🌹🐤 part 12 🐤🌹

12 2 2
                                    

Sekarang, Vienna sedang tertidur pulas di tempat tidur nya sehabis para sahabat nya pulang menjenguknya.

Jacob, Jasper, Vivi dan Lucas sedang berbicara di ruang keluarha rumah Vienna.

"Maafin gue bang, ga bisa jaga adek lo dengan baik... untuk yang kedua kali nya". Ujar Lucas sambil menundukkan kepala nya

"Bukan salah lo cas, emang tuh cowo brengsek nya kebangetan". Jawab Vivi

"Iya cas, buat ke depannya, gue percaya in adek gue sama lo aja". Tambah Jacob

"Gue takut yang dulu terjadi lagi, apa mungkin Vienna bukan takdir gue?". Tanya Lucas

"Ga cas, kita percaya kok, lo sama Vienna benar"bisa hidup bahagia selama nya, sesuai yang kalian janjikan waktu kecil." Balas Jasper

"Hah?..emang gue sama Lucas janji apaan waktu kecil?".

Pertanyaan tersebut sontak membuat mereka ber 4 kaget dan melihat ke arah tangga. Vienna sedang berdiri di situ sambil memasang ekspresi bertanya.

Jacob, Vivi, dan Jasper tiba"beranjak pergi dan mengisyaratkan Lucas untuk menjelaskan kepada Vienna.

Vienna menghampiri Lucas dan duduk di samping nya

"Cas?? Maksudnya apa?". Tanya Vienna

"Eheh...mungkin gue bakal jelasin besok aja, gue udah ngantuk banget ini, mau pulang, gws ya na, gue pulang dulu, bye..". Ujar Lucas sambil memeluk Vienna singkat

"Janji ya...lo ceritain ke gue, kalo ga gue ngambek"

Tiba"Lucas tersenyum melihat Vienna seperti itu, persisi seperti yang di lihat nya dulu

"Iya, janji bawel"

✨✨✨

Keesokan hari nya...

"Vienna yakin udah bisa ngampus hari ini?". Tanya Vivi prihatin melihat tangan Vienna yang masih kaku susah di gerakkan karena kehilangan banyak darah waktu itu.

"Iya kak, Vienna sanggup kok, kan gue ga lasak"

"Janji ya, tunggu Lucas sampai pulang, dan lo hanya boleh sama Lucas". Tambah Jacob

"Iya iya bang.."

"Eh...dh sanggup sekolah lo dek?". Tanya Jasper yang tiba"datang

"Iya lah". Jawab Vienna

"Cebok aja masih susah lo dek, masa iya pake tangan kanan, wakakakakka". Tambah Jasper

"Kampret lu bang". Vienna memukul lengan abang lucknut nya itu.

Saat sudah sampai di kampus...

"Gue makan apa ya..", tanya Vienna

"Nasgor kuy, kek biasa". Jawab Nerissa

Mereka berdua emang langganan dengan nasi goreng cafe tersebut, sementara Alice dan Ava biasanya mie, lain hal nya dengan Rachelle yang membawa bekal dari rumah karena dia rajin memasak.

Saat Vienna dan Lucas sedang berada di mobil...

"Cas, lo kan janji mau jelasin yang kemarin".

"Eh iya ya, nanti deh gue ceritain, na kita ke pantai yuk, sambil liat sunset". Ajak Lucas

"Okayyy"

Saat mereka sudah sampai di pantai, Vienna takjub melihat pemandangan pantai yang begitu menyejukkan mata nya. Sementara Lucas, cowo itu bilang dia ingin ke toilet sebentar.

Vienna tiba di ujung tebing tinggi agar dapat melihat pemandangan pantai dari atas, di tambah anginnya begitu menyejukkan di atas sini.

"Na?".

Vienna pun berbalik dan mendapati Lucas sedang berdiri membawa kotak gitu

"Kenapa cas?"

Lucas membuka kotak itu, terdapat sepasang gelang tangan dan kaki yang sangat lucu.

Lucas memandang Vienna sambil tersenyum

"Na, lo mau ga, jadi pendamping gue?"

Seketika Vienna terkejut dan pikirannya kacau balau, dia menatap Lucas sambil tersenyum

"YES!". Jawab Vienna sambil memeluk Lucas

Lucas membalas pelukkan Vienna sambil mencium kening Vienna. Lalu memasang gelang tangan dan kaki yang di beli nya untuk Vienna tadi.

Lucas mengajak Vienna duduk di ujung tebing

"Cas, ceritain..". Ujar Vienna sambil menyenderkan kepala nya di bahu Lucas

Lucas menarik nafasnya lalu menatap ke depan, ke arah sunset dan lautan.

"Jadi..dulu itu..-"
.
.
.
TBC YAKKKK😗🌈

~DUCKIES~Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang