Jadilah mereka makan siang bersama di salah satu restoran yang cukup mahal di kota Roma. Rania merasa gugup saat melihat deretan angka harga makanan yang tertera di buku menu. Ia bisa hidup selama tiga bulan jika tidak makan di tempat ini.
"Mau makan apa, Rania?" tanya Arka melirik Rania yang cukup lama memperhatikan buku menu. Selain itu, Rania takut jika memilih makanan yang salah dan ternyata tidak halal untuk dia makan.
"Samakan saja denganku." Aisyah berkata kepada pelayan yang segera mencatatnya lalu pergi, "Tenang saja, aku memilih yang halal!" ujar Aisyah di angguki pelan oleh Rania. Bukan hanya masalah halal yang Rania pikirkan tetapi juga harga makanannya yang fantastis.
"Hari ini aku yang traktir, makan sesuka kalian!" seru Romeo keras.
"Beneran? Kalau gitu Aisyah mau pesen puding coklat dan juga dessert coklat."
"Aisyah."
"Mau makan coklat ya?" Aisyah menatap suaminya dengan mata berbinar.
"Hm."
"Yes!"
"Dasar!" Romeo terkekeh pelan.
"Kak, Aisyah mau bercadar seperti Rania boleh?"
"Iya."
"Serius?"
"Hm."
"Ish!" Aisyah bergumam kesal dan Romeo terkekeh pelan melihatnya. Arka belum juga berubah.
Rania hanya diam memperhatikan pasangan yang duduk di depannya saat ini. Mereka terlihat serasi dan manis tapi Arka terlalu dingin sebagai seorang suami untuk istri semanis Aisyah.
"Kamu sama Aisyah seperti bermusuhan!" celetuk Romeo.
"Punya suami yang kayak es batu memang nggak enak! Nggak romantis!" gerutu Aisyah kesal.
Arka melirik dan membersihkan sudut bibir Aisyah saat bekas jus yang dia minum tertinggal lalu wajah Aisyah langsung merah padam, "Jangan seperti anak kecil." tegur Arka pelan.
Rania tersenyum kecil melihatnya, nyatanya Arka itu romantis tetapi tidak bisa mengungkapkannya dengan baik.
"Kamu makannya nanti gimana?"
Senyumnya luntur saat Romeo bertanya dengan wajah polos dan penasaran ke arah Rania.
"Eh bisalah kak tapi nggak boleh di perhatiin!" protes Aisyah kepada Romeo.
"Why?"
"No!" Aisyah menggelengkan kepalanya pelan.
Makanan mereka akhirnya sampai dan siap di nikmati. Rania mengambil sendok setelah memotong daging menjadi kecil-kecil tapi saat dia akan makan, lucunya ketiganya memperhatikan Rania dengan penasaran.
"Apa?" tanya Rania tidak mengerti.
"Hehehe nggak apa-apa kok!" Aisyah tertawa canggung. Aisyah mengeluarkan ponselnya untuk memfoto makanan.
"Jangan di share, Syah." tegur Arka pelan.
"Kenapa?"
"Karena di luar sana kamu belum tahu tentang kemungkinan ada followers sosial media kamu yang belum makan dan ketika dia melihat postingan kamu, dia ingin makan tapi tak punya uang."
Aisyah mengurungkan niatnya, ia mengangguk sambil tersenyum, "Iya kak!" katanya mengerti.
"Aisyah punya instagram ya?"
"Punya, Rania punya?"
"Punya, saling follback ya?"
"Eh kok nggak bilang kalau punya?" protes Romeo kepada Rania.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mafia Flowers
RomanceRania, seorang gadis muslimah berasal dari Indonesia yang mendapatkan beasiswa untuk kuliah di Italia, tidak menyangka jika dia di khianati oleh temannya sendiri. Rania harus menggantikan posisi Sinta sebagai pelunas hutang dengan cara di jual kepad...