Kabar Lesia dan Bara yang datang bersama sudah menyebar luas, seluruh murid-murid di dalam kelas dan di luar kelas membicarakan topik hangat ini, belum lagi gandengan tangan mesra Bara dan Lesia juga menjadi sorotan, itu semua memperkuat opini murid-murid kalau Lesia dan Bara sudah jadian.
“Bar! Lepas ih! Lo ngapain megang-megang sih!” Lesia risih banget, serius. Tatapan-tatapan sengit dari fans fanatik Bara cukup mengganggunya.
“Bara! Lepas bego!” umpat Lesia sembari menatap nyalang laki-laki gila ini, masa belum ada status udah pegang-pegangan? Kan gak enak jadinya.
“Bar! Lepas, belum muhrim Bar! Gak ada status tapi kok pegang-pegangan tangan!” sindir Lesia terang-terangan, bodo amat kalau laki-laki ini memang tersindir.
“Oh lo butuh kepastian ya? Oke,” Bara melepas pegangan tangannya. Lalu berjalan ke lapangan, lebih tepatnya di tengah-tengah lapangan.
“ATTENTION PLEASE!” teriak Bara yang menggema kemana-mana, entah firasat atau apa, yang pasti ada sesuatu yang tidak menguntungkan sepertinya akan datang, segera mungkin gadis ini menyusul Bara yang sudah dikerubungi banyak siswa-siswi.
Oliv dan Diana buru-buru ke TKP, tumben sekali Bara meminta perhatian langsung tanpa pake toa, apa mungkin bersifat pribadi pengumumannya?
“Hai semua, gue disini cuma mau nyampein kalau gue dan cewek di samping gue ini udah resmi pacaran. So, jangan ada yang berani deket-deket gadis gue, karna Lesia hanya milik gue seorang.”
🌋🌋🌋
Kata-kata yang keluar dari bibir laki-laki itu masih terus terngiang di pikirannya, sepanjang pelajaran sejarah, gadis ini masih terus memikirkan apa yang laki-laki itu ucapkan. Pikirannya semerawut. Antara senang, sedih, sebel, kacau campur aduk sekarang.
“Lesia,coba bantu ibu kerjakan soal yang ini,” Bu Cantika tiba-tiba menyuruh gadis ini menjawab soal yang berada di papan tulis, sementara otaknya saja tidak menangkap satu pun pelajaran yang tadi di jelaskan oleh Bu Cantika.
“S-saya Bu?” tanya Lesia lagi, memastikan.
“Iya, kamu. Ayo cepet, bentar lagi bel istirahat.”
Sepertinya keajaiban berpihak kepada gadis cantik ini, bel istirahat berbunyi nyaring menandakan pelajaran pertama usai, Lesia bersyukur dalam hati. Untung aja bel, kalau enggak pasti gadis ini bakalan punya kenangan buruk dengan tema lagi enak-enak melamun malah di suruh ngerjain soal dipapan tulis. Untung saja kenangan itu tidak terjadi.
“Hoki banget lo! Ayok ke kantin, ngisi perut. Laper nih gue, udah mana habis nyaksiin drama Korea mendadak tadi, di lapangan pula.” ucap Diana yang langsung di balas bibir cemberut dari Lesia.
Sepanjang perjalanan menuju kantin, banyak sekali dari kalangan osis memberinya selamat, alih-alih senang gadis ini malah malu setengah mati. Baru kali ini Lesia jadi pusat perhatian, ya walaupun sudah sering jadi pusat perhatian karna kecantikan dirinya, namun kali ini sangat berbeda rasanya. Nano-nano gitu.
“Gila, kayaknya lo tambah-tambah famous deh Les, asik ikutan keciprat famous,” ujar Oliv sembari dadah-dadah.
Karna sudah gerah di tatap banyak pasang mata, gadis ini memilih untuk ke toilet sebentar guna mengembalikan energinya yang tiba-tiba terkuras habis. “Em, gue ke toilet bentar ya, pesenin kayak biasa aja.”
Setelah menitipkan pesanannya, buru-buru gadis ini ke toilet, demi tuhan degup jantung gadis ini bertalu-talu entah karena apa. Belum lagi pipinya yang memanas, bayangan Bara yang sedang mendeklarasikan bahwa dirinya adalah miliknya terus terbayang diingatannya.
“Sumpah, rasanya deg-degan banget Rewa,” gadis ini memejamkan matanya sambil memegang dadanya yang terus bergemuruh, gelenyar yang tidak seharusnya ada malah semakin menggila.
Jantung gue bisa lepas lama-lama.
Selesai dengan aktivitasnya yang menenangkan degup jantung yang semakin aneh, gadis ini keluar sampai pada akhirnya ia menabrak sesuatu yang keras tapi wangi. Dan ternyata itu adalah dada bidang milik laki-laki yang sudah membuat dadanya bergemuruh.
“Kok gak makan?”
Mati-matian Lesia menyembunyikan senyumnya, laki-laki di depannya ini harum sekali, meski keduanya berangkat bersama, gadis ini tidak bisa mencium wangi Bara karna saking saltingnya.
“Udah, udah makan kok,”
“Bohong.”
Lesia mendongak, menggigit bibir bawahnya, Bara mendekat lalu mengacak pelan rambut gadis di depannya ini, “Makan ya, jangan sampai sakit, harus sehat terus. Love you,”
Bisa gak gue kelelep sekarang?
Bara tersenyum miring, “Terlalu mudah buat bikin lo jatuh cinta, Lesia.”
See u next chapter!
KAMU SEDANG MEMBACA
KETUA OSIS TERSAYANG
Novela JuvenilNEW VERSION! "Lo hanya murid baru jadi jangan bertingkah menyebalkan di depan gue." Albara Kenzie. Gila sekali dengan aturan, telat semenit bersihin gudang sampe bersih! Peristiwa sial itu menimpa gadis baru yang di sebut-sebut urat takutnya sudah...