5. Motor Matic Pink

8.9K 861 421
                                    

Selamat Menunaikan Ibadah Puasa bagi yang Menjalankan!!♡




-o0o-






5. Motor Matic Pink

Setelah tiga jam lamanya mencari alamat rumah Qilla, kini, Arga telah sampai mengantar gadis itu pulang dengan selamat, jasmani - rohani.

"Makasih" ujar Qilla sedikit tak enak hati.

Pasalnya, karena kebodohan gadis itu, membuat Arga rela membuang waktu tiga jam berharganya hanya untuk mengantar Qilla pulang.

Arga menganggukkan kepalanya. "Motor lo yang dipertigaan lampu merah, gimana?"

"Nggak tau"

Sejenak Arga diam. Detik berikutnya, laki - laki itu menyodorkan ponsel miliknya ke depan Qilla.

"Nomor plat motor lo"

"Hah? L-lo mau bantu cari?"

"Lima detik sebelum gue berubah pikiran"

Bergegas Qilla mengambil alih ponsel Arga dari tangan laki - laki itu. Gadis itu mengetik nomor plat motornya yang ia tinggal dipertigaan lampu merah karena ulah Arsen. Sungguh, ia membenci laki - laki bernama Arsen itu.

"Ini serius lo mau bantu cari?"

Arga tak menanggapi pertanyaan Qilla. Bergegas ia putar balik, yang kemudian tancap gas kembali ke pertigaan lampu merah yang jaraknya tak jauh dari rumah Qilla.

"Nama lo siapa!!?" Qilla berteriak. Bodoh. Jadi dari tadi Qilla belum tanya nama laki - laki yang udah berbaik hati ngantar Qilla pulang sampai ke rumah?

Gadis itu menghela napasnya kasar. "Huh, ganteng doang, cewek cantik nanya, gak dijawab"

Dilain tempat, Rafka dan Galang tampak puas melihat Arsen beberapa kali melayangkan tinjuan kerasnya pada Ical.

"Ampun, Sen."

"Jangan kasih ampun, Sen. Dia udah kurang ajar sama lo, ayok, buat Ical mati" sahut Rafka antusias. Entahlah, bahagia diatas penderitaan Ical rupanya menjadi kesenangan tersendiri bagi Rafka.

"Buat sekarat aja, Sen."

"Buat mati aja, ikhlas lahir - batin gue"

"Jangan, lah. Kasian anjing yang jaga rumah Ical, gak ada yang ngasih makan"

Rafka, Galang, dan beberapa anggota Gevreeds lainnya yang tengah menonton aksi Arsen itu tampak terkekeh.

Kasian Ical, hiks (( #prayforIcal. Ayok ramein.

Puas melihat Ical lemah dibawah kuasanya, membuat Arsen menyudahi aksinya.

"Jangan lupa bilang makasih, Cal. Arsen masih baik hati gak bikin lo mati sekarang"

Ical berdecak. Ia beranjak dari posisinya. "Makasih, bro" katanya menuruti perintah Rafka untuk berterima kasih pada Arsen.

Sementara Arsen, menatap tajam Ical sebelum akhirnya mengeluarkan sebatang rokok dari dalam saku jaketnya.

Laki - laki itu mulai menghisap ujung batang rokoknya. Kepulan asap kini memenuhi satu ruangan basecamp.

ARSENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang