⛈🐤 part 18 🐤⛈

8 0 0
                                    

"Duhhh, Lucas kemana sih, pake ilang segala". Liam masih berusaha mencari Lucas di sekitar hotel. Tak jauh dari hotel, Liam masuk ke dalam gang kecil lalu melihat Hana dan kedua temannya keluar dari sebuah gubuk kecil.

Liam pun memasuki gubuk tersebut dan menemukan Lucas yang terbaring di lantai dengan jaket terbuka dan berkeringat.

"Cas, Cas bangun". Liam berusaha membangunkan Lucas lalu menyiram muka Lucas dengan air dari botol yang ia bawa.

Lucas pun terbangun dengan ekspresi bingung dan setengah pusing

"Cas, lo kenapa?". Tanya Liam

"Mana tuh Hana?"

"Udah keluar dia, emang lo kenapa?"

"Gue ga di apa"in kan sama dia?". Tanya Lucas

"Gue ga tau, gue ke sini pas mereka udah keluar"

Lucas memasang ekspresi menyesal dan menatap muka Liam lama

"Cas, jangan bilang lo sama Hana barusan...

✨✨✨

"Yang cowo pada kemana sih, gue hubungi ga ada yang aktif satupun". Ujar Nerissa

"Lagi sibuk paling". Jelas Rachelle

"Udah jam 11 harusnya mereka lagi istirahat". Tambah Alice

"Astaga...baru 1 hari mereka udah ga ngehubungin kita". Ujar Ava

Vienna hanya diam dan sabar menunggu kabar dari para cowo itu, tak lama kemudian, sebuah notif masuk ke WA Vienna. Vienna sempat bersemangat karena mengira itu Lucas, tapi ternyata nomor yang tak di kenal.

Vienna membuka pesan dari nomor tak di kenal itu, ternyata nomor itu mengirim foto yang isinya ada Lucas sedang tertidur memeluk seorang cewe di ruangan gelap.

"HAH!"

"Kenapa na?"

Vienna tak bisa berkata-kata, dia hanya memberi hp nya ke Rachelle

"ASTAGA! INI BENERAN LUCAS?!!"

"YA IYALAH ORANG MUKA NYA SAMA"

"Na...sabar ya". Ujar Alice mencoba menenangkan Vienna sambil memeluknya

Vienna hanya menangis diam, dia butuh penjelasan dari Lucas sekarang tapi Lucas entah kemana.

"TUH COWO PULANG GUE HAJAR"

Di sisi lain...

"SIAL!". Umpat Daniel kesal karena apa yang mereka alami kemarin

"GUE GA SUDI KETEMU TUH CEWE GA GUNA"

Saat ke 3 teman Lucas sibuk mengumpat pagi ini, Lucas hanya bisa terdiam, dia tak bisa mengingat jelas apa yang di alami nya tadi malam, apakah dia benar"melakukan itu dengan Hana, jika iya seharusnya dia sedang berada di bawah alam sadar nya karena obat yang di berikan para tante di minuman bersoda mereka itu membuat nya sangat pusing dan terus tertidur.

"Cas..lo gapapa?". Tanya Ken menghampiri

Lucas hanya diam menatap jendela lalu menundukkan kepala nya

"Gue harus bilang apa ke Vienna?"

"Kenapa ga lo kabari aja dia?"

"Gue takut bilang, gue takut Vienna putusin gue, gue ga mau kehilangan dia lagi".

"Emang lo sama Hana kemarin bener"itu, you know what i mean? Eum...". Ken menggerakan tangannya ngasal

"Gue ga tau Ken, gue tidur waktu itu, gue ga tau apa yang Hana lakuin ke gue, tapi kartu kredit gue di ambil Hana akhirnya".

"Lah, kok bisa?"

"Ya dia barusan chat gue bilang 'pinjem', trus dia nanya kode ke gue, kalo gue nolak dia bakal ngancam bakal celakaim Vienna"

"Lo harus lawan cas"

"Gue mau lawan, tapi gue takut dampaknya ke Vienna, gue ga mau dia jadi korban"

"Ada ya, cewe yang segitu menganggap uang itu segala nya, sampai berani celakain orang"

✨✨✨

Sudah seminggu Vienna dan Lucas tidak berkomunikasi, di sisi Vienna, dia kecewa dengan apa yang di lihat nya, di sisi Lucas, dia takut untuk memberi tau Vienna.

Hari ini adalah hari pulang nya ke empat cowo itu, mereka tidak minta di jemput di bandara, tapi mereka akan ketemuan untuk makan malam di sebuah mall.

Saat sudah sampai di mall...

Mereka ber 4 sedang menunggu para lelaki itu, mereka berbincang-bincang di dalam restoran itu. Tak lama kemudian para cowo"iti datang

"Sorry ya lama".

Ketiga pasangan tersebut, kecuali Vienna dan Lucas hanya berdiri menatap masing", sementara yang lainnya saling berpelukan karena sudah seminggu mereka berpisah.

Vienna hanya diam menatap Lucas dan Lucas memutuskan untuk duduk berdua di meja lain dengan Vienna.

"Na, gue mau bahas sesuatu"

Vienna hanya menatap Lucas untuk mendengar apa yang akan di katakan cowo itu selanjutnya.

"Gue ga tau apa yang-". Belum selesai Lucas bicara, Vienna menyodorkan hp nya ke Lucas, memperlihatkan sebuah foto dirinya dengan seorang cewe, dan dia yakin itu adalah Hana.

"Na, gue serius, gue ga ada lakuin itu, gue ga selingkuh di belakang lo na, lo percaya kan sama gue?". Tanya Lucas

"Apa buktinya biar gue percaya..?" Tanya Vienna balik

Saat Lucas hendak menjawab pertanyaan Vienna tadi..

"HEH LO NGAPAIN SAMA CALON SUAMI GUE?!"

Suara itu sontak membuat kaget seluruh pelanggan restoran itu, termasuk mereka dan teman"mereka.

"Maksud lo apa bilang gue calon suami lo hah? Gue pacar nya Vienna". Ujar Lucas

Hana hanya tersenyum licik lalu memberi Lucas sebuah kotak kecil persegi panjang

"Apa tuh?" Tanya Ken, di ikuti yang lainnya

Saat Lucas membuka kotak itu, terlihat dua garis merah terpampang

"Haha, gue hamil anak lo". Ujar Hana
.
.
.
TBC!!!

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 27, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

~DUCKIES~Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang