Gagal!

3.1K 112 4
                                    

بسم الله الرحمن الرحيم

Lanjut yuk!!
Sebelum itu boleh dong minta voute sama comen nya hehe...

.

.

.

.

Dengan semangat 45, Alyn mengendarai mobilnya menuju kekantor Gibran suaminya. Senyum bahagia tak pernah luntur dari wajah cantiknya, sedari tadi kotak makan yang ia letakan disebelah nya itu tak pernah luput dari pantau nya. Dalam hati berharap jika masakannya tadi diterima oleh suaminya dan itu sangat membahagiakan bagi Alyn. 30 menit berkendara, akhirnya Alyn sampai di kantor Gibran. Saat masuk ke gedung tersebut banyak para karyawan yang menyapa Alyn ramah pasalnya mereka tau jika Alyn adalah istri pimpinannya. Alyn menaiki lift dan menuju ke lantai dimana ruangan suaminya berada. Sesampainya disana, Alyn melihat Anita sedang duduk fokus menatap ke arah layar komputer.

Tok

Tok

"Assalamu'alaikum."sapa Alyn ramah kepada Anita.

Anita yang terkejut kedatangan Alyn tiba-tiba membuat dirinya salah tingkah.
"Eh ibu Alyn. Wa'alaikumssalam. Sejak kapan ibu disini??"

Alyn tersenyum kepada Anita"Baru saja kok. Oh ya suami saya masih didalam ruangannya kan?? Saya mau kasih ini buat makan siang"

"Masih ibu. Ibu Alyn langsung masuk saja tidak perlu meminta izin, kan ibu istrinya hehe"goda Anita pada Alyn.

Alyn yang digoda pun tersipu malu menanggapinya, kemudian ia perlahan mendekati pintu ruangan Gibran dengan mengucap bismillah Alyn siap untuk membuka pintu tersebut. Namun, saat pintu terbuka lebar hati Alyn langsung sakit. Air mata pun mengalir dengan sendirinya tanpa ada yang menyuruh.

Alyn sungguh tidak percaya dengan apa yang ia lihat sekarang ini, ingin sekali Alyn melabrak dan masuk kedalam. Namun, ia tidak ingin emosi nya terkuras abis untuk ini. Diam-diam Alyn menutup pintu ruang kerja Gibran, sebelum itu ia menghela nafas panjangnya dan menetralkan dirinya agar lebih tenang.
"Anita. Ini makanannya buat kamu saja yah, saya mau pulang" Alyn memberikan kotak makan tersebut kepada Anita.

Anita yang bingung dengan sikap Alyn hanya bisa menerima kotak tersebut"Loh kok dikasihkan ke saya Bu? Pak Gibran nggak ada di ruangan nya Bu??"

Alyn menggeleng"Tidak, mas Gibran ada di ruangannya tapi dia udah makan tadi dan lagi tidur maka dari itu saya nggak mau ganggu. Dari pada dibuang kan mubasir makanya saya kasih ke kamu. Kamu mau kan Anita??"

Anita tersenyum lebar"Hehe ya mau lah Bu, kapan lagi cicipin masakannya ibu Alyn. Makasih ya Bu"

"Sama-sama. Saya pulang dulu ya, Assalamualaikum"

"Mari bu, wa'alaikumssalam."

Alyn pergi meninggalkan Anita. Ingin sekali dirinya bercerita kepada sang ibu atau sang mertua, namun Alyn tidak ingin menyusahkan kedua ibu nya. Sepanjang koridor Alyn hanya bungkam dengan tatapan kosong saja, ia membalas sapaan dari karyawan hanya dengan anggukan kepala saja. Setelah sampai di tempat parkir, Alyn langsung masuk ke mobilnya. Namun ia tidak langsung pergi dari sana, melainkan menumpahkan air mata yang sedari tadi ia tahan didalam.
"Hikkss sudah berapa kali kamu sakiti hatiku mas!!"

Istri Pengganti√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang