⚡️🐤 part 15 🐤⚡️

14 1 2
                                    

"BEKK CEPETAN BEKK". Teriak Nerissa dari mobil karena Vienna terlalu lama mengecek hp nya di mobil.

"Hehe iya iya".

Saat Vienna menjalankan mobil nya, Vienna masih bingung kenapa kursi penumpang di belakang lebih satu, seharusnya penuh karena mobil Vienna pas untuk 5 orang. Merasa seperti ada yang ketinggalan...

"Btw, gada yang ketinggalan kan?". Tanya Vienna memastikan.

"Gada tuh, kenapa emang?". Tanya Rachelle

"Kok gue ngerasa ada yang ketinggalan".

Hening sejenak

"Iya ya kek rasanya ada yang kurang gtu...cuma apa y-ALICE KITA TINGGALIN WOI!". Teriak Ava

"OH IYA KAMPRET KOK BISA SIH?". Balas Vienna sambil mencari parkir terdekat kembali.

Mereka kembali masuk  ke bandara sambil menghubungi Alice, tak lama kemudian mereka melihat 3 orang wanita yang sedang berbicara kepada Alice di depan toilet. Alice berbicara seperti mengomel karena terlihat dari ekspresinya yang terlihat marah.

"Alice! Lo ngapain?." Tanya Nerissa

"Bilangin nih mbak, ke temannya biar ga rebutin cowo orang". Jawab salah satu dari 3 wanita yang sedang adu mulut dengannya.

"Mbak siapa mbak?." Tanya Rachelle

"Saya udah lama suka sama Ken, ketika saya ke US rupanya noh, teman mbak ini udah ngambil".

"Ya siapa cepat dia dapat geblek!". Jawab Alice

"Iya lagian, Ken sama Alice udah lama pacaran." Tambah Vienna

"Ga, kita ga terima, pokoknya kalian harus jauhin calon jodoh kami". Ujar wanita yang suara nya familiar di telinga Vienna.

"Eh, mbak kunti?". Ujar Vienna

"APA?!, BISA ULANGI?". Jawab wanita itu

"Lo, lo dan lo, jauhin mangsa kami mulai dari sekarang atau ga kalian tau akibat nya." Ujar salah satu wanita sambil nunjuk Vienna, Nerissa, dan Alice satu per satu.

"Udah, kita cabut aja, jangan di urus nih para tante"gila." Ujar Vienna.

Mereka ber 5 pun menyetujui usulan Vienna dan jalan meninggalkan para tante"yang masih ngomel"ga jelas.

"Gitu tuh, kalo kuntilanak jadi manusia". Ujar Vienna sambil menjalankan mobil nya keluar dari bandara.

"Kok bisa sih lice lo adu mulut sama tu cabe?". Tanya Ava.

"Oke jadi tadi...

Flashback...

Mereka ber 5 sedang berada di toilet untuk buang air kecil, karena ramai jadi antri, Alice masih di toilet saat mereka ber 4 sudah jalan ke mobil tanpa mereka sadari. Saat Alice keluar dari toilet, dia di cegat oleh ke 3 tante"tersebut

"Lo Alice kan? Temennya Vienna?". Tanya Hana

"Eh? Tante kun- iya saya Alice kenapa ya?".

"Mulai sekarang, gue minta lo jauhin Ken."

"Kok gitu? Jelas"Ken pacar gue dan gue berhak untuk dekat sama dia." Balas Alice

"Idih, ngelawan nih cabe".

"Ngaca lo!". Balas Alice

"Heh! Denger ya, lo bilangin sekalian ke teman"lo yang nama nya Vienna dan Nerissa, kalo pacar kalian tuh udah lama kami kejar, jadi jangan seenaknya ngambil"dong". Ujar wanita itu

"Lah, kalian dong yang jadi pelakor, jelas"kita udah pacaran lama"

"ALICE!".

Flashback off...

"Bangke tu emang tante". Ujar Rachelle

"Udah ah, diemin aja, mana mau toh cowo kita sama tuh cabe tua". Jawab Alice

"Iya tuh, bener. Ini mobil ngapain klakson"gue sih?". Tanya Vienna menyadari mobil di samping nya ini terus ribut kepada mereka.

Saat berhenti di lampu merah, mobil itu berhenti di samping mobil mereka. Saat yang punya mobil tersebut membuka kaca nya, mereka adalah tante"yang di bandara tadi.

"Ohh, mau pacu mobil klen? Ayok siapa takut." Ujar Vienna sambil memandang mereka.

"BEK, ISTIGHFAR KITA MASIH MAU HIDUP GEBLEG!" Ujar Nerissa di samping Vienna.

Tapi Vienna menghiraukan perkataan Nerissa, tepat saat lampu hijau, Vienna menginjak pedal gas mobil dengan cepat sampai 100 km/ jam. Aneh nya, mobil para tante mengikuti laju mobil mereka dan terjadilah balap"an mobil di jalan tol.

"NA BAWA MOBIL YANG BENER ELAH, LO KIRA KITA LAGI MOBIL GP APA?!". Teriak Nerissa.

"Pake sabuk pengaman kalian." Ujar Vienna

"Ya tuhan, lindungilah kami.."

Mobil para tante itu terus mengklakson mobil mereka, entah apa maksudnya sampai Vienna memutuskan untuk memberhentikan mobil mereka di depan sebuah taman sepi.

Tepat dugaan, para tante"itu berhenti juga dan keluar dari mobil. Vienna menurunkan kaca mobil nya dan bertanya

"Mau kalian apa sih?!"

"Jangan jadi pengecut lo, main cabut aja, kalo lo berani deketin tuh cowo"kita, kalian tau akibat nya".

"Siapa takut ck!". Ujar Alice

"KALIAN MAU BAKU HANTAM? AYOK!! GUE SABUK HITAM TAEKWONDO NIH!". Teriak Rachelle yang sudah mengeluarkan setengah badannya dari jendela mobil, tidak terima teman"nya di gitukan.

"Wow...selow lo cabe, kami main jalur belakang, bye!". Ujar wanita itu.

Para wanita itu pergi dan meninggalkan mereka ber 5 yang masih cengo.

"Ini kita kenapa sih?". Tanya Vienna

"Tau tuh, ga jelas, nanti gue tanya Ken pas mereka udah sampai di Jerman". Ujar Alice

"Maksud tante tadi jalur belakang apa sih? Dukun gitu?" Tanya Ava

"Ga tau, kita harus waspada juga, jangan sampai tu tante para cabe pelet pacar kita". Ujar Nerissa.
.
.
.
TBC!!!!

Idk what im doin'🙄😗✌🏻

~DUCKIES~Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang