#Bab 68

572 125 33
                                    

Hamoka Pov

Saat ini aku tengah berada di meja makan,sesekali berdiri dan mengintip Zafran yang sedang berbicara pada Papa.

"Jika Om mengizinkan,nanti biar sopir saya yang mengantar Hara sampai ke Jogja"ucapnya

"Om tahu kamu begitu mencemaskan Hara,Om hanya mengikuti bagaimana baiknya saja Zaf,jika Oca berkenan yaa silahkan"balas Papa

"Terimakasih Om"kata Zafran

"Saya mohon jangan izinkan Hara membawa mobil sendiri hingga ke Jogja"lanjutnya

"Iyah,kamu jangan cemas soal itu"balas Papa

                                    ***

"Kamu hati-hati di jalan yaa"ucapku saat Zafran berpamitan untuk pulang

"Iyah,ada sopir"balas Zafran

"Ra"

"Hmm"

"Aku gak bisa mengajakmu keliling Jakarta seperti dulu"ungkapnya

"Tapi kalau kamu mau,kita bisa pakai mobil dan sopir,bagaimana?"lanjutnya

Aku tertawa mendengar ungkapan dari Zafran.

"Kalau kamu mau,kita keliling Jakarta pakai mobilku,aku yang mengemudi,bagaimana?"balasku

"Ra-"

"Kenapa?kamu gak mau?kamu gak percaya sama aku?"potongku

"Bukan begitu,tapi aku ini-"

"Kamu pria dan aku wanita?lalu kenapa?ada yang salah jika wanita yang berada di balik kemudi?"potongku lagi

Zafran menundukan pandangannya,aku tahu dia merasa kecewa dengan dirinya sendiri.

"Zaf"

"Iyah,aku mau"ucapnya

Aku tersenyum,"benarkah?"tanyaku meyakinkan

"Iyah,aku mau,besok kita jalan keliling Jakarta"jawab Zafran

Kecelakaan yang di alami Zafran benar-benar meninggalkan bekas luka yang cukup dalam,tidak hanya pada kakinya saja,tetapi hatinya pun terluka hingga menimbulkan rasa trauma.

"Kita nonton yaa?"ucapku

"Boleh"jawabnya

Zafran Pov

Hari ini aku meluangkan waktu untuk Hara,dia sudah di rumahku,sedang melepas rindu bersama Ayah,Ibu juga Zio.

Melihat keakraban mereka membuatku tak berhenti tersenyum,terlebih Zio yang terkesan manja dengan Hara,karena menurutku dia cukup sulit untuk dekat dengan wanita yang menjadi kekasihku,dan kali ini Hara sepertinya berhasil mengambil hati adikku.

"Kamu sedang apa?"tanya Hara mendekatiku

"Oh memilih beberapa desain interior"jawabku

"Bukankah interior Cafe yang di Jogja sudah kamu tentukan?"tanya Hara

Aku menganggukkan kepala lalu tersenyum,"hanya iseng"jawabku

Lalu Hara turut mengamati layar laptopku,detik selanjutnya dia kembali menatapku.

"Yang kamu lihat kan interior rumah,bukan Cafe"ucapnya

"Aku juga butuh rumah setelah usahaku berjalan di Jogja"balasku

"Kamu mau buat rumah di Jogja?"tanya Hara

"Ingsyalloh,do'a kan yaa"jawabku

Hara terlihat terkejut,beberapa kali kedua matanya berkedip dengan cepat,seolah-olah dia benar-benar terkejut.

Kopi SunyiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang