Cemburu

2.7K 81 7
                                    

Degup jantung setiap orang berbeda-beda. Jika kita sedang berada didekat seseorang yang kita sukai pasti degup jantung akan berdetak sangat cepat. Perasaan tak luput dari rasa cemburu yang menyelimuti hati kita. Bagaimana perasaan kalian jika melihat orang yang kalian cintai sedang berpelukan dipinggir jalan dengan seseorang yang bukan mahramnya? Cemburu kah? Bolehkah kita cemburu melihatnya? Tidak sengaja ia melihat sendiri dengan kedua mata nya rasa sakit semakin menambah tentunya.


Tepat jam 10 pagi...
Mobil merah berhenti di sebuah rumah klasik nan modern. Seorang wanita cantik turun dari mobilnya, usai turun ia mengunci pintu mobil miliknya. Gamis marun bercampur moca sangat pas membalut tubuhnya tersebut. Orang tersebut adalah Alyn, ia usai pulang dari rumah sakit dan alhamdulilah mama mertuanya sudah diperbolehkan untuk pulang. Bersamaan Gibran masuk ke dalam rumah, ia nampak terkejut atas kedatangan Alyn yang tiba-tiba. Alyn yang tau suaminya terkejut bersikap biasa saja. Ia menghampiri suaminya lalu mencium punggung tangannya tanpa balasan kecupan hangat di kening.
"Assalamualaikum mas"sapa Alyn ke suaminya.

Gibran terlihat kikuk sendiri dengan Alyn ia seperti tertangkap basah mencuri"Eh. Wa-waalaikumssalam. Kamu darimana?"

Kedua alis Alyn mengerut melihat tingkah suaminya aneh tidak seperti biasanya"Kama kenapa mas kok kayak kaget sih lihat Alyn?"

"Ka-kaget? Kaget gimana? Kamu darimana tadi?" Gibran mengelak tidak setuju tuduhan dari sang istri.

"Ooo.. Tadi habis dari rumah sakit mas. Mama sudah diperbolehkan pulang kerumah mas. Mas sendiri dari mana kok keringatan gini??" Alyn menyeka keringat dari keningnya.

"... Tuh sampai keringatan banyak kek gini mas. Yakin mas nggak ngapa-ngapain?"sambung Alyn memastikan sekali lagi. Tidak bermaksud untuk tidak percaya dengan sang suami namun, kejadian yang barusan dilihatnya meruntuhkan rasa percaya terhadap sang suami.

Gibran geleng-geleng kepala"Serius kok. Yasudah masuk yuk"

Gibran masuk lebih dulu meninggalkan Alyn yang masih mematung menahan rasa sakit atas kebohongan suaminya.

Tes
Setetes air matanya pun lolos begitu saja dari kelopak mata Alyn. Dengan cepat Alyn menghapus air matanya, meskipun sakit hati Alyn tetap bertugas sebagai istri yang berbakti kepada suaminya. Langkah gontai nampak jelas di Alyn, dengan berat hati ia masuk menyusul suaminya yang terlebih dahulu masuk.

Alyn melihat suaminya itu sedang duduk manis seraya senyum-senyum sendiri dengan ponselnya. Alyn sangat tau siapa yang membuat suaminya itu senyum-senyum sendiri seperti sekarang ini.
"Mas Gibran"panggil Alyn membuat Gibran kaget.

"Hah apa?"jawab Gibran usai menyimpan kembali ponselnya kedalam saku celana.

Alyn duduk di samping Gibran"Mas lagi balas pesan sama siapa senyum-senyum sendiri gitu?"

"Hmm sama... Fajar."jawab Gibran bohong ke Alyn.

Alyn mengangguk percaya"Oh. Yasudah Alyn ke kamar dulu mas"

Tanpa menunggu jawaban dari sang suami, Alyn pamit ke kamar untuk beristirahat. Setelah sampai di kamar Alyn mendudukkan dirinya didepan cermin rias miliknya. Dalam benak ia bertanya-tanya kenapa suaminya begitu membencinya? Apa salahnya? Jika dibandingkan dengan Rosella memang lebih cantik Rosella wanita yang sangat dicintai suaminya itu.

Tangan Alyn meraba perutnya yang masih rata, ia harus sabar dalam menerima cobaan yang diberikan oleh Allah jika sudah tiba waktunya dimana ia menyerah ia akan pergi dari kehidupan sang suami untuk selama-lamanya.
"Nak.... Maafkan Umi jika suatu saat Umi tidak bersama Abi mu. Umi sudah lelah harus menerima sikap Abi mu yang tidak pernah hangat kepada Umi. Hanya kamu satu-satunya menjadi penyemangat hidup Umi." Alyn bercerita sedemikian ke sang anak yang ada didalam perutnya tersebut.

Istri Pengganti√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang