#Bab 1

2.7K 182 66
                                    

Hamocha

Terhitung setahun terakhir ini aku menjadi penyuka sunyi,setiap sore aku selalu datang ke sebuah kedai kopi yang memiliki tema sangat unik,yaitu semua pegawai di sini adalah orang-orang tuna wicara dan juga tuna rungu.

Untuk melakukan pemesanan biasanya pelanggan hanya perlu memilih lalu mencatatnya sendiri,tapi di kedai kopi yang dinamakan "Kopi Sunyi" ini ada beberapa orang yang bisa membantu para pelanggannya untuk belajar bahasa isyarat dari mereka,atau biasa orang mengatakan BISINDO,sangat unik bukan?

Selain keunikan Kopi Sunyi ini,aku juga jatuh cinta dengan salah satu dari mereka,namanya Zafran,salah satu barista juga yang di kabarkan pemilik Kopi Sunyi.

Selain keunikan Kopi Sunyi ini,aku juga jatuh cinta dengan salah satu dari mereka,namanya Zafran,salah satu barista juga yang di kabarkan pemilik Kopi Sunyi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dia tidak begitu tampan,tapi sangat manis,apalagi jika dia tersenyum,sungguh!rasanya ingin ku bawa ke KUA dan meminta untuk di nikahkan segera.

Sayangnya,aku hanya berani melihatnya dari jarak yang tidak begitu dekat,aku hanya bisa menjadi pengagum rahasia saja,aku selalu memilih duduk di sudut sunyi yang tidak jauh dari meja para barista meracik kopi,terkadang aku mengerjakan tugas sembari mencuri pandang dengannya,ketika dia tersenyum padaku,aku justru memilih menundukan kepala,entahlah rasanya aku tidak cukup berani untuk membalas senyumannya.

"Aku pulang duluan yaa?"kataku berpamitan pada erren dan iffi,mereka sahabatku,kami terdaftar sebagai Mahasiswa di Fakultas Indonesia jurusan kedokteran, kami sedang melakukan kegiatan koas,perjalanan kami memang masih sangat panjang,setelah ini kami masih melakukan serentetan ujian lagi untuk mendapat titel dokter.

"Zafran belum nongkrong di kafe kali Cha"balas Iffi

"Aku tahu,meskipun begitu duduk disana aku juga bisa dapat ilmu,belajar Bisindo"kataku lagi

"Elaaaaaahhh Hamokaaaaaa,kurang tebel emang buku kita mau jadi dokter?rambut aku aja tiap hari rontok"balas Erren

Aku dan Iffi tertawa,Erren paling sering mengeluh,aku bisa bersahabat dengan dia juga karena Erren pingsan saat melihat darah,aneh sekali bukan?awalnya dia memang takut darah,tapi pada akhirnya dia bisa menakhlukan rasa takutnya itu.

"Kalian ikut tidak?"tanyaku

"Aku ikut deh"jawab Iffi

"Okey,aku juga"imbuh Erren

                                   ***

"Kita duduk disana"ucapku ketika kami masuk kedalam kopi sunyi,kedua sahabatku berjalan mengekoriku tanpa protes

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Kita duduk disana"ucapku ketika kami masuk kedalam kopi sunyi,kedua sahabatku berjalan mengekoriku tanpa protes.

Saat kami sudah duduk,salah satu pramusaji yang aku kenal dengan nama dante datang,dia tersenyum pada kami,lalu memperhatikan gerak tangannya.

"Hari ini kegiatanku selesai siang,makanya aku sudah datang kesini"ucapku pada Dante sembari melakukan gerakan tangan Bisindo yang sudah aku pelajari disini.

Lalu dia tersenyum,selanjutnya memberikan aku buku menu dan sebuah kertas beserta pulpen sebagai alat pemesanan.

Sebelum Dante pergi,aku mencekal tangannya,aku menanyakan jam berapa Zafran akan datang,lalu dia melihat arloji di tangannya,Dante memberi isyarat jika Zafran akan datang sebentar lagi.

