Mirror Bride | Chapter 36

124 22 0
                                    

Have a nice day ❤️💙

.

.

Happy Reading 📖

~o0o~

Hari itu kota paris di guyur oleh air hujan yang begitu deras. Siapapun tidak ingin meninggalkan rumah atau dimanapun mereka berada. Melihat cuaca ini Aiden teringat sesuatu. Matanya menatap lurus keluar jendela dengan pandangan yang kosong. Aiden seperti merasa kembali pada saat dia menemukan Larrysa. Pada cuaca yang sama dan waktu yang sama.

L'automne, 11 Novembre, 16h00

Autumn, 11 November, 04:00 pm

Dimusim gugur seperti ini cuaca diluar rumah bisa mencapai 13 derajat. Air hujanpun terkadang turun menemani pohon maple untuk menggugurkan daunnya. Biasanya dimusim seperti ini semua orang akan dimabuk kasih karena suasananya yang romantis. Tetapi beberapa orang juga memilih untuk mengurung diri di rumah.

Sebuah tangan yang terasa nyaman tiba-tiba melingkari perutnya. Aiden menoleh dan mendapati Calistha yang sedang menyandarkan kepalanya pada punggung Aiden. "Apa sesuatu disana terlihat menarik?"

Aiden melepaskan pelukannya— lebih tepatnya merubah posisinya, dia berbalik lalu kembali membenamkan tubuh mungil istrinya dalam pelukan. Sesekali Aiden mengecup puncak kepala Calistha sayang. "Kau lebih menarik bagiku." gumam Aiden.

Calistha mendongak menatap wajah suaminya damai. Tuhan telah menciptakan sesuatu yang sempurna untuk Calistha. Wanita hamil itu tersenyum tipis sembari mengusap dada bidang Aiden lembut.

"Jika ada sesuatu yang mengganggu pikiranmu jangan segan untuk membaginya dengan ku." Kata Calistha

"Tentu saja. Tidak akan ada rahasia diantara kita." Jawab Aiden pasti.

Ternyata selain wajah Calistha yang cantik ada sesuatu lain yang mengganggu pikiran Aiden. Mata Aiden tidak bisa terlepas memandangi bibir Calistha yang begitu menggiurkan. Tangan Aiden menangkup wajah Calistha lalu menyapu bibir Calistha lembut. Aiden menumpahkan segala perasaannya melalui ciuman itu.

Sama seperti Aiden Calistha tergoda untuk mendapatkan sesuatu yang lebih dari Aiden. Dia menginginkannya. Calistha sedikit berjinjit lalu mengaitkan tangannya pada leher Aiden. Sedikit menekannya dibagian kepala agar Aiden memperdalamnya. Tangan Aiden yang tadi menangkup wajah Calistha beralih fungsi. Menempatkannya tepat di pinggang Calistha, merengkuhnya rapat dan posesif. Tidak menyisakan sedikitpun jarak memisahkan mereka.

"Astaga anak-anak ini!" gerutu Rose yang berdiri tidak jauh dari mereka.

Calistha langsung melepaskan rangkulannya dengan cepat. Malu karena Rose memergokinya. Berbeda dengan Aiden yang terlihat santai. Tidak ada sirat malu sedikitpun diwajahnya.

"Kami sudah dewasa Mam. Jadi tidak masalah jika kami melakukannya." elak Aiden tidak terima. Sedangkan Calistha hanya tersenyum masam tidak enak.

"Aku tidak pernah melarang kalian" Rose mengedikkan bahunya "Tapi tadi aku meminta Calistha untuk memanggilmu agar bergabung, dan ternyata— "

"I'm sorry" sesal Calistha.

"It's Okay. Ayo kita hampiri Papa. Sepertinya dia sudah menunggu." Ajak Rose sambil merangkul Calistha. Meninggalkan Aiden sendiri di belakang.

"Okay. Jadi sekarang aku ditinggalkan?" Tanya Aiden dengan mempercepat langkahnya.

"You are not baby,boy" Celetuk Rose, di susul oleh cekikian geli Rose dan Calistha.

Mirror BrideTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang