Mirror Bride | Chapter 12

241 29 1
                                    

Have a nice day ♥️

Happy Reading 📖

~o0o~

Aiden terlihat berjalan di lantai 2 kearah kamar di ujung lorong sana. Setelah kejadian beberapa hari lalu Aiden meminta Calistha untuk mengistirahatkan diri dan memintanya untuk tidak memikirkan apapun. Tetap dengan pendiriannya, Calistha tidak ingin di panggilkan dokter untuk memeriksa keadaannya.

Sesampainya di depan pintu kamar tidak terpakai itu Aiden menghentikan langkahnya. Menatap lekat-lekat pintu di hadapannya. Semua perasaannya bercampur menjadi satu. Takut, sedih, bimbang. Namun sudah tidak ada lagi cinta di sana. Pikirannya kembali ke masa-masa dimana dia menghabiskan waktu bersama Larrysa di sini.

Aiden menarik daun pintu kamar didepannya agar terbuka. Namun, hasilnya kosong. Pintunya tidak mau terbuka. Pintu itu terkunci. Aiden terlihat mematung dan berpikir. Jika pintu itu terkunci bagaimana bisa Calistha berhasil masuk kedalamnya.

Aiden merogoh saku celananya, mengambil ponsel untuk menanyakan kuncinya pada Lumiere. Tidak perlu menunggu lama, Lumiere menjawab panggilannya.

"Oui Monsieur, Ada yang bisa saya bantu?"
(French : ya)

"Kau tahu dimana kunci kamar di ujung lorong?"

"Kamar tidak terpakai?" Lumiere memastikan

"Ya. Tolong bawakan kemari. Aku tunggu"

Aiden memutuskan sambungannya. Menunggu kedatangan Lumiere, Aiden melihat beberapa lukisan di setiap sisinya lalu menjatuhkan pandangannya pada jendela besar sebelum kamar itu.

Aiden memandang kearah luar, mengingat masa beberapa tahun lalu bersama Larrysa. Wanita yang sampai saat ini Aiden pun tidak tahu keberadaannya dan kondisinya. Bukan tidak mencari, Aiden sudah menurunkan pihak kepolisian untuk mencarinya namun masih belum di temukan.

Lumiere menghampiri Aiden lalu membukakan pintu kamarnya untuk Aiden. Setelah pintu kamar terbuka, Lumiere berniat pergi namun langkahnya dihentikan Aiden yang kembali memanggilnya.

"Beberapa hari yang lalu Calistha kemari masuk kedalam. Kau membukakan kuncinya? Atau meminjamkannya?" Selidik Aiden dengan nada tidak suka.

"Tidak Tuan. Kunci ini tersimpan di lemari ruang penyimpanan. Aku tidak melihat Nyonya Calistha mengambilnya"

Aiden menatap Lumiere ragu dan penuh selidik. Lumiere mengatakan yang sesungguhnya membuat Aiden membiarkannya pergi.

Kakinya melangkah masuk kedalam membuat ingatannya masa lalunya kembali terbayang, seperti kembali ke beberapa tahun yang lalu. Dejavu.

Matanya menyusuri setiap inchi ruangan di depannya. Tangannya bergerak menyentuh barang-barang peninggalan Larrysa yang tersimpan apik disana. Aiden memang sengaja tidak membuang atau merubah tatanan kamar bekas Larrysa. Dengan maksud, Larrysa kembali. Dulu sebelum dirinya menikah dengan Calistha.

Matanya menatap salah satu album foto yang tergeletak begitu saja di atas ranjang milik Larrysa. Tangannya bergerak membuka lembaran-lembaran halaman album. Tanpa sadar senyuman terukir di wajah Aiden melihat betapa polosnya gadis di dalam foto itu.

Ketika Aiden terhanyut dalam lamunannya angin bertiup dengan kencang dari arah jendela kamar yang terbuka. Pintu kamar yang sedari tadi terbuka, tertutup dengan sangat kencang. Aiden terlonjak dan mengalihkan pandangannya pada pintu di ujung ruangan.

Belum sempat melihat seluruh isi album hingga halaman terakhir, Aiden meninggalkannya karena angin terus saja berhembus dengan kencang. Aiden berjalan kearah jendela lalu menutup dan menguncinya. Tidak hanya jendela, Gordennya pun turut ditutup hingga ruangan terlihat gelap.

Mirror BrideTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang