17

1.2K 192 84
                                    

"It is a difficult matter to keep love imprisoned"

(Apuleius, Cupid and Psyche)



"Hinata, Kageyama, kalian suka coklat?", tanya Akaashi tiba-tiba kepada Hinata dan Kageyama.

Hari itu akhir pekan dan hari itu adalah hari penentuan taruhan Akaashi dan Bokuto. Ya, hari ujian Kageyama dan Hinata yang sudah belajar mati-matian selama seminggu. Akaashi yang sedang membagikan kertas ujian kepada Kageyama dan Hinata dan tiba-tiba bertanya seperti itu.

"Aku lebih suka susu sih, Akaashi-san", jawab Kageyama.

"Aku lebih suka bakpao daging sih, tapi aku juga suka coklat sih. Memangnya ada apa Akaashi-san?", tanya Hinata balik.

"Hah, jadi selama beberapa hari ini, lokerku dan mejaku selalu penuh dengan surat, bunga, coklat, jus kotak, roti, onigiri, dan lainnya sehingga aku sampai pikir aku bisa buka kantin kalau seperti ini terus. Bahkan ada yang memberikan langsung kepadaku. Aku tidak enak jika menolak itu semua, tapi aku tidak mungkin memakannya semua, jadi aku ingin memberikannya kepada kalian saja. Bokuto-san bukan sweet tooth, jadi dia tidak bisa membantuku", jawab Akaashi sambil mengeluarkan semua makanan itu. Makanannya setumpuk rupanya :)

"Ah, kau punya banyak fans ya, Akaashi-san. Tidak apa-apa, jika kau tidak bisa memakannya, berikan pada kami. Kami adalah pemakan segalanya", ucap Hinata yang berbinar-binar melihat makanan yang sudah ada di depannya. Kageyama pun sudah melihat makanan itu dengan seksama

"Jangan membuatku malu, Hinata. Aku akan membagikan makanan ini setelah kalian selesai ujian"

"Osu", jawab Hinata dan Kageyama bersamaan.

Mereka pun mengerjakan ujian itu dengan Akaashi sebagai pengawas mereka.


Kemudian, setelah sekian lama mereka mengerjakan ujian itu, akhirnya mereka menyelesaikannya. Akaashi mengambil soal dan lembar jawaban mereka. Hinata yang tewas di lantai dengan asap yang mengepul di kepalanya dan Kageyama yang kepalanya udah tergeletak di meja.

"Aku akan memeriksa lembar jawaban kalian dan memberitahu kalian hasilnya setelah makan malam. Sekarang kalian makan dulu", ucap Akaashi sambil mengambil makanan dari tasnya yang segepok isinya.

Sudah tahu kan bagaimana rusuhnya Kageyama dan Hinata kalau makan. Oke, biarkan saja duo rusuh. Sekarang kita ke Akaashi yang sudah ada di kamarnya. Akaashi nginap lagi di rumah Bokuto soalnya hehehehe.

Setelah memeriksa lembar jawabannya, dia pun tersenyum melihat hasilnya, kemudian dia berbaring di tempat tidurnya.

"Kira-kira apa ya yang akan kuminta dari Bokuto-san?", pikir Akaashi.

Akaashi pun akhirnya tertidur karena kelamaan mikir. Akhir-akhir ini, Akaashi lebih sering dan gampang tertidur karena pengaruh dari obat yang diminumnya sehingga sebentar saja baring di tempat tidur, eh kebablasan. Kayak author.


Jam sudah menunjukkan pukul 17.00 dan terdengar suara ketokan pintu.

"Akaashi-san, Akaashi-san"

Akaashi terbangun karena suara itu dan bangkit dari tempat tidurnya. Dia membuka pintunya.

"Selamat sore, Akaashi-san. Aku ingin memberitahu bahwa sudah dekat jam makan malam. Bokuto-san juga akan pulang jadi dia bisa ikut makan malam juga", ucap Kiyoko.

"Ah, sore juga Kiyoko-san, maaf aku tertidur tadi. Terima kasih atas pemberitahuannya, Kiyoko-san. Aku akan bersiap-siap dulu", ucap Akaashi.

"Baiklah, Akaashi-san. Saya permisi dulu"

KacamataTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang