabatnya tentang bagaimana karakter aslinya dan kebiasaannya sehari-hari, begitu juga sebaliknya,"
"Sang gadis juga berhak jika ingin memata-matai anda untuk tahu bagaimanakah anda di mata tetangga dan sahabat anda, ini fungsinya agar tidak seperti membeli kucing dalam karung serta menjadi penyesalan di masa depan. Tetapi memata-matai ini harus bersifat positif untuk tahu sosoknya yang asli bagaimana bukan negatif seperti mencari cela keburukannya." Rania melirik Romeo yang sejak tadi diam mendengarkan penjelasannya, "Sekarang anda paham?" tanyanya.
"Jadi kau tidak akan pacaran?"
"Tentu pacaran!"
"Hah tapi kau bilang kau akan ta-"
"Saya akan pacaran setelah menikah melalui proses ta'aruf!" Rania tersenyum di balik cadarnya.
Melihat kedua mata Rania yang menyipit, Romeo paham jika gadis itu tengah tersenyum. Entah kenapa instingnya mengatakan seperti itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mafia Flowers
RomanceRania, seorang gadis muslimah berasal dari Indonesia yang mendapatkan beasiswa untuk kuliah di Italia, tidak menyangka jika dia di khianati oleh temannya sendiri. Rania harus menggantikan posisi Sinta sebagai pelunas hutang dengan cara di jual kepad...