Mirror Bride | Chapter 31

126 21 5
                                    

hai semuanya...

apa kabar??

maaf aku baru update hari ini. 2 minggu kemarin aku lagi uas dan ada sertifikasi. Jadi baru bisa Update hari ini. Semoga kalian memakluminya ya...^^

Have a nice day ❤️💙

.

.

Happy Reading 📖

~o0o~

Calistha mendudukkan tubuhnya di atas kasur. Tangannya tidak bisa berhenti meremas sprai di bawahnya. Perasaannya begitu gelisah akhir-akhir ini. Dia ingin segera bertemu dengan Aiden.

Sesekali dia mengusap perutnya - Kandungannya, penuh kasih sayang dan mengajaknya berbicara. Menyapa anaknya di dalam sana. Waktunya untuk melahirkan sudah mendekat, tapi dia tidak tahu kapan akan bertemu Aiden lagi.

"Baby, aku yakin Daddy mu akan membawa kita dari sini!" Kata Calistha dengan senyumnya yang merekah.

Rasa lelah mulai terasa di sekujur tubuhnya. Calistha berbaring di atas kasur seraya menatap langit-langit kamar. Mata yang tadinya terbuka sekarang mulai terpejam.

Calistha menatap kesekelilingnya seperti di sebuah tempat yang tidak dia kenali. Dia tidak tahu tempat apa yang sekarang di datanginya. Kakinya terus melangkah sampai menemukan sebuah bangunan yang terlihat tidak terpakai.

Tangannya berinisiatif untuk membuka pintunya. Belum sampai tangannya menyentuh, pintu itu sudah lebih dulu terbuka. Menampilkan seseorang yang pernah dilihat dan di temuinya.

Calistha tercekat hingga terhuyung kebelakang. "Larrysa?!"

Ya, dia bisa melihat dengan jelas, Larrysa dengan gaun putihnya yang sudah dangkal dan rambut blonde yang kusam. Bibirnya melengkung satu sisi. Menampilkan senyuman dan dengusan sinis.

"selamat datang di tempatku.."

Calistha mengernyit dan menatap ke sekelilingnya memastikan. Tempat Larrysa? Yang benar saja. Tempat ini bahkan tidak layak untuk ditinggali. Calistha ingin mendekat kearah Larrysa, tapi dia mengingat cerita Aiden.

"Kau itu palsu!" gumam Calistha. Melangkah mundur kebelakang berbalik dengan niat sebelumnya.

"you're dead. Aku tahu. Kamu tidak bisa menipuku lagi. Never!" Pekik Calistha.

Kakinya terus melangkah mundur. Berusaha menghindari Larrysa yang semakin mendekatkan jarak mereka. Sampai punggung Calistha membentur dinding dibelakangnya. Dia sudah terpojokkan sekarang.

Tangannya terlungkup. Meminta mohon agar Larrysa tidak melakukan apapun. Kapalanya menggeleng tidak terima. Dia semakin takut ketika pupil mata Larrysa yang gelap dan kelam mengecil hingga membentuk garis.

Gerakan Larrysa begitu cepat menghimpit Calistha. Meninggalkan jarak yang dekat antara wajahnya dengan Calistha. Kuku-kukunya yang runcing dan tajam menyentuh pipi, lalu turun ke rahang Calistha. Dan, berhenti tepat di nadi. Begitu terasa di jari Larrysa.

Larrysa tertawa senang dan puas. Puas ketika merasakan nadinya yang berdenyut kencang. Menandakan jika Calistha dalam keadaan ketakutan. Ditambah wajah pucat dan mata yang berkaca-kaca, membuat Larrysa semakin yakin.

"Fake? This all? deze plek zal je vloek zijn!"

(Belanda : Tempat ini akan menjadi kutukanmu)

Mirror BrideTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang