Berita Buruk!

2.7K 67 3
                                    

Kematian sesuatu hal yang pasti terjadi. Allah sudah mentakdirkan kapan kita mati, semua itu sudah rencana Allah... Kita tidak bisa menghindari kematian itu sendiri, siapa atau tidak kematian itu akan datang tiba-tiba...

.

.

Suara sirine ambulan terdengar kencang dimalam hari ini. Mobil tersebut melaju begitu cepat sambil menyalakan klakson terus menerus untuk meminta jalan ke pengendara jalan lainnya. Didalamnya terdapat nyawa seseorang yang harus ditolong dan dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan dari dokter. Jalanan tidak terlalu padat oleh pengendara dan hal itu bisa membuat mobil ambulan tersebut melaju cepat. Setengah jam perjalanan dari lokasi kejadian kini mobil ambulan telah sampai dirumah sakit. Para tenaga medis pun bergegas keluar dari mobil dan dari dalam rumah sakit untuk membawa pasien yang sekarat itu. Usai mengeluarkan pasien dari dalam mobil kini mereka semua mengantarkan kedua pasien tersebut ke UGD untuk di tangani lebih lanjut.

Dari dalam ruang UGD para tenaga medis berusaha semaksimal mungkin agar bisa menyelamatkan nyawa kedua pasien tersebut. Keringat bercucuran keluar dari kening para tenaga medis yang sedang berusaha menyelamatkan nyawa pasien tersebut. Sementara diluar ruangan UGD seseorang memanjatkan doa untuk keselamatan kedua pasien yang sedang mempertaruhkan nyawanya. Tangan nya bergemetaran hawa dingin menjalar di seluruh tubuhnya. Ia takut jika hal buruk menimpa kedua pasien yang sangat ia sayangi.
"Mama papa"gumam seseorang dengan nada lirihnya.

Orang yang dimaksud ialah Rosella, mantan calon istrinya Gibran yang saat ini sedang menunggu kabar baik dari dokter mengenai kedua orangtuanya. Waktu telah menunjukkan pukul 11:57 dini hari. Saat tidur dirinya mendapat telefon dari pihak rumah sakit jika orangtuanya mengalami kecelakaan. Usai mendapat kabar Rosella langsung bergegas meninggalkan apartemennya dan menuju kerumah sakit. Saat ini dirinya benar-benar takut jika suatu hal yang buruk menimpa kedua orangtuanya. Ia ingin sekali jika saat ini ada seseorang yang dicintainya berada disisinya untuk menenangkan dirinya agar tidak ketakutan.

Rosella merogoh saku tas yang ia pakai untuk menelfon orang tersebut. Baru saja tangannya merogoh pintu UGD terbuka, keluarlah dokter laki-laki dengan balutan pakaian operasi yang bersimbah darah. Rosella bergegas mendekat ke dokter tersebut untuk bertanya keadaan orangtuanya saat ini.
"Dokter bagaimana keadaan orangtua saya? Mama papa selamatkan?"tanya Rosella dengan tak sabaran.

Si dokter menunduk lesu, ia melepas sarung kepala bekas operasi tadi"Maaf. Kami sudah semaksimal mungkin untuk menyelamatkan pasien, namun karena benturan keras di bagian kepala membuat korban tak bisa diselamatkan."

Jeduerr

Bak disambar petir yang sedang dirasakan oleh Rosella. Tubuhnya merosot ke lantai dingin rumah sakit tersebut. Air matanya jatuh dengan derasnya. Ia berteriak-teriak tak percaya jika orangtuanya telah meninggalkan dia untuk selama-lamanya.
"Nggak!! Dokter pasti bohong kan?! Orangtua saya nggak mungkin meninggal dok!! Dokter bohong!! Nggak mungkin!!" Rosella berteriak histeris seperti orang gila setelah mendapatkan kabar yang tak dia inginkan.

Selang beberapa detik dua bankar keluar dari ruangan UGD, Rosella bangun dan menghampiri bankar tersebut. Ia usap kening kedua orangtuanya bergantian sembari memanggil mereka dan berharap ada sahutan dari mereka. Rosella melihat wajah pucat terlukis pada wajah kedua orangtuanya.
"Mama bangun, ini nggak lucu!!"

"Papa bangun jangan tinggalkan Rosella sendirian!! Kenapa kalian tinggalin Rosella sendirian!!"

"Sudah mbak ikhlaskan kepergian mereka. Mbak lebih baik mendoakan untuk orangtua mbak supaya mereka tenang disana"kata salah suster yang mendorong bankar tersebut.

Istri Pengganti√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang