Unrealistic Love | Johnten

7 - Definisiku

Ini hanyalah fiksi belakang, karakter dalam cerita adalah buatan penulis semata. Penulis hanya meminjam nama dari artis kesayangan kita semua, NCT dan WAYV~

.

HAPPY READING

.

It's broke Johnny's heart to see the love of his life not with him anymore.

Dari kejauhan Johnny melihat Ten yang keluar dari gedung kantor. Sebut dia pengecut. Sejak malam itu, setelah mengantarkan kekasihnya pulang, Johnny tak memberi kabar. Dia adalah pengecut yang brengsek, tapi Ten pun tidak berusaha menghubunginya. Johnny pikir mungkin ini adalah akhir dari hubungan mereka.

Cintanya pada Ten tidak main-main. Namun, dia hidup bersama banyak orang yang berekspektasi besar terhadapnya. Terlebih kedua orang tuanya yang menjadi alasan terbesar kenapa Johnny mendekati Ten untuk pertama kali. Untuk menikahinya, untuk membentuk keluarga, untuk cepat-cepat memiliki anak. Itu adalah tujuan utamanya bersama Ten. Bukankah dia tidak salah untuk berharap bisa menikahi kekasihnya dan membangun keluarga kecil yang bahagia? Semua orang mengharapkan itu dan Johnny bukan pengecualian.

Dia ingin hidup yang sama seperti orang lain bersama Ten. Hanya saja ternyata mewujudkan itu bukanlah hal yang mudah. Berhenti dan mencari pengganti mungkin bisa jadi jalan keluar buat Johnny, tapi buat Ten? Apa jalan terbaik untuk omega itu jika Johnny memilih untuk mencampakkannya? 

Lagi pula dalam seminggu ini, hidup Johnny kalang kabut tanpa kehadiran sang omega. Sulit sekali menghadapi hari tanpa kehadiran Ten yang biasa memberinya dukungan atas pilihan apapun yang Johnny buat. Tidak ada orang sesempurna Ten untuk menemani harinya. Itu menjadi bukti kalau mundur pun bukan pilihan terbaik. Meski jalan di depan terlihat terjal, tanpa Ten bersamanya, mencari jalan mulus seperti bukan pilihan tepat.

Karena Ten adalah orang yang tepat buatnya. Dia satu-satunya.

Seandainya dia boleh menjadi orang egois.

"Hei, sudah berapa minggu kau tidak bawa Ten ke sini. Minggu depan ajak dia ke rumah ya?"

Kedatangan sang ibu membuat Johnny yang sebelumnya jatuh dalam lamunan menjadi tersadar. Dia hanya tersenyum kecil. Lalu kembali memakan makan malam dingin yang terlambat dia makan karena sibuk bekerja.

"Kok diam saja?"

Ibunya itu pasti berharap besar pada hubungan mereka yang terlihat hangat. Entah mengapa, Johnny menjadi merasa bersalah.

"Kalian bertengkar? Ah itu biasa. Orang butuh bertengkar untuk bisa makin paham satu sama lain, tapi jangan lama-lama." Ucap Ibu Johnny sambil duduk di samping anaknya. "Eommonie sudah sangat rindu pada Ten. Kalau bertengkarnya lama, eommonie yang rugi hahaha."

Johnny penasaran. Bagaimana respon ibunya jika dia tau Ten adalah omega kosong? Apakah dia akan tetap bersikap sebaik ini padanya?

"Eommonie..."

"Hmm?" Ibu Johnny menunggu putranya yang terlihat seperti akan membicarakan sesuatu yang penting. "Kenapa?"

Selama ini, Johnny sudah menjadi anak baik untuk kedua orang tuanya. Dia mengambil alih perusahaan yang orang-orang di dalamnya bahkan membencinya. Dia terpaksa mengencani orang untuk menuruti kemauan orang tuanya. Jadi sekarang, apa dia harus kembali mengalah? Apa dia harus merelakan Ten?

Tunggu... Johnny yakin pilihannya tidak hanya dua. Dia yakin ada sesuatu yang bisa dia lakukan juga selain memilih satu dari dua opsi menyakitkan itu. Pasti ada pilihan lain yang bisa dia ambil jika dia berusaha untuk mencarinya.