3. Perfectly Family

167 89 22
                                    

Vote comment jangan lupa, typo tandain ya!
enjoy, happy reading guys!
****

Setelah percakapan singkat dengan Daddy-nya itu, Lio segera memakai pakaiannya. Kemudian Lio turun ke bawah menuju tempat Seescha dan Lia berada.

Lio menghampiri Lia dan berbicara, "Lia bagaimana lututnya? Gak sampai di potong bukan?" tanya Lio bergurau.

Lia memukul pelan punggung kembarannya itu, "Ish Abang.”

"Bercanda sayang, jangan ngambek gitu dong," ucap Lio lalu mengecup pipi Lia.

"Iya, Lia juga bercanda ngambeknya," ujar Lia dengan cengiran khasnya.

Lio menggelengkan kepalanya "Ngadi ngadi aja kamu."

"Ngadi ngadi itu artinya apa kak?" tanya Lia seraya memiringkan kepalanya.

"Aku juga gak tau," jawab Lio.

"Kamu gak tau artinya tapi ngomong gimana tuh?" sahut Seescha.

Lio menampakan deretan giginya, “Maaf Mom, tapi tadi Daddy juga gitu."

"Gitu gimana?" tanya Seescha dan Lia bersamaan. Seescha dan Lia lantas saling bertatapan lalu tertawa kecil.

"Ya tadi Daddy bilang insekyur insekyur gitu tapi Daddy sendiri gak tau artinya apa," jelas Lio.

"Bukan gak tau tapi lupa," sahut Alden yang baru turun.

"Eh Daddy udah selesai aja, Aku bahkan belum bilang ke Mommy kalau Daddy lagi mandi," ucap Lio.

"Kamu habis mandi Kak?" tanya Seescha.

"Iya Sayang aku duluan, tadi ada anak kecil yang nyuruh aku untuk mandi," ucap Alden seraya melirik sinis Lio.

"Dad, anak kecil itu kakinya napak ke lantai atau engga?" tanya Lia polos.

Seescha tertawa mendengar pertanyaan dari Lia yang terlewat polos tersebut, "Lia sayang, anak kecil yang dimaksud Daddy itu abang kamu, Lio."

"Ya ampun Dad, tega sekali anak sendiri dibilang kayak gitu," ucap Lio mendramatisir.

"Drama sekali, anak siapa sih?" geram Alden.

"Anaknya Mommy Seescha dong," ucap Lio bangga.

"Oh jadi Daddy ini gak dianggap," sinis Alden.

"Tidak, Daddy jahat sudah bilang aku kayak tadi,"

"Nanti dibuat film kayak film yang sering di tonton Bi Ika lho Dad," lanjut Lio.

"Film? Bagus dong nanti Daddy semakin terkenal, waktu daddy sudah semakin terkenal Daddy akan ajak Mommy sama Lia buat ikutan syuting,” ujar Alden lalu ikut duduk di sofa.

"Gak, Daddy cocoknya sendiri aja," ujar Lio.

"Loh kok Daddy aja?" sahut Seescha.

"Iya, nanti judul film nya azab seorang Daddy yang tega pada putranya sendiri," ucap  Lio.

Lia yang melihat dan juga mendengarkan obrolan Daddy dan kembaran-nya yang tidak Lia pahami sama sekali itu hanya bisa diam.

"Terus nanti akhirnya Daddy mohon-mohon maaf sama aku sambil di iringin lagu ku menangis membayangkan betapa kejamnya putraku pada diriku," lanjut Lio bernada di akhir kalimatnya.

Tawa Seescha pecah ketika mendengar putra kecil nya itu berbicara seperti tadi. Sedangkan Alden hanya menatap tidak percaya pada putra nya ini, “Hasil didikkan siapa sih?" batin Alden.

"KALIAN SEMUA NGOMONGIN APA SIH?!" ucap Lia berteriak.

"Ya ampun," ucap Lio dan Seescha bersamaan.

RyshaliaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang