#Bab 30

570 136 42
                                    

Zafran Pov

"Aku tahu,ini tidak mudah
Aku harus bisa merelakanmu tanpa melupakanmu
Merelakanmu tanpa harus membenci
Barangkali sesuatu yang tergenggam memang harus di lepaskan.

Ini semua masih tentangmu
Rindu-rinduku,masih selalu tentangmu
Bahkan kecewa-kecewaku juga masih tentangmu,entah sampai kapan?

Aku masih ingat
Hari itu kau milikku
Hari itu tanganku tak pernah lepas dari genggamanmu
Bahkan,
Aku masih ingat pesanmu untukku
Aku harus menjadi orang hebat
Karna kau sendiri yang menginginkan aku di sampingmu kini dan nanti

Hari berikutnya kau hilang tanpa jejak
Tak ada kabar berita,seperti bumi menelanmu secara mentah-mentah

Tidak ada yang baik dariku saat ini
Tapi aku janji,aku akan tetap menjadi orang hebat seperti pesanmu

Merelakanmu adalah caraku menghargai diri sendiri
Teruntuk rindu,
Bisakah kau diam?dia sudah tak lagi aku genggam"

Aku menangis,hatiku terkoyak ketika melihat video berdurasi kurang lebih 10 menit dari ponselku.

Seorang gadis yang sedang mengutarakan isi hatinya melalui sebuah puisi dengan iringan musik dari piano dan gitar,berlatar belakang seperti cafe,dia adalah Hara.

Iyah!gadis yang ada dalam video itu adalah Hara,Hara Mocha sang dokter muda,Hara Mocha yang pernah aku miliki dalam waktu satu hari,Hara Mocha gadis yang aku kecewakan sekaligus aku rindukan,Hara Mocha yang tiba-tiba menjadi viral karena video 10 menit ini,dia sangat cantik tapi menyedihkan.

"Aku juga merindukanmu"ucapku dengan menangis

"Bang"

Aku mendongak,menatap wajah Ibu dan Ayah,mereka sama menyedihkannya seperti Hara.

"Ibu,aku harus bagaimana?"tanyaku dengan perasaan yang sangat menyiksa,aku benci dengan keadaan seperti ini.

Ibu segera memelukku yang duduk di kursi roda,dia menangis sama sepertiku,bahkan suara tangisnya lebih dominan daripada tangisanku.

"Aku belum bisa berdiri"ungkapku

"Tapi setidaknya kaki kamu sudah bisa bergerak,kamu harus sabar"balas Ibu

"Aku lemah bu,aku tidak berguna"kataku merasa putus asa

"Jangan bilang begitu"balas Ibu menegurku

"Ayah"lanjutnya,Ibu seolah-olah memohon kepada Ayah agar membantunya meyakinkan aku.

Ayah hanya diam menatap kami berdua,"kamu anak laki-laki,selama ini kamu di kenal sebagai malaikat untuk orang-orang di sekitarmu,kamu bisa menjadikan mereka orang hebat,kamu bisa membangun rumah senja dan rumah baca,lalu sekarang kamu merasa lemah dan tidak berguna hah?"tanya Ayah

Aku pun menganggukkan kepala dengan pelan,"dasar bodoh"cibir Ayah

"Ayah tidak pernah mengajarimu menjadi laki-laki yang lemah dan pecundang"lanjutnya

"Sekarang Ayah menjadi yakin,jika kamu memang tidak pantas untuk Hara"ungkap Ayah lagi

Aku terhenyak,rasanya aku seperti di tampar oleh Ayahku,bukan menggunakan tangannya,melainkan melalui kata-katanya.

"Ayah"seru ibu

"Kenapa?kamu tidak rela aku mengatakan hal tadi pada anak kita?"tanya Ayah

"Untuk apa dia menangis merasa bersalah setelah melihat video kekasihnya itu?padahal dengan sadar dia yang membuat Hara kecewa dan terluka"lanjutnya

Kopi SunyiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang