Jarum jam sudah menunjukkan pukul 04.30 namun gadis yang masih tenggelam di alam mimpinya terpaksa bangun karna suara sang mami yang tiba-tiba membahana di pagi hari yang cerah ini.
“Desya! Bangun dong! Mami capek tau gak bangunin kamu! Emang mami waktu ngidam, ngidam apa sih sampe-sampe kamu tidur udah kayak kebo,” Maminya itu terus saja berbicara tanpa henti, ya memang itulah tujuannya. Biar putri semata wayangnya bangun.
“Mamiii, ini masih setengah lima! Ngapain sih mami bangunin aku? Kan biasanya jam lima mih!” gerutu Lesia sembari menyingkap selimut, udara dingin di tambah lagi sang mami sedang ngomel panjang lebar kali tinggi sudah cukup membuat Lesia terbangun. Lengkap sudah penderitaan gadis ini.
“Kenapa mami bangunin kamu? Itu loh! Ada cowok ganteng! Ngakunya sih temen kamu, tapi mami gak percaya,”
Lesia tidak memikirkan ucapan ibunya, gadis ini langsung saja ke kamar mandi, hanya butuh waktu 5 untuk mandi, sebab prinsip gadis ini ketika pagi hari adalah, mandi koboi adalah jalan ninjaku.
“Kamu mandi asal-asalan ya?! Aduh! Masa anak gadis gak wangi!” lagi dan lagi, maminya berbicara. Lagian kenapa maminya tidak pergi-pergi sih? Ke dapur kek gitu.
“Mami ngapain sih masih di kamar aku? Mami kok aneh banget!” Lesia duduk di depan meja riasnya, memberikan polesan make up di wajah mulusnya.
“Udah buru, kasian tuh temen mu, kenalin mami dong.” Gadis ini hanya menyalimi tanga sang mami, lalu mengecup sekilas pipi kanan wanita paruh baya ini.
“Bye-bye mami!”
🌋🌋🌋
Lesia keluar dengan menenteng tas ranselnya, di tangan kirinya terdapat sepotong sandwich favoritnya, kira-kira siapa teman yang di maksud maminya? Apa jangan-jangan cogan?! Wah kalau iya, berarti gadis ini sangat-sangat beruntung di jemput cowok ganteng.
“Siapa ya?— Heh! Elo?!” gadis ini kaget sampai melepaskan tas ranselnya yang sekarang menjadi berada dilantai. Ia kira yang menjemputnya adalah pangeran dengan kuda putih, ya walaupun terkesan lebay, tapi seengaknya masih bagus, lah ini malah ketos nyebelin yang kemarin habis marah-marah dengannya.
“Pagi,” sapa Bara dengan seulas senyum manis yang sialnya membuat bulu kuduk gadis ini terangkat.
Lesia menatap sekitar, takut-takut kalau mamanya sedang mengintip, Bisa-bisa jadi bulan-bulanan Lesia nanti, secara mamanya itu kan kelewat gaul. “Mending lo cabut deh Bar, gue gak mau menimbulkan fitnah!” gadis ini mengusir ketosnya dengan cara yang paling halus.
“Orang niat gue baik kok. Gue kesini mau jemput lo, gak bakalan menyebar fitnah.” jelas Bara sembari menyerahkan helm bergambar Minion yang warnanya di dominasi warna kuning cerah.
“Ihhh! Ogah gue pake tuh helm, cetar banget warnanya, silau tau gak!” jawabnya sambil mengunyah sandwich miliknya.
Bara menahan dirinya untuk tidak berkata kasar, padahal umpatan-umpatan sudah siap diluncurkan. Sebisa mungkin laki-laki ini bersikap lembut dan perhatian.
“Kalo lo gak pake helm, nanti kalo lo jatuh gimana? Nanti gue khawatir,”
Lesia menatap ke lain arah, jangan sampai hatinya yang masih tersegel ternodai dengan ucapan buaya milik laki-laki gila ini. Lagian kenapa sih ketos ini tiba-tiba berubah 180 derajat?
“Apaan sih lo! Lo ngapain sih ke mansion gue pagi-pagi buta? Lagian gue ada nyuruh lo buat jemput gue? Enggak kan?” gadis ini baru saja ingin menuju mobil mini Coopernya namun laki-laki di hadapannya menghalang.
“Lo apaan sih?! Minggir gak?”
“Kalo gue gak mau, emang lo mau ngapain?” laki-laki ini benar-benar menguji kesabaran seorang Lesia Putri Ruby. Cukup kemarin saja laki-laki ini membuatnya tidak bisa tidur dan senyum-senyum sendiri di kamarnya, sekarang tidak akan Lesia biarkan.
“Please ya Bar, lo yang buat gue bangun sepagi ini, lo yang buat gue mandi pake air dingin. Lo tau gak sih?! Gue tuh bisanya berendem pake air hangat dulu, nyanyi-nyanyi dulu, ini gue tiba-tiba di suruh buru-buru berangkat ke sekolah hanya karna lo jemput gue! Lo tau lo gila gak sih?!”
Bara bukannya menampilkan wajah bersalah, namun malah menampilkan senyum termanis yang ia punya, membuat gadis ini menggeram di tempat akibat senyuman konyol itu.
“Eh btw, gue belum sarapan loh, lo gak mau nawarin gue gitu?” Bara menatap sekilas sandwich yang tinggal setengah di tangan gadis ini.
Lesia berdecih, “Jangan harap lo bisa makan sandwich gue! Ini sandwich bukan sembarang sandwich, ini sandwich di bikin dengan cintahh!” ujar Lesia sembari memakan sandwichnya di depan laki-laki ini.
Tanpa Lesia duga, Bara dengan lancangnya ikut memakan sandwich miliknya dan berhasil memporak-porandakan hati yang mudah baper milik gadis ini.
Setelah mencoba sandwich milik gadis di depannya ini, Bara mengelap sudut bibirnya dengan ibu jari, lalu menatap Lesia dengan teduh. “Bener, sandwichnya di buat dengan cinta.” perkataan itu berhasil membuat seluruh tubuh gadis ini lemas.
Tolong wahai kaum Adam, jangan suka bikin baper tapi ternyata gak nyimpen perasaan.
See u next chapter!
KAMU SEDANG MEMBACA
KETUA OSIS TERSAYANG
Teen FictionNEW VERSION! "Lo hanya murid baru jadi jangan bertingkah menyebalkan di depan gue." Albara Kenzie. Gila sekali dengan aturan, telat semenit bersihin gudang sampe bersih! Peristiwa sial itu menimpa gadis baru yang di sebut-sebut urat takutnya sudah...