7. Danger (bahaya).
Pukul enam pagi. Dering alarm yang terdengar nyaring membuat tidur Qilla terusik, diikuti sorot mentari yang menyelinap masuk melalui celah hordeng kamar cewek itu, membuat Qilla menggeliat.
Perlahan, Qilla mulai membuka matanya yang terpejam. Selang beberapa menit setelahnya, baru lah cewek itu beranjak dari atas king size menuju kamar mandi untuk melakukan ritual paginya.
Lima belas menit berlalu. Notifikasi yang masuk membuat ia menghentikkan aktivitasnya yang tengah menyisiri rambut. Nama Ibu tertera jelas dilayar ponsel cewek itu.
'Sarapannya udah Ibu siapin diatas meja. Kamu berangkat sama Mang Budi'
Qilla tak berniat membalasnya. Detik berikutnya, ia turun dari lantai atas menuju ruang makan.
"Ibu kemana, Mang?"
"Ada rapat dadakan, berangkat sama Ayah sekalian ngantar non Kia ke sekolah,"
Qilla mengangguk mengerti. "Mang Budi udah sarapan?"
"Sudah. Non Qilla mau sarapan dulu atau langsung berangkat?"
"Langsung berangkat aja. Sarapannya nanti aku makan dimobil" jawabnya diangguki Mang Budi.
Sudah dua puluh menit perjalanan, tapi, Qilla belum juga sampai di sekolahnya. Macet pagi ini benar - benar membuatnya kesal, cewek itu berdecak sambil sesekali melirik arloji dipergelangan tangannya.
"Gimana ini, Mang?"
"Udah deket. Non Qilla mau turun disini, aja?"
Qilla mengangguk setuju. Bergegas ia keluar dari dalam mobilnya, "Hati - hati, Non."
Belum berhasil melewati gerbang besar bertulisan SMA GARUDA, seseorang menarik lengannya dari belakang, membuat Qilla spontan menepis kasar tangan tersebut.
"Hai" sapa orang itu membuat Qilla terkejut bukan main. Beberapa kali ia mengerjapkan matanya tak percaya melihat seseorang yang kini berdiri didepannya.
"Pindah kapan? Kenapa gak bilang?"
"R-rayyan?"
"Iya, ini gue"
"G-gue permisi, udah mau bel"
Belum berhasil beranjak, tangan kekar Rayyan sudah lebih dulu menahan Qilla. "Gue kangen banget sama lo, Qilla. Kita senang - senang buat melepas kangen gue hari ini, gimana?"
KAMU SEDANG MEMBACA
ARSEN
Teen Fiction[ SEQUEL ALVARO] Ini tentang Arsenic Alatas Fernando. Presiden GEVREEDS angkatan 5 yang berkuasa di SMA GARUDA. Laki - laki berparas tampan bak Dewa Neptunus yang dikenal dengan sikap dinginnya itu, tiba - tiba saja ramai diperbincangkan seisi SMA G...