"Hamoka"

"Hmm"

"Apa zafran juga seperti mereka?"tanya erren

"Maksudku dia peyandang tuna wicara atau tuna rungu begitu"lanjutnya lagi

Aku tersenyum,lalu menatap kedua sahabatku bergantian,"aku tidak tahu,mungkin iya,mungkin juga tidak"jawabku

"Kamu gimana sii?setiap hari kesini masak gak tau soal Zafran"kata Iffi

"Aku tidak pernah berinteraksi dengan dia,aku hanya berani memandang dia dari sini"balasku

"Payah!!"gerutu Erren

"Jadi kamu belum pernah denger suara dia?"tanya Iffi

Aku membalasnya dengan anggukan kepala,ketika berhadapan dengan Zafran nyaliku sangat ciut,aku tidak berani berinteraksi dengan dia,aku takut salah melakukan gerakan bisindo,selama ini aku melihat Zafran terlalu ahli dalam melakukan interaksi bisindo dengan para pegawai di sini,aku tidak pernah mendengar suaranya.

Ah iya,namaku Hara Mocha,banyak sekali dari teman dan sahabatku memanggilku dengan Hamoka,tapi orang tuaku sendiri selalu memanggilku Ocha.

Tentang Kopi Sunyi,aku tahu tempat ini karena tidak sengaja,saat itu ban mobilku pecah tepat di seberang kafe ini,aku segera menelfon bengkel untuk membantuku,sembari menunggu mereka,akhirnya aku masuk ke kafe ini,kesan pertama kali masuk tentu saja sunyi,hanya ada suara mesin kopi yang terdengar,alunan musik piano yang begitu lembut dan lirih juga terdengar di sini,aku sempat bingung,namun setiap pegawai di sini selalu memberi kertas memo yang sudah bertulis jika mereka adalah penyandang tuna wicara dan tuna rungu,kami bisa melakukan pemesanan dengan menulisnya sendiri.

Saat itu juga aku menyukai tempat ini,aku ingin selalu datang ke Kopi Sunyi,hingga akhirnya aku menemukan senyum indah dari seorang lelaki,iyah Zafran namanya.

Aku rasa ini bukan soal mengagumi saja,tetapi aku juga sudah jatuh cinta dengan sosok laki-laki tersebut.

#tbc,,,
Akan sedikit berbeda dari cerita yang sudah ku buat,ini tentang pengalamanku yang beberapa waktu lalu datang ke Kopi Sunyi,seketika aku jatuh cinta dengannya,hingga akhirnya terbesit ide-ide untuk membuat cerita tentang Kopi Sunyi.

Sebuah challange baru!membuat karya tulis tentang mereka yang tidak bersuara dan tidak mengenal suara,semoga aku berhasil menyampaikan melalui karya ini,dan semoga bisa di apresiasi dengan baik oleh pembaca.

Apakah Kopi Sunyi itu ada?
Iyah ada,yang tidak ada kisah cintanya Hara Mocha dan Zafran,jadi alurnya bener-bener reall haluku semata yes?jangan baper.

Apa ini akan update setiap hari?aku tidak tahu,Love in Affair belum selesai,tapi aku sudah tidak sabar membuat seri ini,jadi update nya semau-mauku.

Thank to readers,karena kalian Love in Affair bisa mendapat peringkat #22 dari 3 rb cerita dengan hastag #halu ,angka yang cukup baik menurutku,karena aku mencoba keluar dari zona aman,seri sebelumnya hastag selalu #dilanmilea #idr #vaneshalova #alesha ,dari hastag tersebut karyaku selalu masuk peringkat 10 besar,lama-lama aku merasa kurang dapat tantangan,dan kali ini aku juga mencoba challange baru,semoga berhasil,terimakasih,i love you all.

Kopi SunyiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang