1. SMA GARUDA

12.6K 1K 290
                                    

Ramein Kolom Komentarnya, yaa! Klik Vote ☆ sebelum baca ))



☁️☁️☁️



♡HAPPY READING♡



1. SMA GARUDA.

Aqilla Zeana. Gadis cantik berumur tujuh belas tahun itu bergegas keluar dari dalam mobilnya. Tapi sebelum itu, terlebih dahulu ia menyalami tangan Arman---ayah Qilla, yang hari ini mengantarnya menuju sekolah barunya---SMA GARUDA.

"Kasian, ih, nggak punya temen" ejek Kia---adik Qilla, sambil menjulurkan lidahnya keluar. Gadis cilik berambut hitam pekat itu hobi sekali membuat mood baik Qilla berubah menjadi berantakan.

Qilla mendengus. Sementara Kia tertawa puas melihat wajah kesal Qilla.

"Adek" Kia meringis mendengar lirihan suara Arman. Detik berikutnya, laki - laki paruh baya itu menyuruh putri sulungnya untuk segera memasuki sekolah barunya.

"Kakak nanti pulangnya dijemput Mang Budi" pesan Arman.

"Ayah nggak jemput Qilla?"

"Ayah banyak urusan. Begitu selesai KBM langsung kabarin Mang Budi aja"

Gadis itu menekuk wajahnya murung. Usai Arman melajukan mobilnya, kepala gadis itu mendongak, menatap gerbang sekolah barunya yang tinggi dan terdapat tulisan SMA GARUDA diatasnya.

Dengan ragu Qilla melangkah memasuki sekolah barunya. Banyak pasang mata yang melihatnya sambil bergumam pelan. Namun, ia tak menghiraukan itu, tujuannya kini adalah ruang guru untuk bertemu Bu Firda---wali kelas barunya.

"Permisi" Qilla mengetuk pintu ruang guru sambil membukannya perlahan.

"Aqilla. Sini dulu, Nak" kata Bu Firda yang langsung menyadari kehadiran murid barunya. Ia mempersilahkan Qilla duduk.

"Tunggu sebentar, ya. Duduk dulu sambil nunggu bel masuk bunyi, nanti ibu antar kamu masuk kelas" Qilla menganggukkan kepalanya.

Sementara itu, dilain tempat, suasana kelas 11 IPA 1 tiba - tiba saja ramai usai Ical membawa Hot News pada teman - temannya.

"Mohon perhatian kepada para hamba Tuhan yang tak luput dari dosa"

Suara lantang Ical berhasil membuat semua perhatian teman kelasnya terfokus pada laki - laki berambut ikal tersebut.

"Ada murid baru" ujar Ical.

"Hah? Siapa? Cowok Cewek?"

"Cakep, gak, Cal?"

"Pindahan dari mana?"

"Masuk kelas kita?"

"Ganteng, nih, pasti"

"Fix, posisi Arsen gak aman, dia bakal punya saingan"

Ical berdecak. "Apaan sih, lo pada. Murid barunya cewek"

"Denger - denger pindahan dari Bandung"

ARSENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang