Special Chapter for Bokuto Koutarou

1.9K 156 311
                                    

WARNING : SMUTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTT :))))))))))))))))))))))))))))

Yang gak kuat iman, mundur ajaa :)))


H-1 minggu

"Jadi bagaimana ini?", ucap Ennoshita kepada mereka semua.

"Aku tahu, Ennoshita-san. Kita buat saja pesta bbq", ucap Hinata. Mereka semua facepalm mendengar kata-kata Hinata.

"Hinata, hampir setiap minggu kita selalu mengadakan pesta bbq", ucap Kageyama, tunangan Hinata.

"Tapi, Bokuto-san suka barbeque :("

"Ini nih kalau pas pembagian otak, malah pergi keluyuran", ucap Tsukishima.

"Tsukki", ucap Yamaguchi, suami Tsukishima.

"Berisik, Yams"

"Maaf, Tsukki"

"Ya, Bakashima. Sebaiknya kau punya ide yang lebih baik dari aku", ucap Hinata menantang Tsukishima.

"Jika kau bertanya padaku, aku akan mengerjainya habis-habisan yang berujung pada Bokuto-san yang ngambek", ucap Tsukishima.

"Maunya kami juga seperti itu", ucap Tanaka.

Akaashi, Ennoshita, Kageyama, Hinata, Tsukishima, Yamaguchi, Tanaka, dan Kiyoko sedang di meja makan, berpikir mengenai perayaan ulang tahun Bokuto yang tersisa seminggu lagi. Bokuto? Dia lembur di kantor, berdasarkan konfirmasi dari Ennoshita. Bokuto jauh lebih sibuk karena pembukaan cabang perusahaannya di Amerika, sehingga dia sering bolak balik ke luar negeri.

"Kita perlu konsep. Bokuto-san akan ke luar negeri dalam 3 hari lagi, selama dia di luar negeri, itu adalah kesempatan kita untuk mempersiapkan pesta ulang tahunnya", ucap Kiyoko.

"Akaashi-san, kau ada ide?", tanya Ennoshita. Di jari manis kiri Akaashi, terlihat ada cincin berwarna perak.

"Aku sedang berpikir, Ennoshita-san. Suamiku ini orangnya sangat random. Akan sangat sulit jika kita salah bergerak sehingga mengakibatkan dia ngambek", ucap Akaashi memijit dahinya.

"Padahal sebelum2nya ulang tahun Bokuto-san sangat mudah dirayakan, tapi kok sekarang kita perlu berpikir keras ya???", tanya Kageyama. Ucapan Kageyama menyadarkan Akaashi.

"Hah, iya ya. Kenapa kita tidak lakukan seperti biasa saja? Kita akan melakukan pesta bbq kesukaannya, bermain kartu sampai malam, kemudian kita memberikan hadiah kepadanya. Lagipula dia pulang dari luar negeri juga kan pada saat hari ultahnya. Seingatku dia pulangnya malam", ucap Akaashi.

Semua orang memikirkan ide Akaashi.

Ada benarnya juga, kenapa harus capek-capek berpikir kalau Bokuto yang mereka kenal adalah orang yang simpel. Oke dia memang random, tapi hal-hal kecil seperti bbq atau bermain bersama keluarganya itu sangat bisa menyenangkan hatinya.

Tiba-tiba mereka mendengar suara pintu dibuka, mereka cepat-cepat bubar dari meja makan itu.

"Malam, Bokuto-san.", ucap Kiyoko mengambil tas dan mantel yang dipakai Bokuto.

"Malam juga, Kiyoko", tanya Bokuto.

"Apakah anda sudah makan malam?", tanya Kiyoko.

"Ah, belum. Aku lupa hehehehe"

"Akan saya siapkan. Apakah anda mau makan di meja makan atau perlu kubawakan?", tanya Kiyoko.

"Bawa saja ke kamarku ya", jawab Bokuto.

"Baiklah"

"Aku ke kamar dulu ya", Bokuto pergi ke kamarnya. Dia mengetok pintu kamarnya.

"Masuk", ucap seseorang di dalam. Bokuto membuka pintunya.

KacamataTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang