Mirror Bride | Chapter 21

175 23 6
                                    

Hi! apa kabar?

Sebelumnya aku mau ngucapin
Selamat Hari raya Idul Fitri 1441 H
Mohon maaf lahir dan bathin

Sekarang aku Update lebih cepet dari waktu biasanya, semoga kalian suka ya di Chapter ini :)

Yuk, langsung aja scroll ke bawah

Have a nice day guys ❤️💙

Happy Reading 📖

~o0o~

Aiden kali ini menoleh dan mendapati Calistha yang benar-benar menatapnya lekat.

"dia mengatakan semuanya?" Calistha yang pikirannya di penuhi berbagai pertanyaannya pun hanya mengangguk.

Calistha menceritakan kejadian itu dari awal. Dia mengatakan bagaimana Rico memperlakukan Larrysa ketika keduanya dalam hubungan. Bahkan Calistha pun tidak melupakan kejadian ketika Rico tetap pada pendiriannya. Menganggap Calistha dan Larrysa adalah orang yang sama. Dan dia ingin mempelakukan Calistha seperti yang dilakukannya pada Larrysa. Tentu saja itu membuat Aiden semakin kesal dan marah. Bahkan di matanya sudah terdapat semburat merah.

"hanya satu yang Rico tidak tahu dari Larrysa" ucap Calistha lemah

"apa?"

"dia tidak tahu jika Larrysa mengandung anaknya. Maka dari itu dia ingin mengulanginya lagi.." jelas Calistha semakin lirih di ujung kalimat. Benar-benar menyakitkan.

Aiden memeluk Calistha erat. Dia berusaha menenangkan Calistha, tidak mau jika pikiran dan psikis Calistha terganggu. Karena mengingat apa yang sudah menimpanya. Seandaikan Aiden di beri kesempatan untuk menarik pelatuknya kemarin, dia tidak akan menyia-nyiakannya. Akan dia pastikan jika pelurunya menembus otaknya yang sudah tidak waras, dan sakit itu.

"Sudah cukup!" Aiden mendekat kearah Calistha lalu memeluknya. Dia mengusap lembut rambut Calistha dan merengkuhnya. Membuat Calistha tenang.

"Kau tidak perlu melanjutkan ceritanya. Kita lupakan kejadian itu, dan cukup lanjutkan hidup kita" ujar Aiden

"tapi aku minta maaf Calistha, aku tidak akan pernah melepaskannya. Seandaikan aku diberi kesempatan kembali bertemu dengannya, aku akan membuat perhitungan dengannya"

"Kau benar Aiden." Akhirnya Calistha bersuara.

Hening, tidak terdengar suara apapun kecuali deru nafas keduanya. Padahal mereka masih dengan mata yang terbuka. Tapi mereka memilih untuk menikmati kebersamaannya.

"kau tahu sikap mu itu tadi kasar" ujar Calistha tiba-tiba. Aiden menunduk menatap wajah Calistha dengan dahi berkerut.

"pada Mama" Calistha lagi. Sekarang Aiden paham kemana arah pembicaraannya.

Aiden menghela nafas ketika mendengar perlakuannya tadi siang. Ya, dari lubuk hatinya pun dia mengatakan itu berlebihan. Tapi apa daya, sikap ingin melindunginya setara dengan egonya yang tinggi.

"itu hanya untuk melindungimu" jawab Aiden pelan.

"aku tidak suka jika diriku dijadikan alasan" suara Calistha terdengar kesal. "itu bisa membuat Mama berpikiran buruk padaku" tambahnya lagi.

Tangan Calistha tidak tinggal diam sekarang. Jari-jarinya yang lentik dengan kuku yang sengaja dihias indah membuat sebuah pola di dada bidang Aiden. Seperti bentuk abstrak atau lingkaran yang tidak beraturan.

Mirror BrideTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang