#Bab 36

597 141 17
                                    

Zafran pov

Setelah aku rasa Hara sudah tenang,beberapa kali aku mencium pucuk kepalanya,kurang ajar sekali bukan?tapi sungguh aku pun sama rindunya,aku juga tersiksa oleh keadaan setahun terakhir ini.

Rambutnya sudah panjang,tubuhnya lebih kecil dari terakhir yang aku lihat,matanya sayu karena keegoisanku,banyak sekali guratan-guratan lelah dan kecewa di sana.

Ibu dan Pinkan berada di luar,hanya ada aku dan Hara di ruang terapi ini,aku tidak menyangka jika Dokter Aryo mengenal Hara secara dekat,entah hubungan mereka apa?tapi yang aku lihat mereka layaknya keluarga dekat,dunia ternyata sempit sekali yaa?beberapa waktu lalu aku mengutarakan semua perasaanku tentang Hara pada sang dokter.

"Masih mau memukulku?"tanyaku lirih

Tidak ada jawaban dari Hara,tidak ada suara dari dia,tapi aku tahu dia masih setia pada air matanya,sama sepertiku.

"Aku bodoh karena sudah membuatmu bingung,aku juga jahat karena membuatmu kecewa,sebrengsek itu memang"ungkapku

"Bahkan aku juga sudah menjadi pendusta Ra"lanjutku

"Hari itu,hari dimana kamu akan berangkat ke Jogja,aku sudah yakin akan menemuimu,di Jl.thamrin ada sebuah truk bok yang ban y pecah Ra"ungkapku

Hara terlihat terkejut,dia merenggangkan pelukanku,matanya menatapku begitu tajam,seperti banyak tanya yang dia simpan.

"Oleng dan akhirnya menabrakku dari arah berlawanan,sebagian tubuhku tertindih oleh badan truk,hingga melumpuhkan syaraf di kaki ku"lanjutku lagi

Hening menyerang kami beberapa detik,"aku tidak akan memaafkanmu hanya karna ceritamu ini Zaf"ucap Hara lirih

Aku menganggukkan kepala dengan cepat,Hara berhak bersikap seperti itu.

"Iyah,aku tahu"balasku

"Harusnya aku segera mengabarimu ketika sadar,harusnya aku tidak membuatmu bingung karna banyak tanda tanya,tapi aku hanya berpikir lebih baik kamu tidak tahu semuanya daripada aku menjadi beban"lanjutku

"Beban?"gumam Hara

"Setelah kamu mencium bibirku,setelah kamu memberikan banyak janji,setelah kamu meyakinkan aku suatu saat aku akan jadi ibu dari anak-anakmu,sekarang kamu baru mengatakan jika susahmu adalah beban untukku?Oh Tuhan konsep mencintai seperti apa yang kamu terapkan TUAN ZAFRAN KAMAYEL?"tanya Hara dengan penuh emosi

"Jika semua laki-laki berfikiran sama sepertimu,maka di dunia ini tidak ada yang namanya cinta"lanjutnya berkata sarkasme

"Kamu sedang mengejar mimpi,dan aku lumpuh sementara,jadi aku pikir jika aku bisa kembali setelah semuanya selesai,kamu dengan mimpimu dan aku dengan kepulihanku"ucapku

"Egois"balas Hara

Hara beranjak dari lantai tempat kami duduk.

"Aku masih rindu kamu,apa kamu akan pergi sekarang?"tanyaku berharap Hara akan menetap di ruang terapi ini bersamaku

"Jangan bilang rindu Zaf,jika setahun ini kamu sudah berhasil menyiksaku dengan rindu,kamu pikir aku apa?penjara sebuah rasa?"balas Hara

Lalu dia kembali berjalan,dia benar-benar meninggalkanku,dan aku?karna aku si lemah,aku tidak bisa mengejarnya,sial!kutukan darimana ini?

Hamoka Pov

Setelah bertemu dengan Zafran,perasaanku tidak membaik,justru semakin hancur,aku melihat dia yang lemah,melihat Zafran yang lebih menyedihkan daripada aku,melihat Zafran yang penuh dengan keputus asa'an.

Aku meninggalkan dia,aku tidak ingin semakin membuatnya terluka karena mendengar kata-kataku yang penuh dengan emosi.

"Hara"

"Ibu"

Wanita yang melahirkan Zafran memanggilku,bahkan saat ini beliau merentangkan kedua tangannya,tentu saja aku segera menghambur memeluknya setelah menutup pintu ruang terapi.

"Zafran jahat sama aku bu"ucapku mengadu

"Iyah nak"

"Anak Ibu egois"kataku lagi

"Iyah,tolong maafkan anak ibu yaa"balasnya

Tuhan,aku harus bagaimana?sekarang wanita ini justru memohon padaku agar memaafkan laki-laki itu?laki-laki yang sudah membuatku terombang-ambing selama di Jogja.

"Ibu sudah meyakinkan dia,bahkan Ayah dan Zio juga sudah berusaha meyakinkan dia,tapi kami semua gagal,dia terlalu mencintaimu"ungkap Ibu

Aku segera melepas pelukannya,lalu menatap Mas Aryo.

"Mas"

"Kenapa Ka?"

"Bagaimana perkembangan syaraf kakinya?"tanyaku

Mas Aryo terlihat tenang,dia tersenyum simpul padaku,mengisyaratkan bahwa semuanya akan baik-baik saja.

"Datang ke ruanganku yaa?nanti Mas jelaskan di sana,kemungkinan Zafran harus melewati satu kali operasi lagi untuk membenarkan bentuk tulangnya setelah syarafnya sudah kembali normal"kata Mas Aryo

Aku menatap Ibu,Ibu mengusap punggungku pelan,rasanya sedikit tenang daripada beberapa menit yang lalu ketika aku bersama Zafran.

"Ibu mau ikut?"tanyaku

Beliau terlihat bingung,lalu mataku menemmukan sosok wanita cantik tidak jauh dari Ibu,aku tidak mengenalnya,dia bukan Ziofa.

"Dia Pinkan,temannya Zafran"ucap Ibu mengenalkan sosok wanita itu,sikap Ibu terlihat canggung ketika mengenalkan dia.

Dan otakku bekerja dengan baik,aku masih ingat nama itu,setahun yang lalu Zafran menceritakan tentang sosoknya.

"Aku Har-"kalimatku terhenti ketika aku akan mengenalkan namaku dengan Hara,Hara adalah nama depanku yang jarang sekali orang tahu,hanya Zafran yang memanggilku dengan nama itu.

"Ah maksudku namaku Hamoka"lanjutku

"Aku Pinkan"

Dia cantik,sangat cantik,sesuai dengan bayanganku dulu saat Zafran menceritakan kisahnya bersama gadis yang bernama Pinkan.

Apa aku cemburu?oh tidak,saat ini tidak ada rasa cemburu,yang berkuasa atas hatiku hanya perasaan marah dan kecewa pada Zafran karna dia sudah berhasil menjadi pecundang,aku tidak ingin tahu bagaimana bisa gadis ini berada di sini,bukan hal penting menurutku.Lalu aku kembali pada Ibu dan Mas Aryo.

"Bu"

"Iyah"

"Aku ingin ke ruangan Mas Aryo,aku ingin tahu lebih banyak tentang perkembangan syaraf pada kakinya Zafran"ucapku

"Zafran masih di dalam,Ibu mau ikut bersamaku atau mau masuk menemui Zafran?"lanjutku bertanya

Ibu tersenyum,namun sudut matanya mengeluarkan air mata,beliau menangis,itu semakin membuatku hancur.

"Kamu adalah seorang dokter,Ibu yakin kamu lebih faham dengan penjelasan dokter Aryo,jadi-"

"Kenapa tidak semuanya ikut saja Ka?Zafran juga boleh masuk ke ruanganku,dia kan pasiennya,dia berhak tahu tentang perkembangan kakinya"potong Mas Aryo

Ah Mas Aryo benar,dia juga berhak tahu tentang kesehatannya,akhirnya aku menganggukkan kepala,menyetujui pendapat Mas Aryo.

#tbc,,
Selamat petang,berhubung malam ini aku ada kelas malam sampai jam 10,jadi next part nya petang hari yes?
Terimakasih yang sudah berkenan membaca karyaku.

Kopi SunyiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang