Ep 2 Ketiduran

89 33 12
                                    

Di sekolah..

"Selamat pagi Kila," sapa Ara.

"Pagi," sapaku balik lalu duduk disebelahnya.

"Lo udah ngerjain PR mtk belum?" tanya Ara. Aku mengangguk.

"Syukurlah, kalau belum ngerjain nanti dihukum Pak Reza," kata Ara.

"Assalamu'alaikum," kata Pak Reza, memasuki kelasku.

"Waalaikumsalam."

"Ketua kelas silahkan memimpin doa," katanya.

"Mari kita berdoa menurut kepercayaan masing-masing. Berdoa dimulai," kata Ara.

Pak Reza mengabsen kami sebelum pelajaran dimulai.

"Minggu lalu saya ngasih tugas kan?" tanya Pak Reza.

"Iya Pak," kata beberapa murid.

"Kumpulkan tugas kalian di meja guru."

Beberapa murid langsung mengumpulkan tugasnya ke meja guru.

"Ada lagi yang belum mengumpulkan?" tanya Pak Reza. Suasana kelas mendadak sunyi.

"Bagi yang merasa belum mengerjakan dan tidak mengumpulkan silahkan maju ke depan!"

Sepuluh orang diantara kami maju kedepan dan bersiap untuk menerima hukuman dari sang guru killer.

"Sebagai hukumannya, silahkan berdiri di depan tiang bendera sampai jam pelajaran saya berakhir!" ucapnya dengan tatapan sinis.

•••
Waktu istirahat..

"Tumben Angel sama gengnya gak keliatan. Biasanya mereka suka cari masalah terus," kata Ara.

"Entah," jawabku singkat.

"Jangan-jangan bolos kali?" tebak Ara. Aku mengendikan bahu.

"Guys, kalian gak ke kantin?" tanya Adnan yang baru saja datang.

"Enggak Nan. Gue lupa gak bawa uang," kata Ara.

"Ke kelas gue aja yuk! mumpung lagi sepi," tawar Adnan.

"Wah, boleh juga tuh! Ayo Kil," ajak Ara sembari menggandeng tanganku menuju kelas XI MIPA 2.

•••
Kelas XI MIPA 2..

"Jadi, gue mau bagi-bagi bekal sama kalian. Kebetulan gue bawa banyak nih," kata Adnan.

"Lo bawa bekal apa?" tanya Ara.

"Tadaa!" kata Adnan sambil membuka kotak bekalnya.

"Wah, bakpau! gue mau yg rasa kacang hijau ah," kata Ara mengambil salah satu bakpau.

"Ambil aja Ra. Lo mau bakpau gak?" tawar Adnan sembari menyodorkan kotak bekalnya padaku. Aku mengangguk lalu mengambil salah satu bakpau rasa coklat.

"Gimana Kil? kata gue juga apa. Pak Rafa ganteng kan?" tanya Ara.

"B aja," jawabku cuek.

"Masa sih biasa aja? gak mau bilang ganteng banget gitu?" goda Adnan. Aku menggeleng.

"Yaelah Nan, kayak gak tau Kila aja. Namanya juga kulkas tujuh pintu," sindir Ara.

"Tau nih. Btw, lo tau gak? dari kelas 10, pangeran tampan nanyain tentang lo terus ke gue," kata Ara.

Sementara aku masih diam, dan gak tertarik apa yang diomongin sama Ara. Lagian mau beliau nanyain kabar aku atau enggak, bukan urusanku.

"Fiks, kalau begitu tandanya Pak Rafa naksir sama Kak Kila," goda Adnan.

RafaKilaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang