Kebenaran

3.4K 89 5
                                    

Saling percaya dan bertanggung jawab adalah pondasi terpenting untuk berumah tangga. Kedua karakter yang saling berkaitan disebuah hubungan. Meskipun hanya ada dua karakter yang merupakan ciri dari sebuah hubungan, banyak hubungan yang runtuh, retak. Entah kenapa mereka begitu sulit untuk saling percaya satu sama lain? Lalu kenapa Allah mempersatukan mereka berdua dalam ikatan yang halal??

Oh Allah...
Berilah petunjuk kepada Umat-Mu yang senantiasa selalu salah di mata seseorang. Mungkin inilah cobaan yang senantiasa Allah berikan untuk Umat-Nya, agar Allah selalu mendukung dengan memberikan cobaan yang bertubi-tubi.

____________________________________

____________________________________

🌴🌴🌴🌴


#Author Pov
Usai mendapat kabar mengejutkan dari sang papa, Gibran bergegas meninggalkan rumah sakit dengan pikiran yang penuh tanda tanya. Jika seorang suami mendapat kabar dari sang istri yang sedang mengandung pastinya akan sangat bahagia. Namun, sebaliknya dengan Gibran ia masih saja muram dan penuh tanda tanya. Gibran memilih bersinggah ke masjid yang letaknya tak jauh dari rumah sakit. Sesampainya disana ia melihat banyak anak kecil sedang belajar mengaji dengan seorang Ustadz yang mengajar mereka. Gibran memandang lekat ke anak-anak tersebut. Mungkin dalam benaknya ia membayangkan jika dirinya kelak mempunyai anak pasti akan bermain dan bercanda tawa dengan anak nya.
"Apa benar aku akan menjadi seorang ayah?"gumam Gibran sendiri sembari masih menatap anak-anak tersebut.

Kedua ujung bibir Gibran terangkat keatas menciptakan lengkungan tersenyum. Untuk pertama kalinya Gibran tersenyum dengan sendirinya. Dari belakang seorang Ustadz yang lebih dari Gibran datang mendekati Gibran. Hingga si Ustadz duduk tepat di samping Gibran. Gibran yang merasa jika di samping nya ada orang langsung menengok ke sampingnya.
"Assalamualaikum"salam Ustadz tersebut lebih dulu.

Gibran berdehem sejenak"Ehem. Wa'alaikumssalam, Ustadz"

"Ente kenapa melamun sedari tadi?"

Bagaimana Ustadz tersebut tau jika Gibran melamun sedari tadi? Karena Ustadz yang sedang mengajak Gibran berbicara adalah guru pembimbing anak-anak mengaji.

"Lagi ada masalah, Tad"jawab Gibran apa adanya.

"Terlihat jelas di wajah ente. Masalah istri? Atau anak?" Si Ustadz menebak-nebak masalah yang sedang dialami oleh Gibran.

Gibran mengangguk sambil mengubah posisi duduknya"Apa menurut anak bagi, Ustadz??"

"Gini nak. Allah sudah menakdirkannya setiap Umat yang beliau ciptakan dengan pasangan-pasangan kelak nantinya. Allah selalu adil dalam memberikan jodoh,rezeki, maut. Jika Allah sudah berkehendak dimana menyatukan mu dengan pilihan orangtuamu itu yang terbaik dan kamu harus menerima dengan lapang dada kelebihan maupun kekurangan dari pasangan...."

"Begitupun dengan anak. Pastinya setiap manusia menginginkan kehadiran seorang buah hati dalam rumah tangganya. Karena anak merupakan anugrah, amanah, penyejuk yang Allah berikan. Seperti kandungan surat Al-Furqon:74.

" Dan orang orang yang berkata: "Ya Tuhan Kami, anugrah kan lah kepada Kami isteri-isteri Kami dan keturunan Kami sebagai penyemangat hati (Kami), dan Jadikanlah Kami imam bagi orang-orang yang bertakwa." ( QS.25 Al Furqon : 74 )"

"Lalu apa alasan ente bertanya sedemikian?"

Gibran langsung mengatakan semuanya tanpa terkecuali kepada Ustadz tersebut. Selesai itu, si Ustadz mengangguk paham kenapa Gibran merasa bingung. Lalu, si Ustadz tersebut menepuk pelan pundak Gibran.
"Ente seharusnya senang jika istri ente hamil. Pulanglah temani istrimu, seorang istri yang sedang hamil muda tentu membutuhkan suaminya berada disisinya. Jangan menunggu penyesalan datang. Ane pamit dulu dipikirkan yah sebelum semua terlambat. Assalamualaikum"

Istri Pengganti√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang