Vote comment jangan lupa. Typo tandain ya!
Enjoy, happy reading!
****"Dad! Daddy bisa mengganggu istirahatnya Mommy dan Lia kalau berhenti mendadak seperti itu," omel Lio pada Alden.
"A-ah iya, maaf," ucap Alden lalu kembali melajukan mobilnya.
Tidak sengaja Seescha mendengar pertanyaan yang Lio lontarkan pada Alden, yang membuat ingatan buruk pada saat itu kembali Seescha ingat sekarang. Tentang kejadian malam itu yang berhasil membuat Seescha sangat membenci Pria dengan nama yang disebut Lio tadi. Tepat pada saat Pria itu melaku-,
"Sayang, wake up. Kita udah sampai di rumah," ucap Alden dengan sedikit menggoyangkan tubuh Seescha.
Seescha membuka matanya perlahan lalu bertanya, "Dimana Lio dan Lia?"
"Mereka sudah masuk ke dalam rumah dan mungkin Lio langsung mengajak Lia untuk beristirahat di kamar mereka," jelas Alden.
"Kalau gitu, kita istirahat juga kak. Kamu juga besok harus urus perusahaan kamu kayak biasa," ucap Seescha.
Alden meng-iyakan ucapan Seescha lalu merangkul pinggang Seescha dan berjalan masuk rumah menuju kamar mereka. Selesai mereka membersihkan diri, Alden dan Seescha merebahkan tubuhnya di ranjang, dengan posisi Seescha memeluk Alden seperti biasa, kemudian mereka berdua larut dalam mimpinya masing-masing.
Jam sudah menunjukkan pukul sebelas malam, Seescha terbangun dan berjalan keluar kamar lalu menuju dapur untuk meneguk segelas air putih untuknya sendiri. Sedangkan Alden masih terlelap dalam tidurnya.
Sementara itu dikamar Lio dan Lia, Lio belum sedikit pun memejamkan matanya dan terus memikirkan bagaimana cara membujuk Oma Falya agar tidak mengikuti kemauannya yaitu, memisahkan Lio dan Lia.
Terlintas dipikirannya mengenai Papa-nya yang sedang berada di Sisilia mengurusi urusan bisnisnya disana untuk sementara waktu. Kemudian Lio memutuskan untuk turun ke lantai bawah dan pergi menelpon Papa-nya melalui telepon rumah. Saat teleponnya sudah tersambung,
"Halo, Papa? Selamat malam," sapa Lio.
"Ya. Geraldy?" tanya seseorang diseberang sana tanpa membalas sapaan Lio.
"Iya, aku Geraldy. Apa aku mengganggu waktu Papa saat ini?" tanya Lio hati-hati.
"Tentu, kau sangat mengganggu waktu ku," ucap Papa-nya dengan nada datar.
"K-kalau begitu aku sudahi teleponnya ya Pa-,"
"Lupakan itu dan katakan, apa yang membuat mu menghubungiku semalam ini, seharusnya kau sudah tidur bukan?" tanya Revor, Papa dari Alden.
"Iya, tapi ada hal yang mau aku tanyakan pada Papa. Apa Papa mengetahui kalau dua hari yang lalu Oma Falya datang ke rumahku?" tanya Lio memastikan.
"Tidak, dia tidak memberitahu apapun padaku. Apa yang Istriku katakan pada saat dirumah mu?"
"Oma mengatakan-,"
Lio menceritakan semua yang telah diceritakan oleh Alden lebih dulu padanya. Lio menceritakan semuanya pada Papa Revor tanpa menambah atau mengurangi dari cerita yang ada, dan Papa Revor mendengarkannya dengan seksama. Setelah Lio selesai menceritakan semua yang menjadi kecemasannya, Lio bertanya pada Papa Revor,
"Apa Papa mengetahui sesuatu tentang itu?"
"Aku akan mencari tahu terlebih dahulu. Sudah semakin larut, kembali ke kamar mu dan beristirahatlah, kau sudah meninggalkan adikmu sendirian," ujar Papa Revor.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ryshalia
Teen Fiction[ON GOING] Ryshalia Serryn Xavield. Anak kecil yang cantik, selalu ceria, selalu melakukan hal yang menyenangkan bersama orang yang disayanginya, sangat beruntung bukan? Tetapi semua itu tak berlangsung lama, Serryn terpaksa harus berjauhan jarak da...