Dulu aku sangat sekali berharap kepada manusia sepertimu, aku berharap bisa memilikimu, aku berharap bisa selamanya bersamamu.
Tapi semua harapanku hancur begitu saja, dan harapan ku untuk memilikimu hilang begitu saja. Apa kamu tahu?, Aku tidak pernah berfikir bahwa kamu akan meninggalkan ku, karena aku pernah percaya sekali pada semua yang kau katakan, dan kau bilang kau akan membuktikan semua janji-janji itu.
Tetapi kemana janji itu pergi? Apa mungkin kamu lupa?, Seingatku kemarin kau baru saja mengatakan janji itu, janji yang benar-benar membuatku sepercaya itu padamu. Tapi semua harapanku kepadamu itu hancur semua, dan seperti hilang terbawa oleh arus.
Apa boleh aku memarahimu? Apa boleh aku membencimu? Tapi tidak perlu dan jika kulakukan semua itu juga akan percuma, mana mungkin aku bisa membenci seseorang yang ku cintai.
Logikaku menginginkan untuk meninggalkan mu saja, tapi hati menyuruhku untuk bertahan. Mereka memang tak akan pernah bisa sejalan, jika meninggalkan mu aku tidak akan baik-baik saja, aku tidak bisa sebahagia saat aku bersamamu, dan bertahan juga akan membuatku terluka.
Jadi, semua akan sama saja baik tetap tinggal atau pergi, apakah cinta sebodoh itu?
KAMU SEDANG MEMBACA
Perihal Mengikhlaskan
RomanceMencintaimu itu bagian dari luka yang ku ciptakan sendiri, dan aku ialah seseorang yang berusaha untuk mengikhlaskan mu tanpa pernah bisa memilikimu.