11 - Terjadi Lagi

69 10 1
                                    

Hari ini Satya sengaja datang pagi-pagi lagi. Ia ingin melihat sekali lagi bagaimana reaksi Fira terhadap surat yang ditaruhnya di laci meja gadis itu.

Curiosity killed the cat, Satya, rutuknya pada diri sendiri saat ia sedang berjalan menuju kelasnya. Kamu tahu benar tidak ada hal baik yang bisa kamu dapat dari rasa penasaran berlebih seperti ini. 

Walau begitu Satya tetap tidak bisa tidak bertanya-tanya, apa memang benar Fira tidak suka kalau ia kirim surat?

Sekali lagi, janji Satya pada dirinya sendiri. Sekali ini saja. Aku hanya perlu memastikan apa yang dirasakan Fira, setelah itu ....

Satya menggelengkan kepalanya. Itu urusan nanti. Masih ada sedikit harapan ....

Kali ini kelas masih kosong saat Satya tiba. Ia langsung duduk di bangkunya dan mengatur ranselnya di atas meja untuk digunakan sebagai bantal. Ia akan pura-pura tidur agar reaksi Fira tidak dipengaruhi oleh keberadaannya.

Satya baru saja meletakkan kepala di atas ranselnya dan memejamkan mata ketika Fira tiba-tiba datang sambil bersenandung kecil. 

Dada Satya berdebar-debar. Ia ingin sekali tidak usah pura-pura tidur supaya bisa melihat wajah gadis yang ia sukai itu—tapi tidak boleh. Ia harus ingat tujuannya berada di sini saat ini.

Ia mendengar suara kursi yang ditarik dan tas yang mendarat di atas meja. Kemudian didengarnya suara Fira, "Lah? Ada lagi?" disusul oleh gemerisik kertas.

Satya memberanikan diri untuk mengintip sedikit. Dilihatnya Fira mengambil sebuah amplop dari dalam laci mejanya—kali ini ia tak mungkin salah lihat. 

Fira membaca sesuatu yang tertulis di balik amplop itu. Dahinya berkerut. Kemudian tanpa berkata apa-apa lagi, dirobeknya amplop itu menjadi dua. Breet! Robekan kertas itu dibuangnya di tempat sampah dekat pintu kelas, lalu ia keluar menuju lapangan untuk mengawasi pengibaran bendera pagi ini. 

Kedua tangan Satya gemetar. Jantungnya yang sedari tadi berdetak kencang, kini seperti jatuh ke perutnya. Seluruh tubuhnya terasa sangat kosong ketika kepalanya berulang kali memutar ulang adegan yang baru saja ia lihat. 

Kini Satya tahu pasti, surat-suratnya memang dirobek oleh Fira. Ia memang sudah menduga hal ini, tapi melihatnya langsung untuk kedua kalinya ....

Satya tahu apa yang harus ia lakukan setelah ini. []

Surat-Surat Satya [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang