Mirror Bride | Chapter 37

215 19 2
                                    

Have a nice day ❤️💙

.

.

Happy Reading 📖

~o0o~

Beberapa orang yang berpasangan terlihat mulai memenuhi halaman yang telah dihias sedemikian lupa. Hari itu pernikahan akan digelar secara tertutup, namun tetap di hadiri oleh orang-orang penting dari kalangan atas.

Mereka menyapa mempelai pria yang baru saja datang. Untuk sekedar mengucapkan selamat dan turut berbahagia. Sesekali mereka menyelingi pembicaraannya dengan urusan bisnis mereka yang masih berlanjut.

"Aku harap setelah ini kau semakin bersemangat Aiden." ucap salah satu pria seumurannya yang sudah seperti sahabatnya sekaligus partner.

"Tentu saja. Setelah ini aku memiliki tanggung jawab lebih." Jawab Aiden.

Sambil berbincang Aiden mengedarkan pandangannya memeriksa tidak ada kekurangan di pernikahannya. Sampai matanya menatap penuh satu objek. Aiden bisa melihat Papanya membawa dua gelas minuman kearah dalam penginapan. Naluri Aiden terdorong untuk mengikuti Papanya ke dalam. Sampai dia sadar bahwa Papanya itu berjalan menuju kamar pengantin wanitanya.

Aiden mengernyit bingung, apa yang akan dilakukan Papanya disana.

Seorang wanita begitu terlihat cantik dengan gaun putihnya yang sederhana. Rambut blonde nya terlihat di untai sebagian dan dihiasi bunga rose merah muda yang terlihat manis. Terduduk di depan sebuah cermin sembari menautkan kedua tangannya. Matanya terpejam, bibirnya yang tipis terkatup rapat, membiarkan hatinya yang berbicara. Menyampaikan isi hatinya, kebahagiaannya, rasa syukurnya.

Suara ketukan dari pintu kamarnya terdengar membuat pengantin itu menoleh lalu menyunggingkan senyumnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Suara ketukan dari pintu kamarnya terdengar membuat pengantin itu menoleh lalu menyunggingkan senyumnya. Matanya terlihat keraguan walaupun terpancar binar kebahagiaan. Sampai sambutan dari pria paruh baya itu meyakinkannya.

"Nervous?"

Larrysa tersenyum tipis lalu mengangguk. "Ya, ini seperti mimpi bagiku."

"Tentu saja. Bagi beberapa wanita ini terlihat seperti mimpi." Gatson mendengus. Senyum Larrysa pun surut digantikan dengan raut pucat.

Mendengar perkataan sarkas Gatson ingin rasanya Aiden menghampirinya. Mengatakan bahwa yang baru saja di ucapkannya terlalu keji. Itu bisa membuat siapapun terluka di dalamnya.

"Kau sudah siap?" Tanya Gatson kemudian setelah keheningan yang panjang.

Larrysa menatap Gatson takut. Dia masih tidak berani menatap mata pria paruh baya itu lebih lama. Jari jemarinya yang sudah tertutup sarung tangan berbahan bruket meremas— gelisah.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 02, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Mirror BrideTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang