daun tidak pernah membenci angin, meski angin sering kali menjatuhkanya
13. MINIMARKET DAN PREMAN"Na, gue tau siapa yang berkhianat dan ngerusak markas, dia ternyata bagian dari kita, Na."
"Bawa ke markas, mau dia hidup atau mati."
"Siap, Na."
Setelah telepon dari salah satu anggota Fierce terputus, pandangan Athena mulai meredup menandakan dia tengah menahan emosinya.
Teman-teman Athena yang sadar bahwa sahabtnya mulai menunjukan tatapan tajam bak silet.
"Na, Are you okay?" mendengar tanyaan dari Risa, Athena menoleh, "Pengkhianat Fierce, dia ternyata bagian dari kita." senyum iblis Athena tercetak jelas.
Mereka bertiga terkejut mendengar jawaban sahabat mereka,
"Really, sekarang dia dimana?" masih dengan tatapan tajam nan dingin bola mata cantik itu semakin menajam.
"Lagi dicari, cabut."
"Kita liat, ada masalah apa dia sampe berani ngehianatin kita." bulu kuduk mereka seketika meremang mendengarkan ucapan dingin ketua mereka.
Lain halnya dengan inti Xender, mereka masih sibuk di warjok, bahkan mereka belum pulang sehingga masih menggunakan seragam sekolah.
"Halo, lo dimana?" Xavier bangkit dan keluar karena adiknya tiba-tiba menelfon dirinya.
"......"
"Buruan pulang, bonyok nyariin lo. Gue lagi di warjok sama yang lainya."
"......."
"Beda dodol! Udah buruan pulang, gue masih ada urusan sama anak-anak yang lainya. Lo mau titip apa, sebelum gue pulang?"
"...."
"Iya, ntar gue beliin."
Xavier kembali masuk, semua tatapan tiba-tiba tertuju kepada Xavier. Xavier yang bingung mengapa dirinya di tatap seperti itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
RAVENGGA [ON GOING]
Ficção Adolescente[WAJIB FOLLOW SEBELUM MEMBACA] Dia Ravengga Neuriez Athmal Ares, pemuda berhati batu. Kebrutalan, kekejaman dan dunia gelap itu hal biasa bagi seorang Rangga tapi semua itu tertutup dengan wajahnya yang mirip dengan dewa yunani, Zeus. Revangga yang...