Diam nya Dirimu

3.3K 109 0
                                    

Allah menciptakan manusia dengan dua jenis kelamin. Laki-laki dan perempuan. Allah sendiri menentukan siapa jodoh kita dimasa depan. Tak ada yang tau siapakah jodoh kita tersebut. Namun, setiap manusia pasti menginginkan satu atau dua hal untuk diri sendiri. Dapat menemukan dambaan hati yang menerimanya dengan baik. Bisa hidup bahagia bersama orang yang kita sayangi.

Lantas, bagaimana jika kau menikah dengan laki-laki yang tak pernah engkau temui? Yang tiba-tiba menjadikanmu sebagai seorang istri? Apakah harus bahagia? Atau harus sedih? Bagaimana jadinya jika kamu menjadi istri pengganti dari seseorang? Kaget! Atau bahkan tidak bisa berkata-kata?!

Itu semua sudah terjadi....
.

.

.

.

Rumah Sakit...
Pukul 23:47 malam.

Suasana menyeramkan terlihat jelas dihalaman rumah sakit. Setiap orang mungkin sudah membayangkan jika rumah sakit terlihat seram saat malam hari. Memang benar jika terlihat seram, karena di jam segini para pekerja memanfaatkan waktu untuk beristirahat ada beberapa pekerja yang berganti shif dengan temannya.

Ruang Mawar..
Meskipun jam sudah menunjukkan pukul malam, tak membuatnya untuk beristirahat. Alyn sedari tadi menunggu kabar dari sang suami yang tak terlihat batang hidungnya. Kondisi Alyn saat ini sudah cukup membaik jika dibandingkan kondisi awal kecelakaan. Kini Alyn ditemani oleh sang mama dan ibunya, orangtuanya diberitahu oleh sang mama mertua. Alhasil kedua ibu tersebut menjaga Alyn dirumah sakit.

Alyn menggerakkan badannya, dan menimbulkan suara decitan nyaring yang berasal dari ranjang. Hal itu membuat ibu dan mama nya terbangun dari tidur.
"Alyn. Kamu belum tidur??"tanya ibu dengan suara serak khas orang bangun tidur.

Alyn gelengkan kepala dengan wajah cemberutnya"Belum ibu. Alyn masih menunggu kabar dari mas Gibran."

Sang mama yang menyaksikan interaksi antar anak dan ibu itu bingung harus berbuat bagaimana. Kemudian, mama Dwi mengelus puncak kepala Alyn dengan lembut. Alyn tau maksud dari usapan itu, lalu ia melirik kearah mamanya yang berdiri disampingnya.
"Kamu gak usah mikirin Gibran. Lebih baik kamu tidur sayang.. Tidur yah!!"

"Iya nak. Kamu tidur yah, jangan nungguin suamimu. Kamu istirahat aja"suruh ibu kepada Alyn.

Akhirnya, Alyn menuruti perkataan dari kedua ibu nya tersebut. Alyn membaringkan tubuhnya ke ranjang tak lupa ia menyelimuti tubuhnya dengan selimut rumah sakit. Kedua mata Alyn langsung tertutup namun, ia tak seratus persen tidur dengan tenang.

Disela-sela ia tidur, Alyn mendengar percakapan antara mama dan ibunya.
"Besan.. Gibran berada dimana ?? Saya sedari tadi nggak melihatnya datang kesini??"tanya heran ibu Widya kepada besannya.

Mama Dwi yang saat itu sendiri bingung harus bagaimana menjawab pertanyaan dari besan yang tiba-tiba.
"Biasa Gibran kerja. Dan lagi keluar kota jeng. Makanya tidak terlihat."

"Maafin saya ibu Widya. Saya tidak bermaksud berbohong kepada ibu Widya.."sambung mama Dwi dalam batin.

Usai mengatakan itu, mama Dwi merasa bersalah terhadap besannya. Tak luput dari itu, ia merasa bersalah kepada Alyn menantunya.

Istri Pengganti√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang