Vote, comment jangan lupa, typo tandain ya!
Enjoy and happy reading!
****Keesokan pagi nya...
"Abang," panggil Lia kepada Lio.
Sementara yang dipanggil masih terlelap pada tidurnya. Lia yang jengkel pun memiliki niat jahil untuk membangunkan Abangnya itu. Lia mencubit hidung Lio sehingga yang dicubit itu kesulitan untuk bernafas dan akhirnya membuka matanya. Adegan dilakukan oleh profesional, jangan ditiru dirumah.
"Ngrh," erang Lio.
Dengan perlahan Lio pun membuka mata, dan tampak samar-samar seorang anak perempuan yang mirip dengannya.
"Aku kesulitan bernafas, apakah Aku sudah tiada? Aku bahkan belum sempat meminta maaf pada Daddy, Mommy, dan kembaran Ku yang sangat Aku cintai,"
"Kamu siapa? Kenapa wajah mu mirip dengan ku, apakah aku benar-benar sudah tiada?" ucap Lio nyeleneh sambil menunjuk-nunjuk wajah Lia.
"Aish Abang!" pukul Lia yang kesal pada Lio. Dan yang dipukul hanya tertawa kecil.
"Iya iya kenapa?" tanya Lio seraya bangun untuk duduk.
"Temani aku turun ke bawah yuk!" ajak Lia dengan bersemangat.
"Boleh, ayo!" ucap Lio tak kalah semangat, Lio pun menggandeng tangan Lia.
Lalu kedua anak kembar itupun menuruni tangga dan mencari keberadaan orang tuanya. Mereka berdua berjalan menuju kamar orang tuanya. Lio mengetuk sekali dua kali pintu kamar orang tua mereka dengan satu tangan, dan tangan satu lagi menggandeng Lia.
Karena tidak ada jawaban apapun Lio mencoba membuka pintu tersebut namun tidak ada hasil, pintu itu terkunci. Lio dan Lia bertatapan satu sama lain menandakan mereka bingung sekaligus heran. Ada apa ini? Kenapa tiba- tiba sekali pintu kamar Mommy Daddy mereka terkunci, karena sebelum-sebelumnya tidak pernah dikunci seperti ini.
"Kok terkunci kak?" tanya Lia terheran.
"Berubah lagi ya panggilannya?" tanya Lio dengan kekehan dan bukan menjawab pertanyaan Lia.
"Ish Abang Aku kan gak bahas itu, Aku nanya kenapa pintu kamar Mommy Daddy ini terkunci," ucap Lia.
Lio hanya mengangkat bahu tanda bahwa Ia juga tidak tau apa alasan pintu kamar didepan mereka ini terkunci tidak seperti biasanya.
Lalu Lio berbicara, "Mungkin Mommy sama Daddy belum bangun karena kecapekan, biarin Mommy sama Daddy istirahat dulu ya? Nanti kalau mereka udah bangun, baru kita tanya-tanya ke mereka."
"Yaudah deh Kak, Lia mau cari Bi Ika dulu," ucap Lia.
"Kamu mau apa sama Bibi?" tanya Lio penasaran.
"Oh itu, Lia mau min-,"
Ucapan Lia terpotong karena ada suara yang terdengar dari dalam kamar orang tua mereka yang terkunci itu. Mereka pun lagi-lagi bertatapan yang berarti mereka merasa heran, ada apa sebenarnya?
"Eh ada Non Lia sama Den Lio, selamat pagi." sapa Bi Ika yang tak sengaja lewat dengan senyuman.
"Non Lia sama Den Lio teh ngapain di depan kamar Tuan Alden?" Tanya bi Ika.
Tak lama, Bi Ika pun mendengar suara juga dari dalam kamar tersebut. Mereka bertiga saling bertatapan satu sama lain. Bi Ika yang paham akan situasi seperti ini pun mengajak kedua anak majikannya itu untuk beranjak dari tempat mereka sekarang.
"Non Lia, Den Lio mau mandi gak nih? Kalau mau mandi hayuk atuh Bi Ika siapin air buat mandinya," ucap Bi Ika.
"Ah iya Bi, tadi Lia baru aja mau nyari Bibi buat minta tolong itu sama Bibi, eh Bibi udah disini," ucap Lia dengan senyuman.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ryshalia
Teen Fiction[ON GOING] Ryshalia Serryn Xavield. Anak kecil yang cantik, selalu ceria, selalu melakukan hal yang menyenangkan bersama orang yang disayanginya, sangat beruntung bukan? Tetapi semua itu tak berlangsung lama, Serryn terpaksa harus berjauhan jarak da...