11. Alasan

1.9K 234 18
                                    

Romeo terduduk diam di ruang kerja apartemennya. Ia terus memikirkan bagaimana cara agar dia bisa selalu dekat dengan Rania hingga tidak menyadari jika Orion datang dan meletakan secangkir teh hangat di atas meja di depannya.

"Apa yang harus aku lakukan?" gumamnya.

"Apa yang anda pikirkan?" tanya Orion menyadarkan Romeo.

"Oh itu, Rania memintaku menjauhinya."

"Kenapa?"

"Dia merasa terganggu dan juga karena aku adalah Mafia." jawabnya sedikit merasa sebal.

"Jika di lihat dari segi penampilan dan juga latar belakang. Wajar jika signorina menolak anda, signorina dari keluarga yang tidak pernah berurusan dengan hukum dan anda sebaliknya."

"Kau benar."

"Lalu, ini saya membawakan laporan keuangan dari bisnis properti anda." Orion meletakan tab di tangannya ke atas meja yang hanya di lirik singkat oleh Romeo.

"Apa aku harus seperti Arka? Menjadi CEO yang kaya raya?" tanyanya kepada Orion dengan mata berbinar penuh harapan.

"Apa yang anda pikirkan?"

"Oh oke!" menjentikan jarinya Romeo menghubungi Arka untuk membahas apa yang sudah terancang di dalam kepalanya sedangkan Orion berdiri diam mendengarkan.

"Anda akan membeli perusahaan?"

"Ya tentu, apa yang tidak biasa aku lakukan. Aku juga kuliah bisnis dulu bersama Arka."

"Itu tidak akan mudah." gumam Orion.

"Aku sudah menargetkan sebuah perusahaan yang bagus."

"Perusahaan apa?"

"Perusahaan ...."

"Bagaimana jika anda fokus saja pada bisnis properti. Memimpin perusahaan bukanlah sesuatu yang mudah dan saya sangat tahu bahwa anda lebih suka hidup bebas dan bersenang-senang ketimbang duduk di belakang meja."

"Kau benar." Romeo menghela napas melirik Orion yang masih setia berdiri di hadapannya dengan raut wajah datar, "Aku akan berbisnis banyak hal." ucapnya dengan senyum lebar.

oOo

"Signorina Rania meminta kepada Tuan untuk menjauhinya."

"Oh kenapa?"

"Karena Tuan seorang Mafia."

"Kirim data gadis itu padaku, Orion."

"Si, Signora."

"Siapa yang menelpon?"

Orion lantas berbalik dan menundukan kepalanya sejenak melihat ke datangan Romeo, "Signora." jawabnya singkat.

"Mia madre?" Romeo mendengus pelan, "Apa yang Ibuku tanyakan padamu sehingga dia menelponmu?" Romeo mendudukan dirinya di sofa seraya melepaskan dasi yang terasa mencekik lehernya sejak tadi pagi. Ia bernapas lega dan melemparkan dasinya ke sembarang tempat, "Menjadi pengusaha tidak menyenangkan sama sekali." desis Romeo kesal.

"Bukankah itu resiko anda yang membeli perusahaan dan ingin menjabat CEO secara langsung di hari pertama." ucap Orion pelan seraya menuangkan air putih untuk Romeo. Romeo adalah pria yang cukup gila di mata Orion karena pada akhirnya Romeo nekat membeli perusahaan besar.

"Anda harus belajar lebih banyak lagi kepada Signore Arka."

"Jangan sebut namanya!" desis Romeo kesal, ia sudah mengeluarkan banyak uang dan menjual salah satu pulau pribadi miliknya demi bisa membeli sebuah perusahaan raksasa dan juga itu berkat bantuan Arka.

Mafia FlowersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang